Share

Bab 22 | Mari kita bercerai, Mas!

Pukul empat sore Embun pulang, sebelum masuk ke dalam ia menarik napas panjang terlebih dahulu, terasa berat ingin melangkah ke rumah yang kini terasa sempit. Sejujurnya ia sangat malas untuk pulang karena tempat itu tidak lagi nyaman untuknya.

Embun cukup terkejut mendapati Lintang tengah bersantai seorang diri di ruang keluarga. Ia bertanya-tanya dalam hati, ada apakah gerangan sang suami sudah berada di rumah di jam yang tidak biasanya lelaki itu kembali.

Cemburu mulai merasuki hati Embun, ia berpikir Lintang pulang cepat karena merindukan Jasmine dan calon anaknya. Wanita itu tersenyum getir mengenang nasibnya.

Jika saja dirinya bisa hamil pasti setiap saat ia akan dirindukan oleh suaminya, betapa bahagia hidupnya andai itu terjadi. Embun menggelengkan kepala menepis bayangan yang tidak mungkin menjadi nyata.

Embun menetralkan hati dan perasaan kemudian mendekati suaminya. "Mas kok sudah pulang? Tumben?"

Lintang hanya melirik sekilas pada sang istri membuat hati Embun tersay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status