Share

Madu Beracun Dari Suamiku
Madu Beracun Dari Suamiku
Author: Kikym

Bab 1

Author: Kikym
last update Huling Na-update: 2024-09-13 11:56:05

"Lebih cepat, Mas!”

Begitu Mirna Firdiana masuk ke dalam rumah, dia mendengar suara desahan seorang wanita dari dalam kamar, tidak dapat menahan rasa penasarannya Mirna langsung menuju arah kamar, pintu yang tidak tertutup sempurna membuat aktivitas di dalam kamar tersebut dapat dilihat oleh Mirna.

Dirinya tercengang melihat pemandangan yang ada di depan matanya, tampak sepasang manusia sedang mengecap kenikmatan duniawi.

Mereka bertumpuk menjadi satu di atas tempat tidur tanpa mengenakan sehelai benangpun.

Mirna yang masih tercengang hanya dapat mematung di tempatnya saat ini. Sementara sepasang manusia yang masih menikmati penyatuan mereka tidak menyadari jika seseorang sedang mengawasi. Mirna pun terjaga dan tanpa basa basi menendang pintu kamar tersebut.

"Mi Mirna," ujar si pria yang terkejut mendapati sang istri tiba-tiba berada di hadapannya. Lelaki itu melompat turun dari ranjang. Mempertontonkan bagian sensitifnya yang masih basah dan mulai mengecil itu.

"Apa ini, Mas Devan?" geram Mirna melempar koper ke arah sembarangan.

"Kenapa kamu …. Kapan kamu pulang, Mirna?" Tanya Devan sang suami.

"Kenapa? Aku pikir kepulanganku akan membuat dirimu senang tapi ternyata pikiran aku salah," ujar Mirna.

"Aku bisa jelasin ini semua Mirna," jawab Devan dengan gugup.

"Hey siapa kamu? Kenapa masuk ke dalam rumah orang tanpa izin? Dasar tidak tahu sopan santun!" Tiba-tiba saja wanita yang baru saja selesai memakai pakaian dalamnya memarahi Mirna.

"Kamu yang harusnya tahu diri, siapa kami? Apa kamu tidak tahu laki-laki yang bersama kamu itu suami orang? Asal kamu tahu aku ini istrinya," jawab Mirna tak kalah sengit.

"Mas Devan, apa benar yang wanita gila ini ucapkan?" tanya wanita tersebut

"Yuli, a–apa yang dia katakan itu benar dia ini istri yang aku ceritakan." Devan mendadak tergagap.

"Ooh, jadi rupanya dia ini istri kamu yang pergi meninggalkan kamu?" Wanita tak tahu malu itu justru malah mencibir Mirna.

"Jaga mulut kamu itu," Mirna tak kalah sengit memperingatkan wanita tersebut

"Asal kamu tahu saja aku ini juga istri dari Devan," ujar wanita bernama Yuli.

“Istri?” Mirna mengulang kata.

"B–begini Mirna sebenarnya apa yang Yuli katakan itu benar, kami baru menikah satu tahun yang lalu," jawab Devan

Plak!

“Dasar bajingan kamu Devan!" Emosi tidak terkendali lagi Mirna akhirnya memberikan satu tamparan untuk sang suami.

"Bagaimana bisa kamu mengkhianati aku setelah apa yang aku perbuat untuk kamu dan keluarga kita?" Air mata yang awalnya di tahan agar tidak keluar akhirnya tidak terbendung lagi mendengar pengakuan mengejutkan sang suami.

"Ini semua salah kamu Mirna, aku melakukan ini semua karena kamu yang tidak ada saat aku membutuhkan kamu, bagaimanapun juga aku ini laki-laki normal," ujar Devan tanpa bersalah.

"Apa kamu bilang? jadi sekarang kamu menyalahkan aku?" cicit Mirna yang tidak terima perkatakan dari sang suami.

“Ada ribut apa ini pagi-pagi?” seorang wanita paruh baya dengan wajah angkuhnya tiba-tiba muncul di tengah-tengah perdebatan mereka.

"Tidak ada apa-apa bu, hanya saja tiba-tiba wanita gila ini membuat onar disini," ucap Yuli yang berhasil menyulut emosi Mirna

"Aakkhhh sakit! Maass tolong!" Pekik Yuli yang kesakitan tiba-tiba, rupanya tanpa basa basi Mirna menarik rambut panjang milik Yuli.

"Jaga mulut mu itu wanita jalang! Atau aku akan merobek mulut kamu itu!" Mirna memperingati wanita tersebut agar tidak memprovokasi dirinya.

"Berhenti, kamu Mirna! Lepaskan Yuli!" Sang Suami dengan sekuat tenaga berusaha melerai kedua istrinya dan menepis tangan Mirna agar tidak melukai wanita selingkuhannya.

" Tidak seharusnya kamu menyalahkan orang lain,Mirna! Seharusnya kamu berterimakasih dengan Yuli yang sudah merawat Devan selama kamu tidak ada," ujar sang mertua.

"Apa anak ibu itu seorang yang cacat sehingga memerlukan perawatan khusus? Jika iya ibu bisa membawanya ke dokter spesialis untuk di obati bukan wanita jalang seperti itu yang justru akan membuat anak ibu jadi sakit kelamin!"  Sengit Mirna kepada ibu mertuanya.

" Tutup mulut kamu Mirna! Jangan bicara tidak sopan sama ibu!" geram Devan memperingati sang istri.

"Kamu yang seharusnya diam Devan!" sengit Mirna tak mau kalah

"Ibu menyesal merestui pernikahan kalian, seharusnya dari awal saja Devan menikah dengan Yuli yang lebih mengerti etika, Devan tidak perlu membuang waktu untuk bersama dengan wanita yang tidak jelas asal usulnya seperti kamu, Mirna!" Balas ibu mertua yang terus menyalahkan menantunya.

"Maksud ibu tidak jelas asal usulnya bagaimana? apa dia tidak punya orang tua sehingga tidak ada yang bisa mengajarkannya etika?" Tanya Yuli yang ikut menghina Mirna seolah dirinya wanita baik-baik.

"Benar, dia ini hanya wanita yang dibesarkan dipanti asuhan saja bahkan dirinya tidak mengetahui siapa orang tua nya, ibu rasa orang tuanya membuang dirinya karena takut terkena sial." ujar sang mertua.

"Dengarkan aku, Mirna! Aku menikah dengan Yuli itu satu tahun setelah kepergian kamu, itu semua karena aku menginginkan seorang anak yang bisa melanjutkan keturunan aku, Mirna!" Ujar Devan sang suami.

"Apapun alasan kamu seharusnya kamu bicarakan dahulu dengan aku bukan seperti ini! Aku lebih baik bercerai daripada harus berbagi dengan wanita lain,Mas!" Sengit Mirna

"Aku tidak perduli kamu terima atau tidak pokoknya kamu harus terima karena Yuli sekarang ini sedang mengandung anak aku!" Ucap sang suami

"Setelah berbohong sama aku,sekarang kamu memaksa aku untuk menerima perempuan jalang itu di rumah ini? Kamu sungguh bajingan!" geram Mirna.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 24

    Setelah Reza dan Aira pergi, Mirna kembali sibuk dengan kegiatan di stand rotinya, tersenyum dan bersiap melayani beberapa pelanggan yang mulai mengantre. Namun, tak disangka, seorang wanita paruh baya dengan ekspresi marah tiba-tiba datang ke stand Mirna sambil membawa sekantong roti. "Apa-apaan ini? Roti ini ada lalatnya!" seru wanita itu dengan suara nyaring, membuat pengunjung lain menoleh ke arahnya. Ia mengangkat roti yang sudah setengah dimakan, memperlihatkan bagian dalamnya yang penuh jamur dan lalat kecil yang masih melekat. Mirna tertegun, wajahnya seketika pucat. "Ibu... maaf, mungkin ada kesalahpahaman," ujarnya gugup, mencoba menenangkan wanita tersebut. Namun, wanita itu tidak memperdengarkan penjelasan Mirna dan justru mengangkat suara, "Kesalahpahaman? Ini tidak bisa dimaafkan! Bagaimana kamu bisa menjual makanan kadaluwarsa seperti ini?!" Beberapa pengunjung yang sedang mendekat tiba-tiba ragu. Mereka mulai saling berbisik, melirik stand Mirna dengan tatapan cur

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 23

    Mirna tertegun ketika menyadari siapa anak kecil itu. "Aira? kamu Aira kan?" Tanya Mirna begitu sudah berada dihadapan anak berusia lima tahun ituAira menoleh dia berusaha mengingat-ingat wajah Mirna. Wajahnya tampak lega begitu dia ingat dengan wajah Mirna. "Tante Mirna!" serunya. Mirna mengelus kepala Aira, berusaha menenangkan gadis kecil yang terlihat ketakutan. sementara itu petugas sekuriti yang berdiri di samping anak tersebut menoleh saat melihat Mirna mendekat. "Ibu, apa Anda mengenal anak ini?"Mirna menanguk dan mengelus kepala Aira, berusaha menenangkan gadis kecil yang terlihat ketakutan."Iya, pak. Dia anak dari teman saya. Bagaimana anak ini bisa sama bapak? tanya Mirna. Petugas sekuriti itu menoleh pada ibu yang berdiri disampingnya. "Ibu ini menemukan anak ini menangis mencari ayahnya. Karena kami belum menemukan ayahnya kami bermaksud membawa anak ini ke kantor dulu supaya bisa lebih aman. Di sana kami bisa jaga dia dengan baik sambil mencari jalan terbaik untuk m

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 22.

    Yuli tersenyum sinis, menatap Devan dengan kekecewaan. "Perceraian? Kalau aku mau, aku pasti sudah pergi jauh begitu saja tanpa harus menjalani proses perceraian. Asal kamu ingat,mas. pernikahan kita tidak pernah terdaftar secara sah.Jadi aku bisa pergi kapan saja." Devan mengepalkan tangannya, matanya merah penuh kemarahan. "Jadi maksud kamu apa? Aku tidak pernah memaksa kamu untuk masuk ke dalam hidupku, kamu sendiri yang menginginkan hal itu."Yuli mendengus, menggeleng pelan sambil memandang Devan dengan tatapan tajam. "Tidak memaksa? Kamu, mungkin tidak memaksa secara langsung, tapi kamu, terus-terusan datang dengan sejuta janji manis, bahkan kamu berjanji jika aku mau menjadi bagian dari hidupmu, kamu akan menjadikan hidupku tiada beban. Sekarang apa? semua janji itu hilang entah ke mana."Devan terdiam, merasa perkataan Yuli menampar harga dirinya. "Tapi kamu juga jangan lupa, kamu sendiri yang awalnya menggoda aku lebih dulu. Ingat tidak ada kucing yang menolak ikan." sengit

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 21

    Setelah Mirna menghubungi Tiara, Reza dan Mirna berjalan berdampingan menuju restoran favorit Mirna yang tidak jauh dari pengadilan. Wajah Mirna tampak lebih ceria dari biasanya. “Kita kemana? Apa ada tempat yang spesial yang harus kita datangi?” tanya Reza sambil tersenyum. Mirna mengangguk. “Ada restoran kecil dekat taman, disana tempatnya tenang dan makanannya enak-enak. Kak Reza dan Tiara pasti suka.” Setibanya di restoran, mereka memilih meja di sudut yang menghadap ke taman. Tak lama, Tiara datang dengan senyum yang tak kalah antusias. “Hari ini aku yang traktir, kalian pesan apa saja yang kalian suka,” Ucap Mirna. Tiara tersenyum. "Baiklah, kamu jangan menyesal karena aku akan memilih menu yang paling mahal." Goda Tiara. Reza tertawa kecil. “Setuju! kita harus memilih yang paling mahal. Mereka akhirnya memesan beberapa menu andalan dari restoran tersebut. Saat makanan datang, mereka bertiga mulai makan sambil bercanda, di tengah-tengah obrolan mereka, Reza bertanya den

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 20

    Saat Mirna sampai di depan kost, ia melihat sosok Reza berdiri menunggu di bawah lampu jalan yang remang. Langkah Mirna melambat, dan sejenak ia terdiam, memperhatikan Reza yang tampak sabar menanti dengan sebuah tas kecil di tangannya. Wajah Reza yang biasanya tenang terlihat sedikit letih, tapi senyumnya muncul begitu melihat Mirna mendekat. “Akhirnya kamu sampai juga,” ujar Reza lembut, matanya memancarkan kehangatan yang seolah menghapus semua kelelahan Mirna. Mirna tersenyum, meski hatinya terasa campur aduk. “Maaf kalau membuat Kak Reza menunggu lama. kenapa kak Reza mendadak kemari?" tanyanya, tanyanya agar bisa mengesampingkan pertemuannya dengan Devan yang mengusik perasaannya. "Ada beberapa dokumen yang perlu kamu tanda tangani, dan ini," Reza menyerahkan tas kecil yang dibawanya. “Aku ke Bandung beberapa hari lalu, Jadi, aku bawakan oleh-oleh untuk kamu. Mirna mengintip ke dalam tas itu dan menemukan berbagai macam jajanan khas Bandung, Ia tertawa kecil, merasa terharu

  • Madu Beracun Dari Suamiku   Bab 19

    Setelah keluar dari gedung pengadilan dan meninggalkan sang ibu. Dengan langkah berat Devan berjalan menuju tempat dimana mobilnya terparkir, bayangan wajah kecewa dari sang ibu terus terlintas di pikirannya. Begitu ia duduk di dalam mobil, ia menghela napas panjang, memejamkan mata, dan mencoba menenangkan diri. Ocehan sang ibu yang mengkritik keputusannya terngiang di telinganya membuat perasaan bersalahnya kembali muncul. " Apa keputusan aku ini sudah benar?" Batin.Devan bertanya. Devan terdiam sesaat, kemudian meraih ponselnya dan bermaksud untuk menghubungi ibunya, tapi ia ragu dan berhenti. “Tidak, keputusan aku ini sudah tepat. Aku lelah jika masalah ini tak kunjung selesai.” gumamnya, sambil memandang ponsel di tangannya. Keraguan itu masih ada, tetapi ia tahu bahwa perasaan ingin bebas dari pernikahan yang penuh konflik ini lebih kuat daripada bayangan kekecewaan ibunya Ibu Devan pulang dari persidangan dengan wajah penuh kemarahan.Ia mendapati Yuli yang menunggu di ruang

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status