Share

14. Ayo Berangkat Berpetualang!

Langkah kaki Kenan terasa kaku dan gemetar, tapi dia memaksakan kakinya tetap melangkah. Dia membayangkan bahwa di kanan dan kiri, semua orang sedang tertawa mengejek dirinya. Padahal, hanya ada dinding-dinding rumahnya yang dia lewati.

Kenan memejamkan matanya, dia teringat akan Aeera. Dunia itu membutuhkan seorang pahlawan!

Benar, pahlawan!

Clak!

Tuk! Tuk! Tuk!

Kenan meyakinkan dirinya terus melangkah hingga di pintu depan rumahnya. Ibunya sedang tidak ada. Sudah dua tahun lamanya, Kenan tidak pernah keluar rumah sekalipun. Dia terisolasi dengan pikirannya sendiri. Tak berani keluar dan hanya menanggung malu seorang diri.

Kini ..., Kenan harus berani.

Di luar pintu, Kurir pake gelisah. Sepertinya tak ada orang. Saat Kurir itu berbalik.

Klak!

Pintu terbuka, si Kurir keheranan karena seorang pemuda dengan rambut tak terurus dengan baik keluar.

”Maaf, ini ada paket untuk Kenan Kalandra,” kata Kurir itu sambil berusaha tersenyum.

”Sa ...Saya, Kenan Kalandra,” Kenan ragu-ragu

”Baiklah,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status