Share

4# Sosok Baru

Summary,

Jika ada sebuah pepatah yang berujar mempertahankan lebih sulit daripada mendapatkan, mungkin hal ini benar.

Mengemban serta mempertahankan huru-hara sebuah asmara bukanlah sebuah hal yang mudah bagi kisah cinta rumah tangga.

Bagai sebuah bahtera kapal yang sedang berlabuh, berlanglang buwana untuk menerjang badai ombak dilautan sana. Jika sang Nahkoda tabah, mungkin semua akan baik-baik saja melanjutkan perjalanannya. Tetapi jika sang nahkoda sudah tergoda, maka semua bisa musnah seketika.

Angan selalu terucap jika keberhasilan seorang istri adalah bisa menuruti semua keinginan suami. Tetapi bagaimana jika ini semua terasa mustahil bagi Anin? Bagaimana kalau ia tidak bisa memberikan keturunan untuk Revan?

_________________________________

Purnama yang dulu selalu menyemburkan sinar terangnya, dan lentera yang selalu bersinar terang.

Tetapi sekarang cahaya indah itu mulai meredup. Apakah sang cahaya sudah merasa lelah untuk terus memperlihatkan terangnya?

Hari ini Anin berniat untuk pergi ke rumah orang tuanya, ia sangat rindu dengan Ayah dan Ibu. Tetapi Anin tidak berani untuk mencurahkan segala permasalahannya kepada sang Ibu karena demi apapun Anin tidak ingin Revan dicap buruk oleh kedua orang tuanya.

Anin ingin meminta tolong kepada sang suami untuk mengantarnya ke rumah Ibu. Tetapi, apakah setelah kejadian kemarin suaminya masih mau mengantar?

.

Dikantor Revan terlihat sangat frustasi karena kasus kliennya yang baru ini, dimana Revan terpilih untuk menjadi pembela dalam kasus penggelapan dana perusahaan klien barunya. Revan belum tau pasti apa motif pihak lawan sehingga bisa melakukan penggelapan dana kliennya.

Ini bukan uang yang sedikit. Jika saja Revan bisa memenangkan kasus ini, sang CEO berani menjanjikan membayar berapapun yang Revan minta.

~~ Drtt ~~

Bunyi ponsel yang ada di meja bergetar. Revan segera meraihnya dan melihat siapa seseorang yang menelfon nya.

"Halo selamat siang Pengacara Revan, bisakah malam ini saya bertemu dengan Anda untuk menjelaskan detail kasus yang saya ajukan?" Suara klien Tuan Pratama terdengar jelas.

"Baiklah tuan Weird, di jam makan malam nanti, saya akan bertemu dengan Anda, tolong beritau saya tempat untuk melakukan meeting malam nanti," Jawab Revan profesional.

"Baiklah nanti akan saya kabarkan secepatnya, terima kasih Pengacara Revan," Ujar Tuan Weird yang tidak lain adalah klien baru Revan.

Sebenarnya apa yang akan tuan Weird katakan padanya malam ini? Bahkan semua laporan sudah Revan rekap. Ah mungkin saja jika ada sebuah informasi baru yang belum Revan ketahui dalam kasus ini.

Berbicara sedikit perihal kasus yang sedang Revan pegang saat ini, kliennya yang merupakan pemilik atau CEO dari perusahaan Weird Corp yang bergerak di bidang properti kesehatan serta otomotif, sedang mengalami konflik besar. Diduga terdapat seorang karyawan atau orang dalam yang dengan sengaja menggelapkan dana perusahaan tersebut dengan jumlah yang tidak bisa dibilang kecil.

Dana yang digelapkan bahkan bisa mencapai separuh dari aset perusahaan tersebut. Diduga motif pelaku ini membocorkan segala rahasia bisnis Weird Corp kepada perusahaan lawan dengan menjual informasi rahasia tersebut.

Revan bahkan sudah meminta tim bagian penyidik untuk mencari pembuktian kuat supaya pembelaan nya nanti di depan pengadilan tidak dianggap sebagai rekayasa belaka.

Semua bukti sudah Revan tangkap. Dan ternyata, semua bukti tersebut mengarah kepada seorang Sekretaris pribadi CEO Weird yang merangkap sebagai penjahat berkedok muka dua.

Menurut laporan yang Revan terima dari tim penyidik, pelaku melancarkan aksinya dengan mengkambing hitamkan karyawan lain supaya jati diri kejahatannya tidak bisa dikuak. Dan ia juga berhasil membobol situs web perusahaan yang berisi informasi rahasia Weird Corp dengan menyewa seorang hacker handal.

Oh demi apapun, Revan bahkan tidak habis pikir dengan akal orang ini. Mengapa bisa ia seniat ini untuk menyiapkan segala rencana berbuat kriminal yang bahkan ujungnya hanya akan menjebloskan dirinya sendiri ke penjara.

Revan bukanlah seorang pengacara yang abal-abal, bahkan kinerjanya sudah melebihi seorang detektif saat ada kasus teka-teki seperti saat ini. Semua orang bahkan sudah memuji kinerja pengacara tampan ini. Pantas jika bayaran untuk menyewa Revan sebagai seorang pembela dalam sebuah kasus sangatlah mahal. Pastilah sebuah kasus akan selalu menang jika Revan Pratama yang membelanya.

.

Anin tidak ingin mengganggu sang suami yang terlihat sedang sibuk, jadi Anin memutuskan untuk menyewa jasa taksi. Sedaritadi Revan juga tampak acuh tanpa ada niatan bertanya kepada Anin mau pergi kemana. Mungkin saja Revan sangat sibuk memikirkan strategi untuk kasusnya nanti.

"Mas, aku ingin pergi sebentar untuk mengunjungi ibu, mungkin nanti sebelum jam makan malam aku pulang." pamit Anin kepada Revan.

Diam dan hening.

Tanpa menghiraukan ucapan istrinya, Revan masih tetap saja sibuk menatap laptop kerjanya.

"Tidak perlu, aku akan makan diluar nanti." sahut Revan acuh tanpa menatap istrinya.

Hati Anin sakit melihat tingkah suaminya yang semakin hari semakin jauh darinya. Bahkan dulu saat Revan sibuk pun, Revan malah meminta Anin untuk membantu menguak sebuah kasus, mengingat jika Anin juga lulusan Sarjana Hukum.

"Baiklah mas, tapi ingat jangan makan yang pedas ya, nanti perut mas bisa sakit." Anin sungguh sangat tau jika sang suami nya itu sangat anti dengan makanan yang pedas, Revan memiliki riwayat penyakit lambung yang sangat tidak tahan oleh semua makanan asam dan pedas.

"Aku pergi dulu mas, sampai bertemu nanti malam ya" pamit Anin lagi.

.

Tuan Weird mengirimkan lokasi terkininya,

Notifikasi pada ponsel canggih Revan menampakkan tulisan jika kliennya sudah mengirimkan lokasi yang akan mereka gunakan untuk meeting.

Revan segera bergegas bersiap-siap untuk pergi kesana. Sebelumnya, pandangan Revan justru teralihkan pada sebuah setelan jas yang sudah tersedia di sebelah meja kerjanya. Pastilah Anin yang sudah menyiapkannya tadi sebelum ia pergi tadi. Anin sungguh istri idaman. Tetapi, kata itu sudah tidak berlaku untuk Revan jika Anin masih tidak berhasil memberinya buah hati.

Jam tangan Rolex mewahnya sudah menunjukkan pukul 7 pertanda jam makan malam.

Setelah sampai di tempat meetingnya, Revan langsung disambut oleh seseorang setengah baya yang tidak lain adalah CEO Weird Corp, klien dalam kasus yang sedang ia jalani saat ini.

"Selamat malam tuan Weird," Revan membungkuk sopan terhadap sosok paruh baya di depannya ini.

CEO sekaligus pemilik utama Weird Corp yaitu perusahaan terbesar di Asia Tenggara yang memiliki banyak cabang perusahaan di negara-negara tetangga ini terlihat sangat elegan jika dilihat dari cara busananya. Semua yang dipadukan di tubuhnya terlihat sangat mewah.

"Selamat malam Pengacara Revan, silahkan duduk" sambut sang CEO yang tidak kalah hangat.

"Sebelum kita berbicara terkait kasus ini, bisakah kita menunggu putriku sebentar? mungkin 5 menit lagi akan sampai," 

Tuan Weird memiliki 2 buah hati yang mungkin anak pertamanya seusia dengan Anin. Banyak yang bilang jika paras putri pertama Tuan Weird ini sama seperti seorang Dewi Yunani yang luar biasa cantiknya.

"Appa maafkan aku, apa aku telat?" 

Revan mulai terheran mendengar suara itu, seperti tidak asing.

Kedua sosok jangkung ini menoleh ke arah gadis yang baru saja berujar itu, Tuan Weird yang mengetahui jika sang putri sudah hadir tersenyum senang.

"Nak, kenapa agak telat?" Tanya sang Ayah kepada anaknya.

"Maaf Appa, tadi jalanan sedikit macet." Terang gadis tersebut.

Jessica Weird putri sulung Pemilik Perusahaan Weird Corp, dikenal sebagai gadis yang sangat cantik, tetapi sayangnya sampai saat ini Jessica masih betah menyandang status lajang.

Revan yang sedari tadi menatap gadis ini merasa tidak asing dengan sosok yang ada di depannya. Revan seperti sudah mengenal dekat sosok gadis ini di masa lalu.

"Jessica," Gumam Revan sembari menunjuk mengamati pahatan wajah cantik ciptaan Tuhan tersebut.

Jessica yang mendengar ucapan itu menoleh, memperhatikan seksama wajah tampan Revan.

"Astaga Revan," Ujar Jessica.

Tuan Weird yang menyaksikan keduanya nampak merasa aneh, mengapa keduanya bisa saling mengenal padahal mungkin ini adalah pertemuan pertama bagi mereka.

"Apa kalian saling mengenal?" Ucap Tuan Weird dengan muka yang tampak bingung.

"Appa mengapa bisa ada Revan disini?" Kini justru sang putri yang bertanya kembali.

"Oh Jessica kenalkan ini Pengacara Appa, yang akan menjadi pembela di kasus penggelapan dana perusahaan Appa," Biarkan kali ini Tuan Weird yang mengatakannya.

Jessica kembali tertegun sejenak, jadi selama ini sosok yang pernah ada di dalam masa lalu Jessica adalah seorang Pengacara yang namanya sedang naik daun itu.

Kalian pasti bingung kan mengapa Revan dan Jessica bisa saling kenal.

Mari kita mengenang sejenak.

.

🍂 Flashback On 🍂

"Jess aku sungguh merasa nyaman saat ada didekatmu, mungkin aku tidak pantas untuk mengatakan semua isi hati ku ini kepadamu, tetapi percayalah aku sungguh mencintaimu, jadi Maukah kau menjadi pacarku?" Sorak-sorai suara kelas begitu riuh tatkala si tampan sedang mengutarakan cintanya kepada seorang gadis yang biasa disapa putri sekolah.

Semasa SMA dulu Revan pernah menaruh hati kepada Jessica, gadis cantik yang bahkan diidamkan oleh semua pria di sekolah mereka.

Tetapi mungkin disini Revan yang boleh berujar beruntung karena cintanya terbalas, lagipula siapa gadis yang akan menolak pesona seorang Revan Aditya Pratama yang terkenal tampan itu.

Perjalanan kisah cinta mereka bahkan sampai mencuat sehingga mereka sempat mendapatkan julukan sebagai best couple karena keserasian sejoli ini.

Belum ada kata putus diantara mereka hingga pada saat perpisahan purnawiyata tiba.

Bahkan saat itu Jessica tidak memberi tau apapun kepada Revan jika ia akan melanjutkan studi ke Amerika demi untuk melanjutkan perusahaan sang Ayah.

Jika ditanya mengapa Jessica setega itu pada Revan? Jawabnya lagi dan lagi karena sebuah tuntutan orang tua.

Tuan Weird yang kala itu meminta putri sulungnya untuk melanjutkan studi ke luar negeri yang nantinya akan digunakan Jessica untuk memegang perusahaan sang Ayah.

Mau bagaimana lagi semua juga tidak bisa dihentikan, Revan juga sudah melanjutkan pendidikan nya ke salah satu Universitas ternama kala itu.

Sebelumnya Revan susah untuk berpaling hati dari Jessica, hingga hadirnya Anin untuk Revan kala itu, Nama Jessica lama-lama memudar di hatinya.

🍂 Flashback End 🍂

.

Hingga saat ini belum ada kata berakhir antara Revan dan Jessica, tetapi mengapa pertemuan nya dengan sosok yang ada dimasa lalunya bisa kebetulan seperti sekarang.

"Ah Revan dia sahabat ku waktu SMA dulu Appa," Gila jika Jessica berkata kepada Ayahnya jika Revan adalah mantannya dulu.

"Oh begitu haha, kulihat menurut Appa kalian sangat cocok, tapi sayang Pengacara Revan sudah memiliki istri," Ujar Tuan Weird dengan nada bercandaan nya.

.

Mahligai Rasa

Ruang Dimensi Asmara

Suasana melepas rindu serasa nyaman di dalam keluarga disana. Anin yang sedang bersama ibunya terlihat sedang memasak untuk makan malam mereka nanti.

"Ibu maafkan Anin tidak bisa menginap hari ini, karena tadi Mas Revan sedang sibuk Anin khawatir dengan Mas Revan Bu," Ujar Anin kepada ibu tercintanya.

"Tidak apa ibu tau nak, ya sudah kamu adalah istri yang sangat baik, ibu bangga padamu," Jawab Nyonya Lidya ibu dari Anin.

Kalian harus tau jika Anin juga merupakan putri dari keluarga yang cukup ternama. Putri kedua dari dua bersaudara Anin memiliki satu kakak laki-laki bernama Stevan Aditama yang sedang menjalankan bisnis Appanya di Korea Selatan.

Keluarga Aditama memiliki sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang Entertainment dan Fashion. Perusahaan ini kerap menjadi perbincangan topik dunia karena setiap tahunnya yang selalu mengeluarkan bentuk gaya busana yang begitu mempesona.

Walaupun keluarganya yang aktif dalam bidang Fashion tetapi Anin sama sekali tidak tertarik untuk menjadi seorang Model atau Brand Ambassador dari Brand Fashion milik perusahaan Ayahnya, malah Anin lebih suka berkutat dengan politik negara ini yang terus berputar bagai benang tak ada habisnya.

Anin pulang selebihnya pukul setengah delapan malam dari rumah orang tuanya, karena tadi Revan juga bilang jika ia akan melakukan makan malam bersama Klien nya, jadi ia tidak perlu memasak lagi.

.

"Bagaimana Van, apa kau sudah memprediksi siapa pelaku dari semua kasusku ini," Tanya Tuan Weird disana bersama dengan Jessica yang terlihat ikut larut dalam pembicaraan tersebut.

Revan mencoba meraih tas kerjanya mengambil sebuah dokumen yang isinya berisi semua bukti dari tim penyidik yang ia tugaskan kemarin dan menunjukkan kepada kedua ayah dan anak didepannya.

Tuan Weird nampak memperhatikan bukti yang Revan tunjukan.

"Semua bukti saya mengarah pada seorang Sekretaris pribadi anda, pelaku melancarkan aksinya dengan mengkambing hitamkan perbuatannya kepada orang lain sehingga namanya tidak akan keseret dalam kasus ini dan soal jual belu informasi rahasia perusahaan anda pelaku rela menyewa seorang hacker handal untuk membobol informasi anda dan menjualnya kepada lawan anda," Ujar Revan menjelaskan panjang lebar.

"Mungkin pelaku terkait kerja sama dengan lawan anda untuk menghancurkan perusahaan anda tuan, tetapi tuan tenang saja, saya akan menuntas habis kasus ini dan segera menjebloskan pelaku bejat itu ke sebuah jeruji besi." Revan nampak menyeringai jahat.

"Bajingan, aku tidak akan memaafkan nya," kini Tuan Weird sudah tersulut api amarah besar.

"Lalu Revan apa rencanamu selanjutnya?" Kini giliran Jessica yang penasaran.

Revan yang ada didepannya sudah sangat berbeda tidak seperti Revan dulu, Jessica semakin kagum dengan pria dewasa ini.

Revan melirik dan tersenyum hangat ke arah Jessica seolah ingin memberi tau segala rencananya.

"Lihat saja di pengadilan nanti Jes," Senyuman itu mengapa membuat Jessica kembali merona dan ada apa dengan hatinya yang tiba-tiba gugup melihat Revan.

.

Tbc,

__________________________________________

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status