Share

Menemui Raya

Setelah beberapa hari kami kembali ke Jogja, keadaan papa mulai membaik. Namun, beliau masih sangat lemah diatas kursi rodanya. Aku dan mas Tama memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tuaku.

"Pah, Mah. Rina mau keluar sebentar, ya."

"Mau kemana kamu, Rin?" tanya mamaku.

"Rina mau ke Panti Asuhan, Ma."

"Oh.. Panti Asuhan yang biasa kalian datangi itu?"

"Iya, Mah."

"Yaudah, kamu hati-hati, ya."

Aku sudah meminta izin kepada Mas Tama sebelumnya, dan ia mengizinkan aku untuk pergi.

Beruntung sahabat baik ku Naira bersedia untuk menemaniku. Pagi itu, aku menjemputnya di rumahnya yang tak jauh dari kediaman orang tuaku.

Rupanya Naira sudah menungguku di depan pagar rumahnya.

Mobil yang aku tumpangi berhenti tepat dihadapannya.

"Assalamu'alaiku.”

”Waalaikumsalam," jawab Naira sembari memasuki mobilku.

Sesaat setelah ia duduk di sampingku, ia terlihat menarik nafas panjang.

"Rin, apa kamu yakin akan melakukan ini?" Naira memegang pundak dan menatapku.

Kedua netra kami berpandang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status