Share

Menjenguk Papa

Rasa ingin tahuku mendadak muncul. 'Siapa pria yang sedang berkomunikasi dengan mbak Wulan?' tanyaku dalam hati.

Namun dering handphone yang ada di dalam tasku membuat mbak Wulan menghentikan obrolannya dan mencari asal sumber suara itu. Dalam keadaan terpojok, aku pun menyapa iparku. "Mbak… aku sama yang lain mau ke rumah sakit dulu, ya."

Aku berusaha menutup telinga dan membuang jauh-jauh kegugupanku.

"Kamu sudah dari tadi disini, Rin?"

"Nggak kok, Mbak. Aku baru saja sampai di dapur. Aku tadi nyari Mbak Wulan ke kamar, tapi nggak ada," kilahku.

"Oh gitu."

"Sebentar ya, Mbak. Aku angkat telepon dari mas Tama."

"Iya, Rin."

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam, Dek. Kalau kamu kesini, tolong bawakan dompetku yang tertinggal diruang tamu, ya."

"Baik, Mas."

Aku mengakhiri obrolan dari suamiku.

Kepanikan di wajah iparku itu seketika menghilang. Ia menghela nafas panjang dan mengelus dadanya.

"Yaudah, Mbak. Kalau gitu, aku pergi ke rumah sakit dulu, ya."

"Iya, Rin. Kalian hati-hati,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status