Share

Mahar 4

Penulis: Ririichan13
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-02 16:43:56

"Mas, kamu telpon siapa?" tanya Keysa penasaran.

Namun, lagi-lagi Revan tak menjawabnya dan hanya tersenyum saja.

"Dek, aku mau ke kost-an dulu ya. Ambil bajuku, gak punya baju lagi aku disini," ucap Revan kembali.

"Emm, Mas, kost-an kamu sempit gak? Maksudnya bisa buat berdua gak? Kita tinggal disana aja gimana?" tanya Keysa kemudian.

"Emm, gak bisa, Dek. Kost-an itu khusus cowok, nanti kalau mau aku cariin kontrakan yang deket-deket. Tapi kamu apa yakin ninggalin orang tua kamu?" tanya Revan kembali memastikan.

"Insya Allah yakin, Mas. Aku gak tega kalau kita disini terus, pasti kamu bakalan di hina lagi sama mereka," jawab Keysa jujur.

"Gak papa Dek, selama bukan kamu yang di hina mah , aku masih bisa tahan. Kamu mau ikut atau mau nitip sesuatu gak?" tanya Revan kembali memastikan.

"Aku dirumah aja ya, Mas, perutku sakit karena PMS," jawab Keysa dan mendapat anggukan dari Revan.

"Ada titipan gak?" tanya Revan kembali memastikan lalu mengambil kunci motornya di atas meja rias milik Keysa.

"Beliin kiranti di toko adem," ucap Keysa.

"Kiranti?" tanya Revan penasaran.

"Ihh, itu loh, jamu yang buat PMS, isinya kunyit asem," gerutu Keysa sebal.

"Ya ilah bilang aja sih kunyit asem. Ntar aku bawain dari angkringan kalau gitu. Minum tuh yang alami, jangan kebanyakan instan," gerutu Revan kemudian.

"Emang kamu punya angkringan apa?" tanya Keysa penasaran.

"Lah kamu pikir, emang tempat kita biasa nongkrong itu punya siapa? Lah punyaku itu," jawab Revan kemudian.

Keysa pun membelakkan matanya tak percaya.

"Se -- serius? Angkringan tempat biasa kita nongkrong itu? Yang di atas kan?" tanya Keysa kembali memastikan.

"Iya, yang di gerobak itu, tapi bukan restoran mewahnya. Kaya banget gua kalau itu punya gua juga hahah," kekeh Revan sambil tertawa terbahak.

"Aa -- berarti aku istri bos dong yaa, haha," ucap Keysa sambil tertawa juga.

"Mana ada istri bos, orang istri penjual angkringan doang juga yaa," kekeh Revan kembali.

"Ya tetep aja, Mas, kalau punya sendiri berarti namanya kamu bosnya,"ucap Keysa kembali dan mendapat anggukan dari Revan

"Ya udah, aku mau ke kost-am terus mampir angkringan dulu ya. Yang dititip cuma itu doang?" tanya Revan memastikan dan Keysa pun hanya mengangguk saja.

Revan pun segera keluar dari rumah mewah milik Keysa menggunakan motor bututnya. Meskipun motor butut, tapi semuanya masih terawat apik oleh Revan.

Revan pun memacukan motornya tersebut menuju kost-annya. Setelah mengambil beberapa baju milikmya yang tak seberapa itu, ia pun lalu bergegas menuju angkringan.

"A Revan, udah nikah masih ngekos apa gimana?" tanya Ibu Kost yang selama ini Revan tempati.

"Insya Allah mau cari kontrakan aja, Bu, nanti. Tapi untuk sementara Revan numpang naro barang di kost-an dulu ya sampe abis waktunya," ucap Revan dan mendapat anggukan dari Ibu Kost.

Setelah itu, Revan pun segera bergegas menuju sebuah restoran mewah yang tak jauh dari tempat wisata.

Revan pun masuk kedalam restoran itu menuju ruang manager.

"Assalamu'alaikum," salam Revan sambil membuka pintu tersebut.

"Wa'alaikumsalam, alhamdulillah orangnya nongol juga," ucap seorang perempuan disana.

"Eh kenapa, Kak?" tanya Revan penasaran.

"Nikah kok ndak ngundang-ngundang! Kebangetan kamu mah yaa," gerutu perempuan itu kembali.

"Dadakan, Kak, itu juga. Kemaren aja dia cuma ku kasih maha 50ribu tau, Kak," ucap Revan curhat.

"Astagfirullah, Revan! Kebangetan kamu mah, punya gerobak angkringan dua, restoran satu, villa dua masa ngasih mahar ke istri cuma lima puluh ribu? Keterlaluan emang!" sentak perempuan itu sambil mengusap wajahnya berkali-kali.

"Bukannya gitu, Kak. Ceritanya panjang deh," ucap Revan.

Revan pun lalu menceritakan kejadiannya kepada wanita itu yang tak lain adalah kakak sepupunya yaitu Kak Vina.

"Berarti emang istri kamu juga gak tau kalau kamu punya usaha gini?" tanya Kak Vina memastikan.

"Ngga, Kak. Jangan sampe tau dulu malah kalau bisa. Aku cuma bilang kalau punya gerobak angkringan yang diatas. Biarin dia cukup tau aku punya usaha disana aja," jawab Revan yakin.

"Astagfirullah, kamu jangan dzolim gitu, Van. Terus hasil uang penjualan disini kamu tilep? Kamu umpetin dari istri kamu?" tanya Kak Vin kembali.

"Ya nggak lah Kak! Uang aku pasti bakal jadi bilik dia sepenuhnya, tapi untuk saat ini aku lagi mau ngumpulin dulu buat bikin rumah, Kak. Kayaknya mau langsung pisah dari mertua aja, soalnya mertua juga kek gimana gitu sama aku. Mereka kan taunya aku cuma pengangguran yang nyusahin aja," keluh Revan dengan nada sendu.

"Iya lah dikira pengangguran, wong cuma ongkang-ongkang kaki seharian eh tapi bisa dapet duit sepuluh sampe lima belas juta haha," kekeh Vina dan Revan pun tersenyum.

"Ada berapa Kak, uang cashnya?" tanya Revan kembali.

Vina pun langsung menyerahkan catatan pembukuan dari 3 usaha milik Revan. Per dua hari kemarin total omset bersih cash yang ada di Vina adalah dua puluh juta tiga ratus ribu. Vina pun menyerahkan semua uang tersebut di dalam amplop coklat dan menyuruh Revan untuk kembali menghitungnya.

"Stok semua aman ya?" tanya Revan kembali.

"Angkringan timur keknya butuh lapak lagi deh, Van, nanti kalau sempet coba cek aja, karena mulai rame juga disana," ucap Vina kembali.

"Okey, nanti aku sekalian cek, sama mau ke atas juga, ngecek kurang apa lagi," ucap Revan dan mendapat anggukan dari Vina.

"Eh iya, Kak, stok jamu masih ada gak ya disini?" tanya Revan kembali.

"Jamu? Coba cek di dapur deh, keknya lagi bikin beras kencur sama kunyit asem disana," ucap Vina dan mendapat anggukan dari Revan.

Revan pun segera menuju dapur tempat bagian produksi. Dan benar saja uap panas mengepul dari tempat tersebut.

"Wah, ada penganten baru nih hahah," ledek Mang Ucup, salah satu orang kepercayaan Revan yang mengelola dapur disana.

"Haha, Mamang bisa aja. Mang, ada kunyit asem? Aku mau dong satu," ucap Revan to the point.

"Ada tuh lagi dibungkusin, bentar," ucap Mang Ucup menghentikan aktifitasnya, lalu segera berlalu menuju kumpulan orang yang sedang menuangkan minuman ke dalam botol.

Tak lama, Mang Ucup pun membawakan sepuluh botol kunyit asem ukuran botol 300ml lalu memasukkannya dalam sebuah kresek putih.

"Nih, bawa," ucap Mang Ucup sambil menyerahkan kantung plastik itu.

"Waduh banyak banget, Mang," ucap Revan saat melihat banyaknya botol didalam plastik tersebut.

"Iya, siapa tau bisa cepet kelar dan bisa segera bulan madu," ucap Mang Ucup kemudian.

"Eh?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 30 Ending

    "Ka -- kamu anaknya Pak Abimayu?" tanya Kenzo dengan sedikit penasaran dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun lalu duduk di kursi single yang berada disana dan menyuruh Keysa untuk duduk di sandarannya, persis seperti yang mamanya lakukan bersama sang papah. Meskipun nampak malu-malu Keysa pun akhirnya mengikuti kemauan sang suami. Mungkin ini definisi dari 'Like Father,like son.'"Ya Allah, ternyata dunia begitu sempit ya," ucap Kenzo sambil menepuk jidatnya pelan dan medapat tawaan dari Pak Abimanyu dan juga Mama Ratu."Duh, kalau tau sekaya ini, kemaren minta mahar yang gede juga harusnya," gerutu Pak Ega kepada besannya."Loh, emang Revan ngasih mahar berapa sama Keysa kemaren?" tanya Mama Ratu sedikit penasaran, karena sejujurnya ia sendiri tak tahu berapa mahar yag sang anak berikan kepada menantunya itu."Lima puluh ribu," ucap Pak Ega singkat.Satu detk.Dua detik.Tiga detik."APAAAA?" ta

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 29

    Tak lama, kedua insan itu pun akhirnya keluar kamar dengan rambut yang sedikit basah. Rambut Keysa yang panjang, hanya di jepit sedikit menggubakan jedai agar tak terlalu berantakan. Mereka berdua pun lalu segera menuju ruang makan dan saat keduanya duduk, nampak Mama dan Papa yang hanya tersenyum meledek."Abis kena serangan fajar ya,Non," ledek Mbok Puji sambil tersenyum menaruh makanan di meja makan tersebut."Mbok nih, saya udah nahan gak ngeledekin mereka berdua eh malah Mbok yang iseng," gerutu Mama lalu keduanya pun tertawa bersama."Gas terus pokoknya mah ampe jadi, Pah, Mah, biaar rada rame dikit rumah ini, lima atau enam gak masalah kan ya, Yang? haha," ucap Revan menimpali ledekan sang Mama.Keysa yang medengar ucapan sang suami pun seketika membelakkan matanya tak percaya."Kamu mau bikin tim futsal apa, Yang?" tanya Keysa dan mendapat anggukan dari Revan.Sontak, anggukan Revan membuat dirinya pun menjadi tambah malu

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 28

    "Loh, ini bukannya Kenzo Dewantara?" tanya Revan memastikan."Iya, kamu kenal dia?" tanya Papa balik dan mendapat anggukan dari Revan."Tadinya Papa sama Mamah mau jodohin kamu sama adiknya dia. Dia itu orang kepercayaan Papa yang bisa diandalkan. Sejak di pegang dia, Perusahaan kita yang di Bandung itu naik pesat loh," ucap Papa menjelaskan."Mamah sama Papah emang belum ketemu sama adiknya itu, tapi Mamah ngerasa kek udah cocok sama dia karena kata Kenzo dia orang yang gigih dan bekerja keras. Eh tapi ternyata kamu malah udah nikah jadi ya udah deh, mau gimana lagi," keluh Sang Mama.Mama pun lalu membuka hpnya dan menunjukkan foto seorang wanita cantik berambut panjang dengan sedikit gelombang dibawahnya. Revan pun hanya tersenyum karenanya."Papa ama Mamah emang gak salah pilih, dia gak cuma pekerja keras tapi juga baik. Baik banget malah. Dia bener-bener bisa nerima Revan apa adanya sekali pun Revan seorang pengangguran. Bahkan sakin

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 27

    "Kenapa, sayang? Kamu nggak spot jantung kan lihat rumah aku?" tanya Revan kepada Keysa."Ma -- Mas, ini beneran rumah kamu?" tanya Keysa memastikan dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun lalu membuka pintu mobilnya dan segera keluar. Setelah dirinya keluar, barulah ia membukakan pintu mobil untuk Keysa.Keysa pun menganga tak percaya melihat keadaan rumah sang suami, yang jauh dari kata mewah.Sebuah rumah berdesain modern berlantai dua, dengan warna dominasi putih dan abu-abu muda. Di bagian depannya terdapat sebuah taman bunga yang sangat cantik dengan sebuah bangku tamanan di tengahnya. Taman bunga itu dihasi berbagai jenis mawar yang berwarna-warni, sepertinya sang empunya sangat menyukai mawar. Di sebelah rumah tersebut ada sebuah garasi yang cukup besar, didalamnya terdapat dua mobil lain yang terparkir sempurna, ditambah milik Revan jadi tiga mobi, dan didekat sana ada motor lain juga sebanyak tiga buah.Revan pun membuka bagasi m

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 26

    Mobil pun melaju menuju restoran milik Revan. Setibanya disana, Revan langsung menuju ke lantai dua ke ruang management, sedangkan Keysa memilih untuk pergi ke toko oleh-oleh yang berada tak jauh dari resto milik Revan.Keysa pun membeli beberapa oleh-oleh untuk sang mertua berupa kue lapis talas, strudel bogor, roti unyil, manisan salak dan pala tak lupa beberapa makanan renyah lainnya seperti kripik bayam, kripik pisang dan juga sale pisang.***Didalam ruangan Revan, sudah ada Vina disana yang tengah menghitung uang hasil penjualan. Melihat Revan yang telah datang, ia pun segera mengikat uang itu dengan sebuah karet gelang."Nih, cash lima belas juta," ucap Vina sambil menyerahkan segepok uang beserta buku laporannya.Revan pun lalu memasukkan uang tersebut kedalam tasnya dan melihat catatannya."Berarti ini udah semua ya, Kak, udah 3 toko?" tanya Revan kembali dan mendapat anggukan dari Vina."Udah semua kok, beres pokokn

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 25

    Tak lama, Revan pun sudah selesai mandi dan kembali memakai baju yang tadi ia pakai. Ia melihat Keysa yang nampak tertawa sambil menatap layar hpnya."Kamu kenapa, Yang, girang banget sih romannya," tanya Revan menghampiri sang istri."Ini Mas, si Nadin, upload di story pake mobil mu terus ngaku-ngaku kalau ini mobil pacarnya haha," kekeh Keysa sambil menunjukkan story WeAnya.Revan nampak tersenyum saja melihatnya, karena memang sebelumnya, mobil itu pernah di pakai salah satu temannya yaitu Irham untuk mengajak Nadin ke Bandung Kota berliburan."Ngga salah sih, Yang. Kan emang Irham pernah pake mobil itu buat jemput Nadin, ya wajar sih kalau Nadin ngakuin itu mobilnya. Betewe emang dia bikin caption apaan?" tanya Revan sedikit penasaran.Keysa pun lalu membuka kembali status Nadin yang berisi mobil Lamborghini ini, namun sayang status itu sudah tak ada."Dih kok gak ada, padahal tadi ada deh," ucap Keysa membolak-balikan status

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 24

    Bunda Nika memegangi dadanya yang terasa sangat sesak. Keysa yang berada disampingnya pun segera memapah Sang Bunda untuk duduk di kursi teras."Bentar, Neng ambilin minum dulu," ucap Keysa dan mendapat anggukan dari Bunda Nika.Keysa pun segera bergegas kedalam rumahnya, dan tak memperdulikan lelaki itu."Assalamu'alaikum," ucap Revan kepada Bunda Nika, lalu ia pun menyalaminya."Wa'alaikumsalam," balas Bunda Nika dengan sedikit bergetar."Bunda sakit kah? Kok gemeteran gini?" tanya Revan kepada sang Bunda karena nampak Bunda Nika tidak baik-baik saja."Iya sakit gara-gara kamu, Mas," ucap Keysa dari dalam rumah.Ia pun menghampiri sang Bunda dna menyuruhnya untuk minum. Setelah minum, nampak Bunda Nika terlihat nampak lebih baik."Loh, emang aku ngapain? Perasaan aku baru dateng," ucap Revan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.Ia benar-benar bingung melihat tingkah kedua wanita yang ada didepan

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 23

    "Kamu gak suka apanya, Yang? Konsepnya atau gimana?" tanya Revan dengan sedikit panik."Ya, percuma sekarang mah, tetep gak bisa di gantilah, Van, ini kah udah mepet banget buat hari minggu besok," ucap Sang Papa."Makanya, kalau mau bikin apa-apa tuh tanya dulu," timpal Sang Mama sambil menggerutu kesal."Maaf," ucap Revan dengan wajah tertunduk.Keysa pun jadi merasa bersalah karena ini. Ia tau, pasti ini akan membuat kedua orang tua Revan kecewa dan merasa bersalah."Bu -- bukan, maksud aku, aku bukan gak suka konsepnya gitu. A -- aku emang pingin konsep negeri dongeng tapi aku gak suka cinderella. Aku pinginnya yang Aurora, itu loh yang putri tidur, Mas," ucap Keysa menjelaskan.Mendengar penjelasan Keysa, membuat sedikit lega di hati kedua orangtua Revan."Gak papa, Nak. Kan sama aja, cuma beda warna," ucap Sang Mama sambil berusaha tersenyum."I -- iya sih, tapi apa gak kebagusan kalau buat aku dengan kons

  • Mahar Lima Puluh Ribu dari Tuan Muda    Mahar 22

    Tak hanya di status IGe saja, Keysa pun menguploadnya di status WeAnya dengan SS foto story IGnya dengan caption, 'Definisi di hina karena pengangguran, bergerak jadi NONA MUDA 🤣.'Keysa benar-benar merasa puas saat ini, karena sebelumnya selama pacaran dengan Revan, ia selalu di hina bahkan dikata-katai bod*h karena selalu membela Revan yang hanya seorang pengangguran. Dan sekarang, ia bisa membalas semua hinaan itu dengan elegan dan pamer.Setelah membuat status di WeAnya, Keysa pun akhirnya mengutarakan niatnya untuk bergabung dengan restoran sang suami. Baginya, tak masalah karena toh semua ini juga demi usaha mereka berdua."Mas, kayanya setelah aku pikir-pikir, aku setuju sama usulmu dirumah tadi. Gimana kalau emang kamu masukin menu nasi udukku ke restoranmu untuk tiap pagi dan malem?" tanya Keysa tiba-tiba.Revan yang saat itu tengah fokus ke layar laptopnya, langsung mengalihkan pandangan ke arah Keysa.Revan masih diam tak mena

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status