Share

Pengakuan Sean

Zia terdiam sesaat. Bukan karena ajakan lelaki di hadapannya, tetapi tatapan Sean yang terlihat berat. Berbeda dengan sebelumnya, Sean selalu menatapnya penuh semangat.

“Tapi, aku belum mandi, Tuan,” jawab Zia setenang mungkin.

“Hanya sebentar saja!” ucap Sean diakhiri senyuman tipisnya dan tetap tatapannya terlihat berat.

Wajah Zia terlihat berpikir sejenak, kemudian ia mengangguk dan melebarkan pintu kamarnya. Sean pun langsung berjalan memasuki kamarnya. Lantas Zia mengekorinya dan duduk di kursi hadapan Sean.

Hingga lima detik setelah mereka duduk saling berhadapan dan menciptakan suasana hening. Zia hanya bisa menunduk bingung. Ya, baru ini ia melihat Sean terlihat berat. Sean berdeham pelan, tampaknya ia menyadari keheningan tersebut karena dirinya.

“Ini foto-foto ayahmu sebelum menjalani operasi,” ucap Sean seraya menyerahkan beberapa lembar kertas foto.

Zia kembali terdiam. Benar, ia hampir melupakan ayahnya. Langsung saja ia meraih lembar foto pemberian Sean.

Senyuman Z
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status