Share

Chapter 23

Aku melap hidungku yang berair dengan tissu.

"Kau flu." Kak Rio memperhatikanku kuatir.

Aku menggelengkan kepala. "Ah enggak kak. Palingan sebentar lagi sembuh."

Kak Rio tersenyum. "Jadi makin suka kamu deh."

Bibirku menjadi ternganga, aku menggelengkan sedikit kepala menyadarkan diri. Aku mengorek sedikit telingaku yang tak gatal. "A apa kak?"

Raut wajah kak Rio yang tersenyum berubah menjadi kaku. "Em. maksudnya. Aku suka semangat kamu belajar. Hehe."

Aku meng-oh ria dan kembali membahas soal yang ada di hadapanku.

Selang beberapa saat kak Rio mulai bicara membuatku menoleh ke arahnya. " Em, aku beli minum dulu ya. Minum aku udah habis."

Aku mengangguk setuju. Dia pun bangkit berdiri dan pergi.

Saat ketika aku kembali membahas soalnya kepalaku terasa sangat sakit, apakah ini faktor terlalu memporsir belajar? Ntahlah, tapi rasanya sangat berdenyut. Aku masih mencoba berfikir untuk menjawab soal, tapi rasa sakitnya semak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status