Share

12. Lelah

Pintu kamar terbuka. Mas Biru masuk dengan wajahnya yang masam. Aku malas bertanya dan berpura-pura tidur. Aku sedang tidak ingin bicara dengannya maupun mertuaku.

"Aku tahu kamu belum tidur," katanya pelan sambil menyentuh lengan ini. Aku diam, tidak menyahut sama sekali. Mata ini pun masih terpejam amat rapat.

"Aku resign." Sontak aku membuka mata, lalu bangun duduk dengan begitu terkejutnya.

"Kamu resign, Mas? Kenapa? Udah punya kerjaan baru?" tanyaku dengan kening berkerut.

"Ada sedikit masalah di pabrik dan aku dipecat sih."

"Masalah apa? Selama ini kamu gak pernah cerita." Suamiku membuka baju kausnya, menyisakan kaus dalam dan celana panjang saja. Ia yang awalnya duduk di pinggir ranjang, kini merosot duduk di bawah.

"Urusan lelaki pokoknya. Intinya aku gak kerja dan aku gak bisa kasih kamu uang belanja bulanan lagi. Kamu usaha sendiri dulu untuk sementara waktu. Ibu dan Sasa juga tolong tanggulangi dulu. Nanti kalau aku udah kerja, aku ganti semua uang kamu, Hanun." Aku ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
siti yulianti
duuuhh d tambah lagi nih camer udah kyk kereta aja ngomong nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status