Share

Ch. 27 Gossip Rumah Sakit

last update Last Updated: 2025-10-17 02:52:48

[ Angkat telpon mama, Ge! ]

Gerrard mendesah panjang, melemparkan ponsel itu dengan kasar ke arah meja, membuat Aan, sejawatnya yang juga sudah konsultan dibidang anestesi sontak menoleh dan terkejut dengan apa yang Gerrard lakukan.

"Ger? Are you okay?" tanyanya dengan sorot mata khawatir.

"Okay!" jawab Gerrard singkat.

"Tantrum mulu dari tadi kamu? Lagi PMS?" tanya Aan asal.

Gerrard membuka mata, melirik tajam ke arah tukang bisu yang terkenal paling slengean di antara dokter yang lain.

"Udah hampir kepala empat ternyata nggak bikin nyokap berhenti ngerusuhin hidup kita, ya?" curhat Gerrard pada akhirnya.

"What?" Aan membulatkan mata, ia segera duduk di dekat Gerrard, menatap Gerrard dengan penuh penasaran.

"Biar ku tebak, nyokap maksa kamu kawin? Kamu mau dijodohin?" cecar Aan yang paham, apa masalah yang terjadi diantara sejawatnya ini dengan orang tua.

"Lebih tepatnya nggak setuju sama pilihan aku."

Mata Aan membelalak, ekspresi itu nampak sangat terkejut. Ia menatap Gerra
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
ternyata gk cuma cewek y yg suka gossip.. cwok juga loh..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 50 Ini Istri Saya!

    PLAK!! Tamparan itu begitu keras hingga membuat Sherly terhuyung, untung Antika masih bisa menahannya, kalau tidak, tubuh Sherly sudah bisa dipastikan jatuh tersungkur di lantai. Mereka sedang berada di nurse station poli bedah dan tiba-tiba ada yang menarik Sherly dengan kasar, lalu menampar wajahnya keras-keras. "Jadi kamu simpenan suami saya?" maki suara itu dengan ketus. "Sampai hamil kamu ada main sama suami saya?" damprat suara itu penuh emosi. Semua terkejut, tak terkecuali Sherly! Matanya membelalak, menatap wanita yang nampak emosi itu dengan berani. Memang siapa suami perempuan ini? Kenapa bisa Sherly yang dituduh? "Suami Ibu? Suami Ibu yang mana?" tentang Sherly tidak takut. Status Gerrard lajang ketika menikah dengannya! Dan Nirina sendiri juga mengiyakan kala itu! "Nggak usah ngelak kamu! Kamu pikir saya nggak tahu selama ini kalian main gila di sela-sela dinas di sini? Residen tahun berapa kamu? Nggak bisa sekolah kalau nggak dibayarin suami orang?" maki suara it

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 49 Kepo

    "Ih gemes bener perutmu, Sher!"Sherly nyengir lebar, ternyata bukan hanya dia dan Gerrard yang berpendapat begitu. Antika pun sama! Memang benar, kini perut Sherly sudah terlihat menyembul, membuat ia harus pesan ukuran khusus setelan scrub yang baru untuk jaga. Ia sudah tidak bisa memakai miliknya yang lama. "Laki-laki apa perempuan ini?" tanya Antika dengan mata berbinar. "Rahasia! Kata suami jangan bilang-bilang dulu, Mbak." jawab Sherly yang seketika membuat Antika cemberut. "Ditanya suami, rahasia. Ditanya jenkel, rahasia juga. Nanti bayi launcing sekalian reveal bapaknya, ya?" gerutu Antika yang sukses membuat Sherly terbahak-bahak. "Iya deh iya. Nanti tunggu lahiran. Oke?"Antika hanya memasang wajah gemas, sibuk mengunyah cookies yang dibawa Sherly dari rumah. Makin besar perutnya, nafsu makan ibu hamil satu ini makin meningkat. Tapi tidak masalah, Antika dan residen lain yang dapat keuntungan. Pasalnya, Sherly pasti selalu membawa banyak makanan ketika berangkat ke RS.

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 48 Intim (21++)

    "Mas tunggu dulu!"Sherly berusaha melepaskan diri, namun cengkeraman Gerrard makin kuat, ia terus membawa istrinya naik ke lantai atas. "Mas! Ini sakit!" protes Sherly berusaha melepaskan tangan Gerrard. Namun sayang, Gerrard seperti tuli, ia bergeming, terus membawa Sherly sampai kemudian mereka masuk ke dalam kamar dan Gerrard mengunci pintu itu dengan segera. Sherly membelalak, ia tidak menyangka Gerrard serius dengan ancamannya. "Mas!" pekik Sherly ketika lelaki itu kembali menariknya mendekati kasur. "Tidak terima penolakan apapun!" ucap Gerrard mendudukan Sherly di tepi ranjang, segera menaikkan kedua kaki sang istri ke atas dan menguci tubuh itu dengan satu tangan dan sorot matanya. Sherly tercekat, dari sorot mata, ia tahu Gerrard tidak main-main dengan ancaman yang dia beri pada Sherly. Mereka masih saling pandang, sampai kemudian Gerrard menundukkan kepalanya dan meraih bibir Sherly dengan lembut. Salah satu kelemahan Sherly! Ciuman itu seketika mampu membuat Sherly

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 47 Heboh Lagi

    "Bapaknya kamu, kan?" tanya Sherly ketika Gerrard memberinya kabar mengenai hasil tes itu. Sherly sedang standby di IGD sekarang, sedangkan sang suami ... jadwalnya cukup padat hari ini. "Tentu! Dan tolong pastikan bahwa ...." Kening Sherly berkerut, sejenak ia menatap sekitar, memastikan tidak ada yang menguping mereka. "Apa?""Pastikan hanya aku laki-laki yang punya hak melakukan itu." ucapnya tegas. "Hanya aku yang boleh menghamilimu, menyentuhmu."Senyum di wajah Sherly pudar. Ia termangu di kursi tempatnya duduk. Ada sesak di dada yang mendadak muncul. Haruskah dia berkata iya? Kalau begitu, itu artinya setelah semua ini, dia harus seumur hidup sendirian? "Aku tidak akan biarkan laki-laki lain menyentuhmu, sama sekali tidak!"Tut! Sambungan telepon mereka terputus lebih dulu. Sherly bahkan belum lanjut bertanya tentang apa yang membuat nada suara lelaki itu berubah hari ini. Maksudnya, ia seperti bisa merasakan Gerrard sedang memendam sesuatu, tapi apa? Ponsel itu dia leta

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 46 Hasil

    Sherly tertunduk lesu, dia kembali harus berhadapan dengan senior dan Antika di kursi pantry kamar jaga. Empat pasang mata itu menatap Sherly dengan tatapan terkejut tak percaya. "Iya aku hamil, Mbak. Udah tiga belas minggu." jawab Sherly lirih.Dengan sangat kompak dan apik, keempat orang itu terkejut bersamaan. Ekspresi wajah mereka bisa begitu seragam. Melihat itu, Sherly kembali menundukkan kepala."Kamu udah nikah, Sher?" tanya Giwang dengan nada tidak percaya. Sherly mengela napas panjang, kepalanya mengangguk sembari menyodorkan tangan kanan, tempat di mana cincin emas dengan sebiji batu itu melingkar. "Ah Sherly!" Desis ketiga lelaki itu kompak."Kenapa nggak ngomong?" pekik Alvin frustasi. Sherly mengangkat wajah, ia menatap Alvin dengan tatapan tidak mengerti. Bukan hanya dia, Antika pun menatap Alvin dengan wajah bingung. "Gagal berlayar kapal kita, Geng!" desis Arsya sembari tersenyum kecut. "Dah yuk bubar, kita cari kandidat lain!"Tanpa banyak bicara tiga lelaki itu

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 45 Akhirnya!

    "Hasil tesnya keluar siang nanti, Sher."Sherly yang sedang mengaplikasikan sunscreen diwajah, hanya melirik sekilas. Gerrard sudah rapi sejak beberapa saat yang lalu, kini dia duduk di tepi ranjang dengan ponsel di tangan. "Oh yaudah, Mas mau ikut ambil nanti?" tanya Sherly dengan begitu santai. "Tentu. Memang kamu tidak ikut?" wajah itu menoleh, memperhatikan Sherly dengan tatapan terkejut. "Untuk apa? Aku tidak butuh hasil tes itu." jawab Sherly santai. "Aku tahu betul siapa ayah anakku."Gerrard tersenyum, bangkit dan melangkah menghampiri Sherly di kursi ia duduk. Dua tangannya merengkuh Sherly, memeluknya dari belakang dengan begitu erat. "Aku pun demikian, tapi aku harus tetap kesana." bisik Gerrard lirih. Sherly tersenyum, menatap pantulan kaca yang menampilkan mereka berdua. "Mas percaya padaku?" tanya Sherly dengan haru. "Selalu, kecuali saat kamu mengelak saat aku menginterogasi mu dulu." jawab Gerrard yang membuat Sherly kembali tersenyum. "Jadi ... setelah ini aku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status