Share

11. Perkara Obat

POV Hanun

Memang hanya cium pipi, tetapi badan ini langsung panas dingin. Untung saja Om Leon langsung pergi, sehingga aku bisa meneruskan pekerjaan rumah tangga. Jika tidak, maka aku akan sangat canggung berdekatan dengan pria itu. Terakhir aku dicium Mas Biru mungkin satu bulan lalu. Kami terus berdebat soal uang dan hal sepele, sehingga baik aku ataupun dia, malas berdekatan. Kumis tipis Om Leon dan jampang yang selalu ia cukur rapi masih terasa sedikit geli di pipi ini

Hanun, jangan genit kamu! Batinku mengingatkan. Aku melanjutkan pekerjaan sampai sore hari. Aku juga memasak karena semua bahan makanan ada di kulkas dua pintu mirip lemari pakaian itu. Ada daging segar yang aku olah jadi beef teriyaki. Aku juga merebus brokoli dan wortel. Aku masak secukupnya dan makan pun tidak banyak. Aku tidak mau aji mumpung di rumah Om Leon. Masih untung aku dipekerjakan di sini.

Kring! Kring

Aku mengangkat telepon yang berdering dari ruang tengah.

"Halo."

"Halo, Hanun, kamu lagi apa?"

"Baru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
siti yulianti
ibu anak sama" kampret deh kyknya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status