Share

Ch. 192 Obrolan Ibu dan Anak

Penulis: Selfie Hurtness
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-17 03:43:36

"Kakung mau nawarin Wilson buat pegang perusahaan dia, Ge."

Gerrard sedang menyimak grup Wh*ts*pp ketika kalimat itu meluncur keluar dari mulut Nirina. Gerrard hanya melirik sekilas, kembali fokus pada percakapan para sejawat yang sedang membahas dirinya di grup itu. Bagaimana tidak? Teman-temannya saja belum punya kesempatan melihat Noah-nya, dia malah harus operasi begini, membuat grup yang berisi para spesialis itu kembali ramai membahas dirinya.

"Ya bagus dong. Daripada maksa dia praktek, suruh fokus aja ngurusin perusahaan kakung." Sahutnya santai. "Sudah waktunya kakung pensiun."

"Kamu nggak kepengen pegang perusahaan kakungmu itu?" tanya Nirina yang tiba-tiba sudah berdiri di sisi bed Gerrard.

"Nggak! Ge pengen jadi dokter aja." tegasnya yang membuat Nirina tersenyum penuh arti.

"Tapi belum yakin juga sih kalau adekmu mau, Ge."

Gerrard menghela napas panjang, ia mengangkat wajah dan menatap ibunya dengan saksama. Ditatap begitu, Nirina menarik kursi, duduk di sana karena ia yak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Rheia
libur ya kak?
goodnovel comment avatar
Rheia
tumben blm up kak?
goodnovel comment avatar
NING
Naga naganya neh. Abis nipasnya si Sherly Auto trekdung lagi deh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 196 Keraguan

    "Loh Mama belum tidur?"Tentu Bastian terkejut, Jihan masih duduk di sofa, belum pergi ke kamar untuk istirahat macam ayahnya. Bastian melepaskan jaket dan sepatunya, melangkah mendekati sang ibu seolah paham, alasan ibunya belum beristirahat adalah menunggu kepulangannya."Mama ada yang mau diomongin?" Tanya Bastian sembari duduk di sebelah ibunya."Kamu udah beneran serius sama Evelyn, Bas?" Tanpa menjawab pertanyaan Bastian, Jihan langsung mengajukan pertanyaan itu.Bastian menghela napas panjang, ia tidak segera merespon. Wajahnya tertunduk, diam membisu sampai kemudian ia menjawab pertanyaan itu."Kalau nggak serius, ngapain Bastian udah ketemu sama mama-papanya, Ma? Ngapain Bastian ngomong sama Mama?" Jihan nampak tertegun, ia menatap Bastian dengan tatapan penuh pertanyaan. Bastian menyadari tatapan itu, ia hanya bisa pasrah, balas menatap ibunya sembari menunggu ada apa lagi yang hendak disampaikan padanya. Yang Bastian tahu, pasti obrolan mereka ini mengenai Evelyn dan segal

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 195 Hanya Perasaan Saja, Atau ....

    "Ini mereka jadi kawin beneran, Ma?" tanya Gerrard pada Nirina yang kini menungguinya.Sherly izin pulang barang sebentar, kangen pada Noah dan tentu saja memulangkan beberapa pakaian kotor mereka. Profesor Hendrawan sudahvisire beberapa saat yang lalu, tak peduli calon adik ipar Gerrard seorang ahli ortopedi juga, ia masih belum boleh pulang sampai visite keesokan harina."Ya jadilah ... Takut mama kalo adikmu bablas hamil kayak kalian." Jawab Nirina tanpa memalingkan wajah dari layar ponsel.Meskipun mereka sudah mengobrol dan bertemu hari ini, namun perihal rencana pernikahan itu belum dibicarakan lebih lanjut. Tujuan mereka datang untuk menengok Gerrard dan juga memberi ucapan selamat untuk kelahiran Noah, bukan untuk sekalian membahas pernikahan. Gerrard terdiam, selain merasa tertampar dengan ucapan ibunya barusan, ia hampir saja kelepasan bicara perihal permintaan gila yang Lucy ajukan pada Bastian. Kalau Pricilla saja langsung dilabrak oleh Nirina lengkap dengan orang tuanya

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 194 Apa Adanya Kamu

    "Mas, tunggu!"Langkah kaki Evelyn terhenti, ia menarik Bastian hingga lelaki itu hampir terhuyung, Bastian menoleh, mengerutkan kening dan menatap kekasihnya dengan tatapan tidak mengerti."Kenapa?" Tanya Bastian dengan alis berkerut.Ditanya begitu, Evelyn hanya nyengir lebar. Ia nampak garuk-garuk kepala, lalu menarik napas panjang-panjang."Grogi banget mau ketemu beliau, Mas."Bastian terkekeh, ia mengacak gemas rambut Evelyn lalu kembali menyeret tubuh itu menuju depan pintu kamar inap Gerrard. Bukan salah Evelyn kalau bersikap demikian, ini kali pertama dia akan bertemu dengan orang tua Bastian!"Nggak usah gugup, kek mo OSCE aja." Goda Bastian yang sontak membuat tawa Evelyn pecah."Keknya kalau mau OSCE malah nggak segugup ini." Jawabnya yang kembali membuat Bastian melirik."Hebat dong!" Pujinya lalu menoleh ketika tangannya sudah menyentuh knop pintu. "Kita masuk, ya?"Evelyn menatap mata itu dalam-dalam, sejenak ia terdiam, menarik napas panjang beberapa kali lalu mengangg

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 193 Kunjungan Dadakan

    "Janji jangan sampai masmu tau ya, Lyn."Pesan ini kembali Sherly tekankan pada adik iparnya, ia tidak mau diamuk Gerrard karena sudah membocorkan rahasia ini. Bisa-bisa nanti Gerrard tidak akan lagi bercerita padanya perihal sahabatnya itu."Tenang, Mbak ... Aku nggak mungkin gegabah begitu. Jangan khawatir." ucapnya sembari mengacungkan jempol.Sherly tersenyum, ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan. Ternyata mereka mengobrol cukup lama, pasti ia akan dicecar oleh Gerrard begitu kembali ke kamar inap nanti."Yaudah mbak nitip ASI-nya Noah, ya! Nanti sampai rumah bisa video call? Mbak kangen."Sherly memang merindukan bayi itu. Bagaimana tidak? Baru saja pulang ke rumah, ia sudah harus meninggalkan dia bersama Farida karena bapaknya harus opname dan dioperasi. Padahal ia ingin menghabiskan waktunya bersama Noah sebelum masa cutinya nanti habis dan ia harus kembali sibuk residensi lagi."Siap! Nanti aku video call kalau sudah sampai rumah, Mbak. Aku pamit, ya!"S

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 192 Obrolan Ibu dan Anak

    "Kakung mau nawarin Wilson buat pegang perusahaan dia, Ge."Gerrard sedang menyimak grup Wh*ts*pp ketika kalimat itu meluncur keluar dari mulut Nirina. Gerrard hanya melirik sekilas, kembali fokus pada percakapan para sejawat yang sedang membahas dirinya di grup itu. Bagaimana tidak? Teman-temannya saja belum punya kesempatan melihat Noah-nya, dia malah harus operasi begini, membuat grup yang berisi para spesialis itu kembali ramai membahas dirinya."Ya bagus dong. Daripada maksa dia praktek, suruh fokus aja ngurusin perusahaan kakung." Sahutnya santai. "Sudah waktunya kakung pensiun.""Kamu nggak kepengen pegang perusahaan kakungmu itu?" tanya Nirina yang tiba-tiba sudah berdiri di sisi bed Gerrard."Nggak! Ge pengen jadi dokter aja." tegasnya yang membuat Nirina tersenyum penuh arti."Tapi belum yakin juga sih kalau adekmu mau, Ge."Gerrard menghela napas panjang, ia mengangkat wajah dan menatap ibunya dengan saksama. Ditatap begitu, Nirina menarik kursi, duduk di sana karena ia yak

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 191 Transfer Informasi

    "Mbak ikut turun ke bawah, Lyn!" pekik Sherly ketika Evelyn hendak melangkah ke pintu.Di tangannya sudah berada cooler bag berisi stock ASIP untuk Noah yang sejak semalam rutin Sherly pompakan. Evelyn menoleh, tersenyum dan mengangguk sembari menunggu Sherly bersiap-siap."Mau kemana?" tanya Gerrard penuh selidik, matanya menatap Sherly dengan saksama."Nyari camilan." jawabnya tegas, "Mas mau nitip apa?" Sherly balas menatap sang suami, tangannya meraih ponsel miliknya yang tergeletak di nakas dekat bed Gerrard."Ah tidak usah." tolaknya masih tak melepaskan pandangan dari istrinya.Sherly tersenyum, menjatuhkan kecupan di dahi Gerrard lalu melangkah menghampiri Evelyn, mereka bergegas keluar dari ruangan, menutup pintu dan melangkah keluar dari bangsal. Langkah Sherly sedikit lebih cepat, membuat kening Evelyn berkerut, ia menatap kakak iparnya dengan bingung dan ketika mereka sudah berada di dalam lift, suara lirih Sherly membuyarkan rasa penasaran Evelyn."Mbak punya info yang ka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status