Share

Terjerat Rasa dan Ketakutan

Aini nampak murung pasca dua hari yang lalu kejadiannya dengan Halim. Ia lebih banyak diam dari pada berbicara. Paling barter kalau mamanya nanya, itupun, lama jawabnya. Entahlah, kejadian itu semakin memforsir pikirannya memikirkan tentang nasip. Buruknya yang dilalui gadis itu karena telah menjadi orang yang paling hina sehingga Halim tega melecehkannya. Kadang, hari ini ia mengakhiri semuanya dengan menggantung diri. Namun, ia menormalkan pikiran bahwa itu hanya akan membuatnya lebih hina dari sebuah pelecehan.

Pagi ini, ia berniat pergi ke suatu tempat dan akan tinggal beberapa hari di sana untuk menenangkan diri. Tapi sepertinya itu tidak mungkin. Lagi-lagi Meylan menitipkan Hendra padanya biarpun ia menolak. Meylan gak perduli dengan menaruh Hendra di ayunan setelah itu perempuan itu pergi gitu aja. Aini mendengus, merasa kesal yang tidak ada artinya. Ia hanya sendiri di rumah. Sementara yang lain pada pergi melakukan aktivitas masing-masing. Aini termenung menatap Hendra yang t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status