Share

Tak Ingin

Malam Tanpa Noda

Bab 72

Faisal mengulung celana panjangnya dan membuka kemeja. Hanya kaos putih yang menempel di tubuh. Memulai pekerjaan sebagai kuli bangunan. Membawa batu bata ke lantai dua. Napasnya terputus-putus, baru kali ini merasakan pekerjaan kasar. 

Sang mandor menatap iba Faisal. Tak mau menganggu pekerjaan Faisal. Mandor pergi setelah menjelaskan semuanya kepada Faisal. 

Tetes keringat membasahi keningnya, Faisal menghapus jejak tersebut. Kaki dan tangannya kotor terkena cipratan semen. 

Waktu menunjukkan jam dua belas siang, Faisal duduk dipinggiran meminum air yang telah disediakan. 

Ia menghela napas dalam, memejamkan mata menahan lelah.

"Ini makanlah! Kamu butuh tenaga ektra untuk melakukan pekerjaan ini." Mandor menyodorkan sebungkus nasi kepada Faisal. 

"Terima kasih, Pak." Faisal menerima bungkus nasi dengan bahagia. Tempe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status