Share

Ch. 38 GILA!

last update Last Updated: 2025-10-20 13:30:42

"Sher!"

Gerrard mencekal tangan Sherly yang sudah bersiap turun dari mobil, Sherly menoleh, balas menatap mata itu dengan alis berkerut.

"Ya, Dok?"

Gerrard melepas seat belt, menarik Sherly mendekat lalu satu tangan itu meraih dagunya, mendekatkan wajah itu hingga Gerrard lantas bisa meraup bibir Sherly dengan begitu lembut.

Sherly menengang, Gerrard bahkan bisa merasakan keterkejutan Sherly, namun dia tidak peduli. Ia makin memperdalam ciumannya.

Cukup lama bibir mereka beradu, Gerrard menyudahi ciuman mereka, menarik wajah sembari mengusap bibir Sherly yang basah dan memerah.

"Kamu bisa turun duluan, Sher." titah Gerrard sembari kembali duduk di joknya, matanya menatap lurus ke depan, berusaha menghindari sorot mata Sherly yang seolah mencecar Gerrard tentang apa yang baru saja dia lakukan.

"Baik, Dokter." desis suara itu lalu melangkah turun.

Gerrard masih duduk di jok, menatap kepergian Sherly dari tempatnya duduk. Jantungnya berdegup dua kali lebih cepat, mata Gerrard tak lep
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yelloe Duassatu
Reynan brengsek banget untung ada suami siaga yg menjadi penolongnya
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
syukurlah Sherly selamat dari Reynan.. tapi gk yakin klo Reynan bakal selamat dari Gerrard..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 48 Intim (21++)

    "Mas tunggu dulu!"Sherly berusaha melepaskan diri, namun cengkeraman Gerrard makin kuat, ia terus membawa istrinya naik ke lantai atas. "Mas! Ini sakit!" protes Sherly berusaha melepaskan tangan Gerrard. Namun sayang, Gerrard seperti tuli, ia bergeming, terus membawa Sherly sampai kemudian mereka masuk ke dalam kamar dan Gerrard mengunci pintu itu dengan segera. Sherly membelalak, ia tidak menyangka Gerrard serius dengan ancamannya. "Mas!" pekik Sherly ketika lelaki itu kembali menariknya mendekati kasur. "Tidak terima penolakan apapun!" ucap Gerrard mendudukan Sherly di tepi ranjang, segera menaikkan kedua kaki sang istri ke atas dan menguci tubuh itu dengan satu tangan dan sorot matanya. Sherly tercekat, dari sorot mata, ia tahu Gerrard tidak main-main dengan ancaman yang dia beri pada Sherly. Mereka masih saling pandang, sampai kemudian Gerrard menundukkan kepalanya dan meraih bibir Sherly dengan lembut. Salah satu kelemahan Sherly! Ciuman itu seketika mampu membuat Sherly

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 47 Heboh Lagi

    "Bapaknya kamu, kan?" tanya Sherly ketika Gerrard memberinya kabar mengenai hasil tes itu. Sherly sedang standby di IGD sekarang, sedangkan sang suami ... jadwalnya cukup padat hari ini. "Tentu! Dan tolong pastikan bahwa ...." Kening Sherly berkerut, sejenak ia menatap sekitar, memastikan tidak ada yang menguping mereka. "Apa?""Pastikan hanya aku laki-laki yang punya hak melakukan itu." ucapnya tegas. "Hanya aku yang boleh menghamilimu, menyentuhmu."Senyum di wajah Sherly pudar. Ia termangu di kursi tempatnya duduk. Ada sesak di dada yang mendadak muncul. Haruskah dia berkata iya? Kalau begitu, itu artinya setelah semua ini, dia harus seumur hidup sendirian? "Aku tidak akan biarkan laki-laki lain menyentuhmu, sama sekali tidak!"Tut! Sambungan telepon mereka terputus lebih dulu. Sherly bahkan belum lanjut bertanya tentang apa yang membuat nada suara lelaki itu berubah hari ini. Maksudnya, ia seperti bisa merasakan Gerrard sedang memendam sesuatu, tapi apa? Ponsel itu dia leta

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 46 Hasil

    Sherly tertunduk lesu, dia kembali harus berhadapan dengan senior dan Antika di kursi pantry kamar jaga. Empat pasang mata itu menatap Sherly dengan tatapan terkejut tak percaya. "Iya aku hamil, Mbak. Udah tiga belas minggu." jawab Sherly lirih.Dengan sangat kompak dan apik, keempat orang itu terkejut bersamaan. Ekspresi wajah mereka bisa begitu seragam. Melihat itu, Sherly kembali menundukkan kepala."Kamu udah nikah, Sher?" tanya Giwang dengan nada tidak percaya. Sherly mengela napas panjang, kepalanya mengangguk sembari menyodorkan tangan kanan, tempat di mana cincin emas dengan sebiji batu itu melingkar. "Ah Sherly!" Desis ketiga lelaki itu kompak."Kenapa nggak ngomong?" pekik Alvin frustasi. Sherly mengangkat wajah, ia menatap Alvin dengan tatapan tidak mengerti. Bukan hanya dia, Antika pun menatap Alvin dengan wajah bingung. "Gagal berlayar kapal kita, Geng!" desis Arsya sembari tersenyum kecut. "Dah yuk bubar, kita cari kandidat lain!"Tanpa banyak bicara tiga lelaki itu

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 45 Akhirnya!

    "Hasil tesnya keluar siang nanti, Sher."Sherly yang sedang mengaplikasikan sunscreen diwajah, hanya melirik sekilas. Gerrard sudah rapi sejak beberapa saat yang lalu, kini dia duduk di tepi ranjang dengan ponsel di tangan. "Oh yaudah, Mas mau ikut ambil nanti?" tanya Sherly dengan begitu santai. "Tentu. Memang kamu tidak ikut?" wajah itu menoleh, memperhatikan Sherly dengan tatapan terkejut. "Untuk apa? Aku tidak butuh hasil tes itu." jawab Sherly santai. "Aku tahu betul siapa ayah anakku."Gerrard tersenyum, bangkit dan melangkah menghampiri Sherly di kursi ia duduk. Dua tangannya merengkuh Sherly, memeluknya dari belakang dengan begitu erat. "Aku pun demikian, tapi aku harus tetap kesana." bisik Gerrard lirih. Sherly tersenyum, menatap pantulan kaca yang menampilkan mereka berdua. "Mas percaya padaku?" tanya Sherly dengan haru. "Selalu, kecuali saat kamu mengelak saat aku menginterogasi mu dulu." jawab Gerrard yang membuat Sherly kembali tersenyum. "Jadi ... setelah ini aku

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 44 Bisakah?

    Sherly melangkah menyusuri koridor rumah sakit, hanya sendiri dengan beberapa berkas di tangan. Ia harus mengembalikan rekam medis itu ke poli penyakit dalam. Saat hendak berbelok, ada suara familiar yang memanggil namanya, siapa lagi kalau bukan Antika? "Sher, udah keluar!" pekiknya sembari terenggah-enggah. "Apanya?" alis Sherly berkerut, memang apanya yang keluar? "Dapat kabar kalo mantan kamu fix di DO dari kampus, Sher." ucap Antika dengan mimik serius. "Kemaren kan sama pihak RS dipulangin noh dia ke kampus nah pihak kampus kasih vonis hari ini dan dia di DO!"Sherly tersenyum getir, kenapa ada sedikit rasa tidak terima? Pasalnya, Reynan bisa lolos PPDS ada andil dari Sherly juga! Sherly jadi merasa kerja kerasnya dulu sia-sia. Tapi kenapa dia harus kasihan pada Reynan kalau lelaki itu begitu kejam pada Sherly? "Gampang dia mah. Pindah aja ke center lain. Duit bapaknya banyak, Mbak." ucap Sherly sembari lanjut melangkah. "Tapi beberapa center udah tahu kasus ini, Sher. Mesk

  • Malam Panas Tak Terlupakan dengan Konsulenku   Ch. 43 Mulai Nyaman

    "Mas tau nggak?"Sherly segera mengoceh begitu ia naik ke atas mobil, Gerrard melirik sekilas, segera membawa mobilnya pergi dari halaman parkir. "Masa bang Dion minta maaf ke aku."Gerrard tertawa kecil, ia fokus pada jalanan di depan. Meskipun begitu, telinganya sudah dia pasang untuk mendengar setiap cerita Sherly, seperti kesepakatan mereka kemarin. "Emang kemarin Mas ngomong apa sama mereka?" tanya Sherly pada akhirnya, ia sangat penasaran, kenapa tiba-tiba Dion berkata demikian? "Banyak. Kupanggil semua residen bedah yang stand by di rumah sakit kemaren." jawabnya pada akhirnya. "Mas nggak marah-marah, kan?" "Hobi suamimu pas di rumah sakit emang apa?" Bukannya menjawab, Gerrard malah balik bertanya. "Tantrum sama ngamukan. Gitu sih kata ...." Sherly membelalak, tangannya refleks menutup mulut sembari melirik ke arah Gerrard dengan takut-takut. Bukannya marah, tawa lelaki itu pecah. Sebuah reaksi yang membuat Sherly sedikit lega. "Tepat." ucap Gerrard tidak tersinggung.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status