Share

Kabar yang Tak Terduga

Mungkin apa yang aku ucapkan telah menyinggung perasaan Raya.

"Mbak Rina, sebelumnya saya minta maaf. Lebih baik Mbak pergi dari sini. Saya memang belum menikah di usia yang cukup matang. Tapi bukan bearti saya mau dijadikan istri kedua."

"Maaf jika kedatangan kami mengganggu kalian, dan maaf jika perkataan saya menyinggung kamu Ray. kami permisi dulu." Naira terlihat lega dengan penolakan Raya.

"Ayo kita pergi dari sini," imbuh Naira sembari menarik tangan kananku.

Aku pun terpaksa menuruti perintah Naira, sesekali ku arahkan pandanganku melihat Raya dan ibunya. Rasa iba dan bersalah, kian menggelayut di hatiku.

'Ya Alloh, seharusnya aku meminta maaf pada Raya atas kelancanganku ini,' sesalku dalam hati kian berkecamuk.

***

Beberapa hari kemudian, sebuah pesan singkat yang tak pernah aku duga mendarat di ponselku.

Raya : Mbak Rina, apakah kita bisa bertemu hari ini?

Aku : Tentu saja, Ray. Aku akan datang ke rumah sakit tempat ayahmu di rawat. Sekalian aku mau jenguk beliau.

Ray
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status