Share

Mafia And Baby Sitter
Mafia And Baby Sitter
Penulis: Caca

Bab 1

Aku Mona Gelora. Aku berusia 20 tahun dan statusku adalah seorang singel. Ayahku merupakan seorang yang dimabuk kerja sedangkan ibuku sudah meninggal saat aku berumur 12 tahun.

Walaupun begitu, ayahku tidak memilih untuk menikah lagi dan malah semakin gila dengan pekerjaannya dan hasilnya juga sangat membuatku takjub.

Waktu kecil aku sangat ingin mengunjungi kota Milan di Italia. Ya, itu adalah impianku dari dulu. Dan sekarang aku sudah berada dibandara Internasional Leonardo da Vinci.

Perlu waktu lebih kurang 6 jam untukku pergi ke kota Milan dari sini. Namun itu tidak membutaku patah semangat karna nanti dalam perjalanan menuju kesana aku dapat menikmati suasana malam negara ini.

Saat sampai di kota tujuanku aku langsung memesan sebuah kamar hotel. Tentunya perjalanan jauh sangat membuatku lelah dan besok adalah saatnya waktuku untuk mengelilingi kota indah ini.

Aku tidak sabar.

•••••

Pagi sekali aku sudah siap dengan pakaianku. Aku berencana untuk mengelilingi kota hingga malam hari karna waktuku tidak sebentar disini.

Aku pergi mengunjungi museum dan tempat-tempat indah lainnya dan juga mencicipi berbagai kuliner yang sangat lezat disini.

Hingga malam hari tiba, tanpa kusangka diriku tersesat disebuah perumahan yang indah. Walaupun begitu aku tetap bahagia karna aku tersesat ditempat yang indah dengan lampu-lampu warna warni menggantung di setiap sudut rumah.

Hingga tiba-tiba seseroang pria berprawakan tinggi berdiri tepat didepanku dengan senyum meremehkan.

"Oh lihatlah didepanku sekarang adalah seorang gadis Asia!" Ucapnya dengan logat italianya. Aku akui aku tidak bisa berbicara dalam bahasa Italia.

"Apa kau tersesat Asia?" Ujarnya lagi yang tidak aku mengerti. Lalu tanpa aku duga dia tiba-tiba menarik tasku dan membawanya kabur. Aku panik.

Aku berlari sambil berteriak minta tolong kepada orang-orang disekitar agar mau menolongku. Tapi hasilnya? Sungguh tidak adakah seorang pun yang ingin menolongku untuk mebgejar pencuri sialan ini?.

Aku terus mengejar hingga tak sadar aku sudah memasuki kawasan yang sangat sepi. Aku kehilangan jejaknya. Dan tiba-tiba aku mendengar suara tembakan yang sangat nyaring. Sepertinya tidak jauh dari tempatku berdiri.

Karna rasa penasaranku, aku mencoba mencari asal suara itu. Disana di tempat gelap itu aku melihat sekumpulan pria. Seorang pria tinggi dengan jas yang sedikit berlumuran darah tengah menodongkan senjata kepada seorang pria tua yang sudah meringkuk di aspal jalan.

Pria itu membelakangiku sehingga aku tidak dapat memperhatikan wajahnya. Yang ku tahu dia mungkin adalah bos dari orang-orang yang berdiri dibelakangnya.

DOR!

Suara tembakan kembali terdengar dan pria tua itu sekarang sudah tergeletak dengan berlumuran darah sambil bersimpuh didepan pria itu. Aku takut.

Saat berbalik tanpa sengaja aku menedang sebuah botol soda hingga menimbulkan suara yang nyaring. Sekelompok pria itu dengan serempak menoleh kepadaku yang langsung berlari menuju kearahku.

Karna terlalu panik aku tidak dapat berlari karna seluruh badanku sudah gemetaran. Dua orang yang menangkap ku itu membawaku berdiri di depan pria yang tadi memegang sebuah pistol itu.

'Apakah nasibku akan sama seperti pria tua itu?' batinku mulai menangisi nasibku. Pria yang memegang pistol itu berbalik menatapku. Oh, cipataan tuhan apa yang begitu indah ini?

Pria ini berdiri menjulang tinggi didepanku dengan wajah tampan seperti malaikat. Mungkin terlalu berlebihan? Tapi sungguh ini sangat tampan.

"Apa yang dilakukan seorang gadis Asia dimalam hari begini, hmm?!" Ujarnya dengan suara baritonnya. Dia berbicara dengan menggunakan bahasa inggris sehingga aku dapat mengerti apa yang diucapkannnya.

"M-maaf tuan, tapi aku tidak mendengar apapun!" Ujarku ku sepenuhnya tidak berbohong.

"Mendengar bukan berarti kau tidak melihat bukan?" Ujarnya lagi yang langsung membuatku mati kutu.

"Kau tau? Aku bisa saja melakukan apa yang ku lakukan kepada pria tua ini kepadamu." Ujarnya sambil mengangkat daguku untuk menatapnya. Spontan aku langsung melihat mata hitam gelap itu. Sangat menakutkan namun disisi lain sangat tampan.

Tiba-tiba dia melepaskan daguku begitu saja setelah menatapku lama. Aku terdiam karna cemas jika dia menodongkan senjatanya kepadaku.

"Tolong lepaskan saya, Tuan. Saya tidak akan mengatakan ini kepada siapapun." Ujarku sambil menatap wajahnya yang juga menatapku tanpa ekspresi itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya menghiraukan ucapanku barusan.

"Aku tersesat dan tiba-tiba seseorang merampokku hingga aku mengejarnya lalu aku kehilangan dan berakhir disini." Jelasku seperti air mengalir menjelaskan kepadanya karna saking takutnya.

"Apakah itu dapat dipercaya?" Ujarnya lagi yang makin membuatku ingin menangis.

"Te-tentu Tuan. Sekarang aku tidak memiliki apapun." Ucapku lalu air mataku mengalir dengan deras tanpa suara.

Pria itu terdiam cukup lama sambil menatapku lalu tiba-tiba dia memberiku suatu tawaran yang menarik.

"Siapa namamu?" Tanyanya.

"Mona, namaku Mona Gelora." Jawabku

"Apakah kau mau bekerja denganku?" Ujarnya lagi yang membuatku kaget sekaligus penasaran.

"Apa itu, tuan?" Tanyaku.

"Menjadi pengasuh bayi."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status