Share

Tak Kuasa

"Bang, Hendra nangis, bangunlah! apa tidurmu mati, tidak bisa mendengar suara tangisan anakmu."

"Iya, Mey? tapi kamu kan ibunya?" 

"Dengar ya, bang. Aku tidak ada waktu mengurusnya sekarang. Kerjaanku banyak dan aku harus segera berangkat ke kantor. Terserah abang, aku capek." 

Kebiasaan pagi yang begitu dramatis di mana sepasang suami istri yang selalu saja bergelut dengan dilema dalam mengurus anak. Meylan keluar dari kamarnya dengan membanting pintu sekuat tenaga. Sementara di dalam. Hendra menangis sampai mata cipitnya tertutup rapat. Sungguh miris nasipnya, masih kecil aja ia harus mengemis kasih sayang dari ibunya sendiri yang lebih memilih pekerjaan dari pada dirinya. 

Halim sang Ayah bangkit dari pembaringannya dengan mata masih mengantuk. Ia mendekati rice box bayi di mana Hendra masih menangis kencang. Pria berambut blonde itu menatap perih kondisi putranya, lantas ia menggendong dan menidurkan di pundaknya sambil membacakan selawat aga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status