Share

Bab 29

"Sayang."

Mata Hilya mengerjap saat tangan ini mengelus pipinya. Wajah mulus yang biasanya menampilkan rona kemerahan itu kini terlihat pucat.

"Mas."

"Ya, Sayang."

"Kok sudah pulang? Ini jam berapa?" tanyanya seraya berusaha bangkit, tetapi dengan cepat aku mencegahnya.

"Tidur saja, kamu masih lemah," titahku.

"Mas pulang karena ditelepon Mbok Parmi. Katanya tadi kamu pingsan. Kenapa? Ada yang sakit? Kita ke Dokter, ya."

"Gak usah," tolaknya cepat. "Aku gak sakit, kok."

"Gak sakit tapi bisa pingsan? Kamu pikir Mas akan percaya?"

"Tapi beneran bukan karena sakit. Mungkin karena ini."

Hilya mengambil sesuatu dari bawah bantal. Benda pipih panjang itu ia serahkan padaku.

"Ini apa?"

"Testpack."

"Lalu?"

"Itu garisnya ada dua, berarti positif."

"Po ... kamu hamil?"

"Iya."

Pekik kegirangan tak bisa aku tahan. Refleks tubuh ini luruh dan bersujud karena saking bahagianya. Keinginan yang selama ini aku impikan, akhirnya kini bisa terwujud.

"Terima kasih, Sayang. Mas senang sekali," kataku pad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nunuk Nooreda
hmm ada dusta kayaknya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status