LOGINDisclaimer : Berisi tentang Penjelasan sistem Kekuatan Ajaib yang ada di Universe Mahkota Darah sang PHOENIX.
* Tingkatan tercipta, cukup berbeda dari sistem kultivasi yang umum. * Menggunakan metode fresh sesuai keinginan penulis dalam mengekspresikan jalur kultivasi anak-anaknya sendiri-! * Tidak berkaitan dengan dunia universe yang lain. -------------------- [] -------------------- -----0()0----- >> KULTIVASI << Terkait cara asal muasal semua energi pembentuk kekuatan bisa terhimpun, cara asal muasal semua teknik silat dipadatkan menjadi kekuatan. Meliputi langkah-langkah atau metode, seperti pola gerakan, memusatkan titik fokus, atau meditasi. -----0()0----- >> INTI MERIDIAN JIWA << Sebuah pipa saluran energi, penghubung antara kekuatan tersembunyi anugerah Dewa Abadi dari Alam Langit di seluruh sistem manusia. Terletak di dalam keping darah. Kegunaannya untuk menyambung energi dalam dan energi alam agar bisa beresonansi membentuk kekuatan. Tanpa inti Meridian Jiwa, manusia tidak bisa melahirkan kekuatan energi dalam. Wujudnya berupa sebuah gelembung cahaya kecil, keluar dari jantung semua pengultivasinya. Seluruh manusia memiliki, tapi belum tentu seluruh manusia bisa mengaktifkan. [1] Tahapan inti Meridian Jiwa 1. Tingkatan batas standar -> Manusia Sakti 2. Tingkatan batas menengah -> Manusia Setengah Dewa 3. Tingkatan batas tertinggi -> Manusia Dewa [2] Cara mengaktifkan Ada dua metode. 1. Dibuka oleh orang yang sudah mengaktifkan inti Meridian Jiwa, dengan cara menekan titik syaraf pembuluh darah tulang belikat dan pangkal tulang leher, menularkan energi inti Meridian Jiwa dan memancing energi inti Meridian Jiwa orang lain bisa aktif. Metode ini paling umum dipakai di Mahkota Darah sang PHOENIX universe. 2. Artefak kuno [2] Limit/Batas/Resiko Limit -> Inti Meridian Jiwa memiliki batas penggunaan. Apabila seseorang telah menggunakannya untuk mengaktifkan inti Meridian Jiwa orang lain, dia perlu berkultivasi dalam waktu yang lama, agar inti Meridian Jiwanya tidak rusak. Batas -> Jika limit dilewati, dan inti Meridian Jiwa masih dipaksa digunakan, inti Meridian Jiwa bisa mengelupas, tanda kebocoran energi besar-besaran, bisa membahayakan jantung penggunanya. Resiko -> Jika batas dilewati, dan inti Meridian Jiwa masih dipaksa digunakan, inti Meridian Jiwa bisa rusak total, tanda pelumpuhan energi besar-besaran, bisa membahayakan nyawa dan terancam kehilangan inti Meridian Jiwa selama-lamanya tanpa bisa dipulihkan lagi. [3] Teknik Kultivasi inti Meridian Jiwa Teknik berkultivasi dengan memusatkan inti Meridian Jiwa. Butuh fokus yang penuh. Waktunya kisaran satu sampai dua menit. Teknik ini bergerak dengan sistem penghubung. Inti Meridian Jiwa akan menjadi penghubung kultivasi antara energi dalam tubuh dengan energi alam. Hasilnya, berupa kekuatan yang berwujud sesuai dengan karakter elemen penggunanya. Tujuan kekuatan, sesuai dengan keinginan penggunanya. Ingat, ini bukan teko ajaib yang bisa dimintai segalanya. Tetapi, pengultivasi inti Meridian Jiwa bisa menciptakan berbagai kekuatan alam, energi, serta sihir sesuai dengan mantra atau apapun yang mereka kehendaki. -----0()0----- >> INTUISI << Sebuah trah, atau insting tajam yang berupa perasaan alam bawah sadar. Letaknya ada di perasaan yang terpendam tapi tidak tersalurkan. Semacam inner-side dari jiwa yang tak tersampaikan. [1] Konsep Kerja Energi Emosi, ilusi yang memanipulasi energi alam terutama energi angin. Jika kultivasi berhasil dilakukan, intuisi akan mengendalikan ilusi, ilusi akan mengendalikan energi angin atau molekul yang mendukungnya menjadi sebuah budak senjata. Orang-orang yang tidak pernah mengultivasi Intuisinya, akan sangat mudah terjebak ilusi. Contoh : Dia merasa diserang, padahal tidak ada yang menyerang. Karena dia terkena ilusi, ilusinya sendiri menghasilkan senjata, berkat kekuasaan teknik intuisi dari pengultivasi intuisi. Contoh : Dia merasa diserang, padahal tidak ada yang menyerang. Dia merasa ada panah menukik, padahal itu hanya perasaannya sendiri. Tapi karena dia sudah terjebak teknik intuisi, tubuhnya benar-benar terkena luka nyata tertusuk panah dari hasil ilusi dirinya sendiri. Bagi, sesama pengultivasi, mereka hanya tinggal saling mengadu teknik saja dan berupaya mempertinggi ilusi untuk saling mengalahkan. [2] Pengaktifan Kultivasi Teknik Intuisi Cara mengultivasinya dengan menembus dua tahap pembuka : |• Tahap 1 -> Meditasi, penumpahan intuisi. Setelah pengultivasi bermeditasi, mereka akan mengalami turbulensi emosi yang menciptakan mimpi ilusi di tengah meditasi. Mimpi yang hadir biasanya sesuai dengan tekanan mental terpendam dari pengultivasinya yang selama ini tak tersampaikan, akan menjadi ujiannya. Jika pengultivasi bisa mengendalikan jebakan ilusi, tahap 1 dikatakan berhasil. Tetapi jika tidak, kegagalan bisa berakibat kehilangan inti Meridian Jiwa, kehilangan detak jantung dan kehilangan akal sehat. |• Tahap 2 -> Sinkronisasi bela diri, dengan ritme pola gerakan. Pengultivasi akan berlatih bela diri sambil menyalurkan ilusi tahap 1 yang sudah mereka kuasai, biasanya akan tercipta secara otomatis setelah pengultivasi memahami konsep teknik Intuisi dengan baik. Hadir selaras menguatkan gerakan pola bela diri seakan lebih memiliki kekuatan ajaib. Contoh : Bela diri biasa, satu pukulan bisa menumbangkan satu pohon. Tapi, jika bela diri teknik intuisi, satu pukulan bisa menumbangkan seratus pohon. [3] Limit/batas/resiko Limit -> Teknik Intuisi harus terus dipusatkan ketika sedang digunakan, fokus pengguna tidak boleh tercampur, karena ilusi bisa buyar, dan teknik ilmu dari kultivasi intuisi bisa musnah. Batas -> Jika seseorang menggunakan teknik intuisi dalam waktu yang lama dan terlalu banyak memanipulasi energi dalam satu waktu, teknik intuisi akan menyerap energi inti Meridian Jiwa, sebagai sumber daya cadangan, tapi itu akan sangat berbahaya, bisa merenggut keberadaan tenaga kultivasi Inti Meridian Jiwa. Resiko -> Jika ternyata, teknik intuisi yang sudah melewati batas tidak menggangu inti Meridian Jiwa, satu-satunya tujuan akhir adalah manipulasi balik pada penggunanya. Pengguna bisa terjebak dalam ilusi yang dia ciptakan. Inti Meridian jiwa mungkin tidak hilang, nyawa mungkin masih ada, tapi hati dan akalnya sudah hilang. Pengguna akan menjadi gila tanpa bisa diobati. -----0()0----- >> KESIMPULAN << Dua teknik kultivasi ini berlaku penuh di Universe cerita Mahkota Darah sang PHOENIX. Sistem tercipta cukup berbeda, dan memiliki standarisasi sendiri. Seluruh teknik memiliki fungsi masing-masing. Tingkatannya sederajat, tujuannya beda-beda. Tapi konsepnya satu, yaitu Menciptakan Kekuatan Ajaib. Segala limit, batas atau resiko adalah hal titik balik dari tindakan karakter. Setiap karakter harus memikirkan untuk dirinya dan juga dunia. Pertimbangan limit, batas atau resiko tergantung dari setiap karakter memutuskan hasil apa yang sebenarnya dia inginkan. Semua tak selalu berakhir buruk. Pada akhirnya, sistem digunakan untuk tujuan yang mulia. -----0()0----- -------------------- [] -------------------- Note : * Sistem lebih terasa secara sensorik di masing-masing bab. * Sistem lebih menyenangkan dipahami secara nalar di masing-masing bab. * Enjoy, dan selamat melanjutkan lembar halamanmu!Xiao Chen memandang Cang Jue. Melihat lebih teliti penampilannya. Lalu sudut bibirnya terangkat, "baik. Kalian berdua ingin menikah sekarang juga, ya?" Cang Jue menoleh sebentar pada Zhu Linglong. Menambah langkah untuk sedikit mendekat pada gadis itu. Untuk sekali lagi, Cang Jue memutuskan agar mencoba lebih menyertai keberadaan Zhu Linglong sebagai teman dekatnya. Teman hatinya. Sekaligus, teman baginya untuk membuat keputusan dan keyakinan. Bagi Cang Jue, gadis itu bukan sekedar orang yang harus dia selamatkan saat ini. Tetapi, juga orang yang ingin dia buat nyaman saat ini. Sesaat pikiran impulsif yang memaksanya untuk memilikinya, memang cukup menghantui keserakahan hatinya. Tetapi, setelah berpikir lebih berulang kali. Seharusnya, Cang Jue tidak memanfaatkan keadaan kepolosan Zhu Linglong untuk membawanya menikah dengan tujuan menyamar. Sekaligus, mengikat gadis itu tanpa sadar akan menjadi miliknya sendiri. Setakat itu, Cang Jue merasa... seharusnya dia bisa memperlakuka
Pria bernama Xiao Chen tersebut lantas melihat kepada Cang Jue. Mengurungkan niatnya untuk mendekat pada Zhu Linglong. Xiao Chen tersenyum lebih lebar, kini beranjak mendekati Cang Jue. "Kalau begitu ... sekarang biarkan aku berbicara padamu Tuan Baju Biru," ujarnya kepada Cang Jue. Cang Jue menyipitkan matanya. Merasa, sedikit aneh. Pikirannya berkecamuk. Wajahnya kaku. Dahinya mengerut. "Sebenarnya apa tujuanmu menghalangi kami pergi dari sini?" tanya Cang Jue penuh selidik. "Ehm," dehem Xiao Chen, kipas di tangannya bergerak mulai mengipasi wajahnya sendiri, "kalau sudah ada pelanggan yang datang, maka berarti aku harus melayani dengan baik," kata Xiao Chen, menjawab dengan nada yang sangat ramah. "Sekiranya, apa yang dibutuhkan oleh Tuan dan Nona di sini?" tanya Xiao Chen, melanjutkan. Mendengar kalimat pertanyaan itu, Zhu Linglong dan Cang Jue saling memandang. Keduanya bertemu tatap, seolah ingin berbicara. Masih berusaha untuk memahami situasi yang terjadi di tempat ini.
Mulut Cang Jue melengkung naik. Cukup tipis. Tapi artinya sangat dalam. Laki-laki itu mengangguk sekali, "terima kasih," singkat Cang Jue, lalu melanjutkan bicara dengan lebih lembut, "kalau begitu... mari kita masuk ke kota, aku akan lakukan sesuatu untuk mempermudah kita di Kota ini." Selesai mengucap itu, dia mengelus dahi Zhu Linglong pelan. Lalu sedikit memberi jarak posisi mereka berdua yang saling sembunyi di balik tumpukan kayu tinggi.Melihat suasana yang mulai sedikit menggelap. Tanda, bahwa siang hari akan segera sirna. Cang Jue bergerak lagi. Mengeluarkan jurus dua tapak jarinya. Mulai mengalirkan inti Meridian Jiwa. Memusatkan energi sihirnya untuk bisa keluar. Sampai akhirnya, mahkota Kerajaan yang selalu dia pakai di atas kepalanya... muncul dari balik gelombang cahaya sihir birunya. Cang Jue, membawa mahkota itu ke telapak tangan kanannya. Lantas, menghancurkan mahkota itu menggukanan tenaga dalamnya. Hingga pecahan berlian tercipta cukup banyak dan indah. Menjadi
Jantung Zhu Linglong mengacau. Matanya nyaris keluar. Kalimat Cang Jue barusan terus terang menyentuh sanubari suci milik Zhu Linglong. "M-menikah? Kau tak salah bicara Cang Jue?!" Cang Jue menatap lekat pada Zhu Linglong. Mengukuhkan dirinya. "Tidak salah. Aku akan menikahi mu, dan ... dengan status ini, kita akan menyamar menjadi suami istri biasa. Bukan Kaisar Utara ataupun Putri Zhu Linglong yang diculik dan sedang dicari banyak orang," jelas Cang Jue dengan sangat tenang. Rasa-rasanya, sebagian akal Zhu Linglong hilang sepenggal. Memang benar, jika hatinya sudah mulai berbunga-bunga. Keberadaan Cang Jue sudah cukup menyentuh dirinya. Tetapi, menikah? Bukankah itu hal yang sangat besar maknanya. Setahu Zhu Linglong, pernikahan adalah ikatan suci yang tidak sembarangan. Zhu Qingyun pernah menceritakan hal ini, kakak laki-lakinya itu bilang... biasanya, pernikahan terjadi ketika jodoh sudah membiarkan cinta mengikatnya. Menikah, juga tidak pernah Zhu Linglong pikirka
"Aku sanggup! Aku akan terima semua letak kerja sama kita hari ini Ketua Pengadilan. Semua sudah sangat jelas. Dan kita tidak boleh tutup mata!" kata Zhu Qingyun, turut berdiri, bersejajar di sebelah Ling Xuanzhen.Kedua orang dengan beda tujuan dan beda usia itu telah menyepakati untuk melakukan penyelidikan diam-diam. Untuk memecah segala teka-teki yang keduanya masih belum ketahui apa kebenarannya.Akan bertaruh segala hal, sekalipun nyawa mesti dikorbankan.Bagi Ling Xuanzhen semua untuk kebenaran dan keadilan yang sesungguhnya.Bagi Zhu Qingyun semua untuk kebenaran yang sebenarnya untuk adik kesayangannya.🖇️🪶Berlabuh kini tempat, menuju di mana Zhu Linglong dan Cang Jue berpijak. Sebuah jalanan lebih dengan rumput liar. Tanahnya basah, menciptakan pola jejak kaki yang nyata.Mereka berdua telah berjalan terus tanpa henti, hingga sampai di ujung pulau Utara. Berbelok melewati jalan pintas, sampai kini telah berhenti di sebuah hutan yang cukup subur. Pohon-pohon tinggi menjula
Ling Xuanzhen mengalihkan arah pandang matanya. Turun melihat lembaran kulit kambing yang tulisannya masih terlihat. Lembaran itu tergeletak dengan tenang di atas meja. Tulisan nya berisi :>Namun baru kali ini, Sinar Emas itu tidak muncul.Serta masalah Zhu Qingyun, mendadak menjadi sebuah potongan teka-teki yang sepertinya berhubungan dengan ketidak-munculan Sinar Emas restu jasa milik Ling Xuanzhen."Zhu Qingyun, apa kau pernah bertemu Kaisar Cang Jue setelah penculikan itu terjadi?" tanya Ling Xuanzhen, ingin memastikan satu hal.Zhu Qingyun menggeleng. "Tidak







