Share

Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku
Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku
Author: Dea Anggie

1. Akar Masalah

Author: Dea Anggie
last update Last Updated: 2025-09-17 22:15:53

Seorang perempuan berjalan terhuyung menuju kamarnya di sebuah hotel. Dia beberapa kali menghentikan langkah dan menggelengkan kepala untuk menghilangkan pusing.

"Sialan! Beraninya dia memberiku obat. Awas saja, aku akan membalasmu berkali-kali lipat. Ah, kepalaku ..."

Perempuan itu kembali berjalan agar cepat sampai ke kamarnya, tapi tiba-tiba saja dia terjatuh. Beruntung seseorang dengan sigap menolong. Dia menahan tubuh perempua itu agar tidak terjatuh ke lantai.

Perempuan itu menatap penolongnya, ternyata di adalah seorang lelaki muda yang tampan.

"Nona, kamu baik-baik saja?" tanya lelaki muda tersebut dengan suara yang lembut.

"A-ku, aku nggak apa-apa," jawab perempuan itu. Berusaha melepaskan diri dari dekapan lelaki muda.

"Terima kasih sudah menolong, tapi aku bisa sendiri. Silakan lanjutkan kesibukanmu," ucap si perempuan yang kembali berjalan.

Perempuan itu tampak sangat kesusahan melangkah dengan sepatu hak tingginya.

"Aku harus sampai ke kamar sebelum efek obat ini semakin menguasaiku. Ahh ... badanku mulai panas," kata perempuan itu dalam hati.

Tiba-tiba saja perempuan itu digendong oleh seseorang yang adalah lelaki muda sebelumnya.

"Melihatmu yang kesusahan jalan dan tubuhmu yang berkeringat. Aku menebak kamu sudah diberi obat 'kan? Berapa nomor kamarmu? Aku akan mengantarmu," kata lelaki muda itu.

"Tidak mau. Turunkan aku!" kata si perempuan menolak.

"Aku tidak akan macam-macam. Percayalah," kata si lelaki muda dengan wajah yang serius.

"Kamarku nomor ... " si perempuan memberitahu nomor kamarnya dan si lelaki segera memabawanya pergi.

***

Sesampainya di kamar, si lelaki membaringkan si perempuan di tempat tidur. Dia segera mengeluarkan ponsel dari saku celananya hendak menghubungi seseorang.

Si perempuan terbangun dan langsung memeluk si lelaki muda dari belakang. Diusapnya lembut perutnya, membuat si lelaki muda terkejut.

"A-apa yang kamu lakukan?" tanya si lelaki muda.

"Tubuhmu bagus. Perutmu berotot dan punggungmu juga lebar. Apa kamu rajin berolah raga?" tanya si perempuan seolah sedang menggoda.

"Jangan aneh-aneh. Lepaskan tanganmu," kata si lelaki muda.

Si perempuan bukannya mendengarkan apa kata si lelaki muda, malah melakukan hal tak terduga. Dia nyusupkan tangannya masuk kendalam kaus si lelaki muda dan meraba area perut dan dada.

"Sialan! Perempuan ini berani sekali sih. Dia nggak takut aku terkam apa?" kata si lelaki muda dalam hati.

Si lelaki muda langsung melepas paksa pelukan dan berbalik menatap si perempuan.

Si perempuan menatap lelaki muda dan tiba-tiba mendekatkan tubuhnya. Tanpa banyak bicara si perempuan tiba-tiba saja mencium si lelaki muda.

"Umh ... "

Si perempuan melepas ciuman. Dia menarik kaus lelaki muda itu dan menatapnya lekat.

"Kamu mau membantuku? Aku sudah nggak tahan lagi. Tubuhku rasanya panas," kata si perempuan.

"Jangan aneh-aneh. Tidurlah dan tahan sedikit lebih lama. Aku akan panggil pegawai hotel untuk datang membantumu," kata si lelaki muda, berusaha menahan diri.

Si perempuan mendekatkan wajahnya ke wajah si lelaki.

"Apa aku nggak menarik bagimu? Iya sih, aku sudah tua. Jadi, lelaki muda sepertimu nggak akan mau. Ya sudah kalau nggak mau. Aku akan mencari lelaki lain saja," kata si perempuan.

"Apa kamu sudah gila? Apa maksudmu mencari lelaki lain?" kata si lekaki muda.

"Mau gimana lagi. Aku sudah nggak tahan lagi. Rasanya badanku ahh ... " kata si perempuan mencengkram kuat lengan si lelaki muda.

Lelaki muda melihat, perempuan di hadapannya memang sedang kesulitan. Namun, dia masih ragu dan kembali menyakinkan si perempuan.

"Apa kamu serius? Kalau aku membantumu, itu artinya kamu dan aku akan bercinta lho. Apa kamu nggak masalah?  Sedangkan kita baru beberapa menit lalu bertemu," kata si lelaki.

"Aku nggak masalah. Ayo, cepat lakukan. Aku sudah nggak bisa nahan diri lagi,"  kata si perempuan.

"Ini kamu yang minta ya," kata si lelaki muda.

Si lelaki muda langsung mencium bibir si perempuan. Dia melumat dan menghisap bibir si perempuan dengan rakus.

"Umh, mhh ..."

Tampak si perempuan begitu menikmati saat bibirnya diserang.

"Sialan! Padahal cuma ciuman, tapi punyaku sudah langsung berdiri. Apa aku sudah nggak waras?" tanya si lelaki muda dalam hati.

Tak lama ciuman terlepas, keduanya saling menatap dalam penuh rasa haus.

"Boleh aku lanjutkan?" tanya si lelaki muda. Yang langsung dijawab anggukan kepala oleh si perempuan.

Tak butuh waktu lama, keduanya sudah menanggalkan pakaian masing-masing.

"Dia seksi banget. Gila ... " kata si lelaki muda dalam hati.

Si lelaki muda yang sudah tidak tahan, mulai menjelajah. Dia memegang dan meremas apa yang diinginkannya. Diciumnya setiap inti tubuh si perempuan, membuat si perempuan semakin kepanasan.

"Umh, ahh ... " desah si perempuan.

"Gila! Apa dia pemain? Tangan dan bibirnya sungguh lihai," kata si perempuan dalam hati.

"Cu-cukup main-mainnya. Ma-masukkan," kata si perempuan dengan tatapan mata seolah memohon.

"Kamu bilang apa? Aku nggak dengar," jawab si lelaki. Sengaja menggoda si perempuan.

Si perempuan mengusap wajah tampan si lelaki, "cepat masukkan milikmu. Aku sudah nggak tahan lagi," ucapnya.

"Dengan senang hati," jawab si lelaki muda tersenyum puas.

Dengan hati-hati dan perlahan, si lelaki muda memasukkan miliknnya. Membuat si perempuan menjerit kesakitan sampai meneteskan air mata.

"Ahhh ... sa-sakit! Pelan-pelan ... " kata si perempuan.

Sedetik kemudian mereka telah menyatu. Si lelaki muda menyeka air mata si perempuan, lalu mencium kedua kelopak mata si perempuan.

"Maafkan aku. Apa sangat sakit?" tannya si lelaki muda dengan suara lembut.

Si perempuan menganggukkan kepala perlahan, "i-iya. Sakit sekali," jawabnya.

Si lelaki melihat ada darah yang mengalir diantara kedua kaki si perempuan, dia pun terkejut.

"I-ini ... pertama kalinya buatmu?" tanya si lelaki.

"Ya," jawab si perempuan.

Si lelaki terdiam sesaat. Pikirannya campur aduk.

"Apa mau aku keluarkan dan hentikan saja?" tanya si lelaki menatap dalam si perempuan.

"Ti-tdak. Jangan lakukan itu. La-lanjutkan saja," kata si perempuan. Memegang erat lengan si lelaki.

"Kamu yakin?" tanya si lelaki.

"Ya. Jadi, tolong lanjutkan. Kumohon," kata si perempuan memohon dengan tatapan mata memelas.

"Ok. Kalau begitu tahanlah sedikit walaupun terasa sakit. Aku akan melakukannya dengan perlahan," kata si lelaki.

Si lelaki muda tak bisa menolak permintaan si perempuan. Dia mulai menggerakkan tubuhnya dengan perlahan. Membuat si perempuan menjerit dan mendesah penuh nikmat.

"Ahhh ... ahhh ..."

"Ahhh ..."

"Apa masih sakit?" tanya si lelaki.

"Se-sedikit. Ahh ... ahh ..." jawab si perempuan.

Si lelaki memeluk tubuh si perempuan, lalu berbisik sesuatu.

"Kamu begitu cantik. Sampai membuatku gila," bisiknya.

Bisikan si lelaki membuat wajah si perempuan merona. Dadanya berdegup kencang.

Si lelaki terus menggerakkan tubuhnya. Dia mulai mempercepat tempo permainannya, dan membuat si perempuan semakin merintih.

Malam itu keduanya sungguh liar. Entah berapa kali mereka saling menyatu.

***

Keesokan harinya ...

Si perempuan membuka mata dari tidurnya. Dia merasakan sesuatu yang aneh. Dia merasa dipeluk seseorang dari belakang. Dibukanya selimut dan dia terkejut mendapati ada tangan yang melingkari perutnya.

"Ta-tangan siapa?" tanya si perempuan dengan mata melebar.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku nggak pakai baju? Gila ... aku habis ngapain?" kata si perempuan dalam hati.

Si perempuan memalingkan pandangan, dan melihat ada sosok asing tidur di sampingnya.

Si perempuan terkejut, "si-siapa, dia?"

Si perempuan segera menyingkirka tangan si lelaki asing dari perutnya, lalu dia bergegas bangun dari tempat tidur. Tiba-tiba si perempuan merasakan sakit yang luar biasa dibagian pinggangnya.

"Ouch ... pinggangku," ucap si perempuan.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya si lelaki, yang tiba-tiba saja sudah ada disamping si perempuan.

Ternyata si lelaki sudah bangun dari tidurnya. Dia menatap si perempuan dengan begitu lekat.

Si perempuan menatap si lelaki muda, "kamu siapa?" tanyanya.

"Aku adalah lelaki yang memuaskanmu," jawab si lelaki tanpa rasa malu.

"Apa?" tanya si perempuan.

"Apa kamu sama sekali nggak ingat?" tanya si lelaki muda.

Si perempuan terdiam. Dia mencoba berpikir. Apa saja yang sudah dia lakukan semalaman. Sampai ahirnya perlahan ingatan demi ingatan muncul.

"Gi-gila ... apa yang sudah aku lakukan bersama lelaki ini?" tanya si perempuan dalam hati. Saat ingat kalau di sudah melakukan sesutu dengan lelaki muda di sampingnya.

"Sudah ingat?" tanya si lelaki menatap Si perempuan.

"E-enggak. Aku sama sekali nggak ingat apa-apa," jawab si perempuan berbohong.

"Lantas?" tanya si lelaki.

"Apanya? Karena aku nggk ingat, kita saling tutup mata aja. Anggap nggak pernah terjadi. Mari kita lupakan kejadian ini," kata si perempuan.

"Apa? Bagaimana bisa ka ... " kata si lelaki muda yang langsung dipotong oleh si perempuan.

Si perempuan menggulung tubuhnya dengan selimut, "aku mau mandi. Kamu juga bisa pergi," katanya, mengusir secara halus.

Si perempuan mengambil tasnya, lalu mengeluarkan sejumlah uang. Dia meletakkan sejumlah uang itu di atas tempat tidur.

"Segini lebih dari cukup untuk mengganti rugi pakaianmu," kata si perempuan dengan suara dingin.

Si perempuan berjalan cepat menuju kamar mandi. Dia buru-buru mandi dan membersihkan diri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   5. Bertemu Lagi

    Vanya berdiri di depan pintu kamar Hansel. Dia ragu, apakah harus mengetuk pintu, atau lansung masuk. Setelah berpikir cukup lama, Vanya memutuskan pergi untuk kembali ke kamarnya.Pada saat Vanya berbalik dan berjalan pergi, pada saat yang sama Hansel membuk pintu karena ingin mengambil air minum. Hansel melihat sosok Vanya berjalan menuju tangga, dan menuruni tangga perlahan.Hansel hanya diam. Dia kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya.***Keesokan harinya ...Vanya datang ke kantor setelah bertemu rekan bisnis di luar. Seseorang segera menghampiri Vanya yang hendak masuk ke dalam ruangannya."Bu Presdir ..."Vanya memalingkan pandangan, melihat salah seorang stafnya menghampiri dan memanggil."Ya? Ada apa?" tanya Vanya."Bu, ada tamu. Model yang kamarin kita bahas di rapat, dia sudah datang bersama managernya. Mereka menunggu di ruang tunggu.""Hah? Kok dia datang. Apa percobaannya hari ini?" tanya Vanya bingung."Seharusnya lusa, tapi lusa dia ada urusan di lu

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   4. Mama Sambung

    Seseorang baru saja menerima panggilan, dan dia segera menemui Charlexon yang sedang berolahraga setelah panggilan berakhir."Lex ... kita akan menemui Presdir V Entertaiment besok. Kamu bersiaplah," kata seseorang itu menatap Charlexon."Untuk apa?" tanya Charlexon dengan malas."Masih tanya untuk apa. Mereka bilang mau melihatmu saat pemotretan. Jadi, besok kamu harus menampilkan yang terbaik. Tunjukkan pesonamu seperti biasanya," kata seseorang itu menyemangati.Seseorang itu adalah Damian, manager Charlexon.Charlexon menyudahi olahraganya dan berjalan pergi meninggalkan managernya."Eh, eh ... kamu mau ke mana?" tanya Damian."Mau bertemu temanku," jawab Charlexon."Kamu ini ya. Jangan melakukan hal-hal aneh," kata Damian."Aku tahu," jawab Charlexon. Yang langsung keluar dari ruang gym. Damian menggelengkan kepala, "dasar anak nakal. Awas saja kamu buat masalah. Aku akan membuatmu nggak bisa tidur nyenyak," katanya dalam hati.Damian menyusul Charlexon pergi meninggalkan ruang

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   3. Top Model

    Vanya mondar-mandir di kamarnya. Padahal sudah tengah malam, tetapi Vanya tak bisa memejamkan matanya. Dia terus teringat akan ucapan Charlexon."Gila, gila, gila! Kamu beneran sudah gila, Vanya. Dia itu teman putramu. Dan kamu ... astaga ... sial! Bagaimana sekarang? Si Charlexon itu, dia nggak ada ngomong aneh-aneh ke Hansel 'kan? Bagaimana bisa aku menatap Hansel kalau seperti ini? Kamu sungguh gila Vanya Oliver. Kamu gila," kata Vanya dalam hati.Vanya mengigit ujung ibu jari tangan kanannya sambil terus berjalan ke sana-sini. Pikirannya campur aduk dan sangat kacau.Dalam benaknya terbanyang adegan panas yang dia dan Charlexon lalukan saat di hotel.***Keesokan harinya ...Vanya sedang sarapan, dia melihat Hansel turun, lalu pergi ke dapur untuk mengabil air minum dingin. Setelah minum, Hansel bergabung dengan Vanya untuk sarapan.Vanya menatap Hansel, "bagaimana keadaanmu? Kamu baik-baik saja?" tanyanya dengan nada suara lembut."Hm, iya. Aku baik," jawab Hansel."Ya sudah. Mak

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   2. Teman Putraku

    Si perempuan selesai mandi. Saat dia keluar dari kamar mandi, dia melihat uang yang ada di atas tempat tidur utuh tidak tersentuh, dan malah ada secarik kertas."Aku nggak akan pernah melupakanmu, Nona. Karena kamu adalah perempuan pertama dalam hidupku. Bukankah aku juga yang pertama buatmu? Aku berharap takdir akan mempertemukan kita kembali."Si perempuan cantik mengerutkan dahi, "dasar lelaki gila! Kita nggak akan mungkin ketemu lagi. Jadi, jangan bermimpi."Si perepuan meremas kertas dan melemparkannya ke tempat tidur. Dia segera bersiap untuk berganti pakaian karena sudah akan pergi meninggalka hotel.***10 menit kemudian ...Terdengar pintu di ketuk, si perempuan yang sedang berkemas segera meringkas uang dan kertas, lalu memasukkan ke dalam tasnya. Setelah itu dia membukakan pintu.Begitu pintu terbuka, terlihat seorang lelaki berdiri di depan pintu dengan wajah khawatir."Bu Presdir. Anda baik-baik saja? Maaf, seharusnya saya tak membiarkan anda minum-minum dengan mereka sen

  • Malam Liar Penuh Gairah Dengan Teman Putraku   1. Akar Masalah

    Seorang perempuan berjalan terhuyung menuju kamarnya di sebuah hotel. Dia beberapa kali menghentikan langkah dan menggelengkan kepala untuk menghilangkan pusing."Sialan! Beraninya dia memberiku obat. Awas saja, aku akan membalasmu berkali-kali lipat. Ah, kepalaku ..."Perempuan itu kembali berjalan agar cepat sampai ke kamarnya, tapi tiba-tiba saja dia terjatuh. Beruntung seseorang dengan sigap menolong. Dia menahan tubuh perempua itu agar tidak terjatuh ke lantai.Perempuan itu menatap penolongnya, ternyata di adalah seorang lelaki muda yang tampan."Nona, kamu baik-baik saja?" tanya lelaki muda tersebut dengan suara yang lembut."A-ku, aku nggak apa-apa," jawab perempuan itu. Berusaha melepaskan diri dari dekapan lelaki muda."Terima kasih sudah menolong, tapi aku bisa sendiri. Silakan lanjutkan kesibukanmu," ucap si perempuan yang kembali berjalan.Perempuan itu tampak sangat kesusahan melangkah dengan sepatu hak tingginya. "Aku harus sampai ke kamar sebelum efek obat ini semakin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status