Share

Malam Pertama Dengan Kakak Ipar
Malam Pertama Dengan Kakak Ipar
Penulis: Pena_Receh01

1

Penulis: Pena_Receh01
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-03 06:42:21

Semua barang-barang berserakan di lantai, bahkan banyak yang pecah. Mona karena terkejut mendengar suara sesuatu terjatuh, ia langsung berlari walau tas masih melekat di punggung. Memandang Kakak iparnya terduduk di kasur sambil memegang sebuah kertas membuat Mona penasaran, dia mendekat dan bertanya dengan pelan.

"Mas, ada apa?" tanya Mona menatap Arka yang langsung mendongak saat mendengar suaranya.

"Pergi!" bentak Arka bangkit menatap tajam ke arah Mona.

Mona menunduk ia terkejut mendapatkan bentakan dari Arka. Dengan langkah lemah dia keluar dan bergegas ke kamar untuk mengganti pakaian. Sehabis itu berkeliling mencari Kakaknya.

"Kak Dinda, dimana?" Mona terus berteriak berusaha mencari sang Kakak yang mengajaknya tinggal bersama dua bulan yang lalu saat orangtua mereka tiada.

Sampai sebuah suara membuat ia berhenti mencari, terdengar dari nada itu sangat dingin. Lelaki yang memanjakannya bahkan menyekolahkan disini berubah menjadi menyeramkan. Terlihat dari manik mata terpancar kebencian.

"Dia tak ada," seru Arka dengan dingin memandang Mona yang berada dibawah sedangkan dia di atas tangga.

"Kak Dinda belanja, Mas?" tanya Mona merasakan hawa yang mengerikan saat mendongak membalas tatapan Arka, membuat bergidik ngeri dan menunduk.

"Dia pergi, dan tak akan pernah kembali," balas Arka membuat mata Mona mengerjap dan otaknya berusaha mencerna perkataan Arka.

"Maksud Mas, apa?" Mona berusaha mengusir pikiran buruk dari otaknya, ia malah bertanya pada Arka yang langsung tersenyum sinis sambil melangkah mendekatinya.

Rasa takut mencuat dihati, ia melangkah mundur saat Arka sudah dekat. Lelaki itu mencengkram lengan adik iparnya yang berusaha menghindar. Dengan kasar Arka menjambak rambut Mona membuat gadis itu mengerang kesakitan dan berusaha melepaskan tangan Arka dari surainya.

"Massss, sakittt," lirih Mona perlahan air berjatuhan dari kelopak matanya.

"Sakit! Lebih sakitan aku sialan! Apa kamu tak mengerti, bahwa kakak biadapmu itu kabur. Membawa uang dan perhiasan yang aku berikan," bentak Arka lalu melepaskan jambakan beralih menatap kedua pipi Mona sampai memerah.

"Itu tidak mungkin, Mas," ucap Mona menggelengkan kepala, lututnya terasa lemas dan jatuh duduk di lantai.

"Aku juga berpikir tidak mungkin, tapi ini yang terjadi!" geram Arka menendang Mona sampai terlentang dan sudut bibir gadis itu berdarah.

"Pergi ke kamarmu, atau kamu akan mati ditanganku sekarang!" perintah Arka membuat Mona berusaha bangkit dan melangkah ke kamar sambil terisak menahan sakit.

"Kak, apa benar kamu pergi. Kamu memang sialan! Meninggalkan aku dan Mas Arka yang sangat mencintai Kakak," gumam Mona masih tidak percaya, ia membuka laci untuk mengambil obat tetapi dia malah menemukan sebuah kertas.

"Apa ini?" tanya Mona lalu membawa ke kasur untuk membacanya.

Isi surat

Mona, Kakak pergi bersama pria yang kakak cintai. Kakak sudah tak tahan dengan Arka, lelaki itu terlalu kaku dan tidak romantis bahkan lemah saat di ranjang. Sedangkan kakak memiliki fantasi liar. Kamu tinggallah bersama dia, Kakak sudah membuat surat juga padanya. Berbuat baik dan menurutlah, agar kamu bisa meraih cita-cita yang kamu inginkan. Gantikan Kakak jadi istrinya ya, layanin dia.

Dari Dinda untuk Mona

Mona meremas kertas itu lalu melemparnya, ia menangis histeris. Lalu melempar buku-buku yang tergeletakan di kasur belum dibereskan. Setelah menumpahkan rasa kesal dan kecewa gadis itu jatuh tertidur.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Pena_Receh01
SEASON 3/SEQUEL SUDAH HADIR. BERJUDUL Gadis Kampung Itu, Istriku!
goodnovel comment avatar
Nazia QurbahShalihah
jadi istri gantiin kk nya
goodnovel comment avatar
Onny Surya
onny surya lagi jaga kost di ferdy jln tanjung duren selatan rt.11 rw.2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Malam Pertama Dengan Kakak Ipar    Extra part 43 (bagian 2)

    Beberapa tahun berlalu, anak perempuan Mona kini beranjak dewasa, ia berusia tujuh belas tahun. Sedangkan putranya sembilan tahun. Sepasang suami istri itu kini menjemput Ghibran. "Jangan suka bolos dong, Sayang. Momy pusing selalu dipanggil ke sekolah gara-gara kelakuan kamu," nasihat Mona. Ghibran hanya menganggukan kepala, lelaki itu malah memainkan ponselnya. Arka yang melihat dari kaca geram, ia menghentikan kendaraan roda empat dan menatap kesal ke arah Ghibran. "Ghibran! Kamu denger gak sih kata Momy, kalau dinasihatin itu dengerin! Jangan sambil main handphone," omel Arka. Ghibran yang mendengar omelan Papanya itu langsung memasukan benda pipih tersebut ke saku. Ia segera menundukan kepala kala melihat tatapan tajam Arka. "Ghibran dengerin kok, Dad." Arka yang mendengar sahutan dengan nada malas itu membuat ia geram. Lelaki tersebut turun, lalu membuka pintu belakang. "Ayo turun! Kamu pulang jalan," sentak Arka. Mona yang mendengar itu membulatkan mata, sedangkan

  • Malam Pertama Dengan Kakak Ipar    Extra part 43 (bagian 1)

    Sorenya Dara benar diantarkan pindah oleh Amel, bahkan wanita itu terkejut karena semuanya telah disiapkan. Kini hanya Dara dan Annisa yang berada di kontrakan. Mona telah pergi bersama Gaia, Ghibran di gendongannya, pulang pakai taksi. Annisa merapikan semuanya, sedangkan Dara melihat sekeliling. Kontrakan ini sudah dibiayai beberapa bulan, kalau sudah sembuh dan melakukan operasi lagi. Ia berencana melamar kerja diluar. "Mendingan kamu istirahat aja, lumayan capek juga kan sampai sini," seru Annisa. Perempuan itu kini tengah memasukkan bahan makanan ke dalam kulkas pekerjaan jadi bertambah, Anisa berdoa semoga Dara tidak mengerjainya. Dara menganggu, dia perlahan menuju kamar dan berbaring di ke ranjang. "Ahh ... tempat ini sangat kecil sekali, jauh berbeda sama kediamannya. Tapi ... udah dikasih tempat aja allhamdulillah." Dara berkata dalam hatinya, ia memejamkan mata lalu terlelap. Sedangkan Annisa sibuk memasak dan merapikan barang. Dia mengembuskan napas lalu langsung du

  • Malam Pertama Dengan Kakak Ipar    Extra part 42 (bagian 2)

    Setelah mengatakan itu, Mona langsung membuka pintu. Lalu matanya melihat kedua asisten. "Tenang aja, kalian bisa lakuin pekerjaan lagi. Aku mau menyelesaikan urusanku dulu," ucap Mona lembut. Setelah mendapatkan anggukan, Mona langsung menutup pintu lagi. Tatapan itu tajam bak pisau yang baru diasah. Dara yang mendapatkan itu, mendadak nyalinya menciut. "Aku menyayangimu, aku menganggapmu sebagai saudara. Tapi inikah balasanmu, hendak merebut suamiku!" sinis Mona. Mona mencengkram bahu Dara dengan kuat, melampiaskan kekesalannya. Lalu ia mengembuskan napas menetralkan kemarahan dan kekecewaan pada sang teman. "Sudahlah, yang penting Mas Arka gak melirik sedikitpun. Tapi tetap saja! Hati ini hancur gara-gara kamu melakukan hal itu," ungkap Mona. Dara juga ikut menitihkan air mata, ia menepis tangan Mona yang memegang bahunya. Wanita itu langsung mengambil buku dan pulpen di laci lalu menulis sesuatu dan memberikan kepada Mona, kemudian mengempaskan bokong ke ranjang karena kaki

  • Malam Pertama Dengan Kakak Ipar    Extra part 42 (bagian 1)

    Arka menghela napas kala mendengar dengkuran halus sang istri. Ia memilih tidak ambil pusing dam ikut menjelajah alam mimpi. Sedangkam di kamar Dara, wanita itu terus memikirkan apa yang dikatakan Mona. "Apa dia tau?" Dara bertanda pada dirinya sendiri, karena frustasi menjambak rambut. "Ahh ... ini membuat gue pusing, apa yang harus dilakukan." Wanita itu terus memonolog, ia menjatuhkan tubuh ke kasur. Memikirkan perkataan Mona. Dia sangat frustasi, berkali-kali memukul kasur karena pusing. " Ah ... ini sangat memusingkan, kalau dia tahu kenapa masih bersikap baik." Dara terus bergelut dengan pikirannya tanpa sadar telah lelah karena kelelahan. Waktu berlalu begitu cepat pagi tiba. Kini mereka tengah sarapan bersama, sesekali Dara melirik Mona terlihat wanita itu biasa saja. "Dara Aku ingin ngomong sesuatu sama kamu," lontar Mona. Mendengar perkataan Mona, Dara langsung memandang dia lalu mengangguk sebagai jawaban. "Setelah sarapan, kita bicara di kamar kamu," ucap Mona.

  • Malam Pertama Dengan Kakak Ipar    Extra part 41 (bagian 2)

    Acara itu akhirnya selesai, yang mendekorasi halaman ini telah pulang. Begitu pula Atha, kini semua tengah beristirahat di ruang tengah."Aku mau nidurin Ghibran dulu, lihat matanya udah berat banget. Tadi berisik jadi dia gak bisa tidur," tutur Mona.Mona bangkit dari duduknya, ia tengah menimang Ghibran. Gaia dan Arka mengangguk mengiyakan. "Mama, Pah, aku juga mau bobo. Ngantuk banget nih," celetuk Gaia.Arka bangkit lalu melangkah mengikuti sang anak."Sini Papa anter," sahut Arka.Gaia menoleh menandang sang Papa. Ia mengeryitkan alis karena merasa aneh dengan tingkah lelaki itu. "Tumben," celetuk Gaia.Mona yang mendengar itu tertawa."Takut kamu iri sama Ghibran, makanya Papa menggantikan Mamamu buat antar putri kecil ini," ujar Arka.Arka berjongkok, ia mengusap kepala Gaia dengan sayang."Apaan sih, Pah. Aku juga ngerti dong, akukan sekarang seorang Kakak," ujar Gaia.Gaia langsung mempautkan bibirnya, ia menatap kesal sang Papa.Sedangkan Mona yang hendak pergi tak jadi, i

  • Malam Pertama Dengan Kakak Ipar    Extra part 41 (bagian 1)

    Annisa juga terkejut melihat isi rumah. Ia langsung berlari dan berteriak memanggil penghuni rumah ini."Dewi ... Nyonya Mona, Tuan Arka! Gaia, kalian di mana." Annisa terus berlari mencari semua orang, meninggalkan Dara yang tertatih.Kala sampai di dekat halaman, saat hendak berteriak lagi. Tangannya di tarik seseorang, membuat ia terkejut dan hendak memekik tetapi mulutnya langsung dibekam."Jangan teriak, ini aku," bisik Dewi. Annisa langsung menoleh melirik Dewi, sedangkan wanita itu lekas melepaskan bekamannya. "Kalau nanti aku jantungan gimana!" omel Annisa dengan nada pelan. Dewi meletakan jari telunjuk di bibir, lalu ia menarik Annisa agar mengikutnya bersembunyi. Kala mendengar suara langkah kaki ke arah halaman. Wanita itu mengetik sesuatu di ponselnya dan ditunjukan pada Annisa. [Kita bakal kasih kejutan sama Dara, kita bakal keluar dan teriak suprise gitu. Kami semua udah pada ngumpet pada kalian datang. Isi rumah berantakan itu kami sengaja.] Annisa menganggukkan k

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status