Share

Bersedia

Zia terdiam menahan semua rasa yang menyerangnya. Rasa takut, malu, kesal, serba salah dan menyesal karena salah berucap serta bereaksi. Rasa kesal dan malunya makin bertambah saat mendengar tawa lantang Sean.

“Tenanglah! Saya tidak akan meminta lagi,” ucap Sean menahan tawanya, seraya melajukan kembali mobilnya.

Gadis di sampingnya langsung menoleh curiga. Tentu saja Sean menyadari Zia menatapnya curiga. Ia pun menoleh sebentar.

“Tapi jika kamu menawarkannya, saya tidak akan menolak,” godanya.

“Tuan Sean!” sentak Zia tak bisa lagi menahan rasa kesalnya. Ia lantas menutupi wajahnya dengan tote bag-nya.

Hingga 10 detik berlalu Sean hanya mengukir senyum dan fokus pada kemudi mobilnya. Zia pun menurunkan tote bag dari wajahnya. Setelah lama keheningan menyelimuti mereka, kini rasa canggung dan bingung menyelimuti gadis kecilnya Sean.

Zia tahu betul arah yang mereka tuju sekarang. Sean benar membawanya ke rumah sakit tempat ayahnya dirawat. Berarti dia yang selama ini salah paham pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status