Compartilhar

Bab 384

Autor: Viona
Di Istana Krisan Putih, setelah mendengar berita itu, Ibu Suri mondar-mandir tenggelam dalam pikirannya untuk waktu yang lama. Dia kemudian menginstruksikan Dayang Yuri.

"Sampaikan perintah ini, perintahkan semua pejabat untuk mengikuti instruksi Kaisar. Menteri Departemen Ritus Negara dan Kepala Dewan Diplomasi Kerajaan akan memimpin pasukan ke gerbang kota untuk menyambut rombongan."

"Selain itu, sebarkan berita ini secara diam-diam agar rakyat tahu tentang obsesi Kaisar terhadap kecantikan dan sudah menjadi penguasa yang lemah dan bejat."

"Dan, suruh orang untuk memberi tahu Mario bahwa Kaisar nggak bisa menyambutnya karena semalam habis bermesraan dengan Selir Lyra."

Dayang Yuri sempat ragu sejenak, ingin mengatakan sesuatu tetapi menahan diri. Dia menerima perintah lalu keluar untuk menyampaikan perintah Ibu Suri kepada para pejabat yang menunggu di gerbang istana.

Karena Ibu Suri tidak dapat berbuat apa-apa terhadap Kaisar, para pejabat pun tidak punya pilihan lain. Mereka memben
Continue a ler este livro gratuitamente
Escaneie o código para baixar o App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 388

    Lyra terkejut, segera menekan kesedihannya, melepaskan pelukan Albus, melipat surat dan menyimpannya di lengan baju."Kenapa aku yang dipanggil? Bukannya sudah ada Selir Yuna dan yang lainnya?"Kirana menjelaskan, "Selir Rinda harus mengurus urusan internal istana, Selir Minda harus menjaga Putri Andita, dia biasanya memang selalu menjauh dan tidak terlibat urusan seperti ini, hanya Selir Yuna dan beberapa selir yang punya waktu.""Ibu Suri bilang kalau jumlah orangnya terlalu sedikit, akan tampak seolah istana terlalu sepi, jadi dipilih lagi dua Selir Bangsawan dan dua Selir Cantik, salah satunya Nyonya."Kecurigaan muncul dalam hati Selir Lyra, langsung terlintas banyak pikiran.Ada banyak Selir Cantik di istana, padahal Ibu Suri tahu hubungannya dengan Mario membuatnya tidak pantas untuk hadir. Tetapi mengapa dia tetap memilihnya? Apa yang sebenarnya ingin dilakukan Ibu Suri?Memang dia ingin bertemu Mario, tetapi situasi seperti itu penuh resiko dan kejadian tak terduga, menghindar

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 387

    Dulu Selir Sienna sering beralasan mengganggu Selir Lyra dan memanggilnya ke Istana Tulip, lalu mengusir semua dayang dan mengunci pintu, bermain bersama dengannya dan Albus.Albus punya sifat sombong dan tidak suka disentuh orang lain, hanya mengizinkan Selir Sienna dan Lyra yang boleh menggendongnya.Lyra tak kuasa menahan haru melihat kondisi kucing itu, memeluk dan mengelusnya dengan lembut, tak tahu bagaimana Albus menjalani setengah tahun terakhir ini.Albus mengeong pelan dan menggesek tubuhnya di pelukan Lyra.Hatinya melembut, lalu membawa kucing itu kembali ke paviliun timur.Kebetulan Kirana keluar mencarinya, melihat Lyra memeluk seekor kucing yang kotor, dia terkejut, "Nyonya, dari mana Anda dapat kucing itu? Hati-hati bisa jadi ada kutu pada tubuhnya.""Ini kucing milik Selir Sienna," jawab Lyra. "Dia pasti sangat kelaparan. Tolong ambilkan makanan, dan minta orang menyiapkan air hangat untuk memandikannya.""Nyonya mau memeliharanya ya?" Kirana agak takut kucing dan tak

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 386

    Kaisar menatap wajah Selir Lyra cukup lama, berusaha menilai apakah pengakuan yang meluncur ringan dari bibirnya itu benar atau hanya bohong.Namun, ekspresi Lyra tampak tenang dan datar. Untuk sesaat, dia benar-benar tidak bisa membedakan mana yang nyata.“Iya.” Akhirnya dia juga menjawab begitu, lalu menambahkan dengan nada meyakinkan, “Tenanglah, aku nggak akan menyakitimu.”Lyra menatapnya balik, lalu setelah beberapa lama, dia mengangguk pelan. “Baik, kali ini hamba akan percaya Yang Mulia.”Kaisar tidak ingin membicarakan hal itu lebih jauh. Dia menepuk pelan bahunya, dengan suara lembut berkata, “Kau sudah lelah semalaman, tidur saja lagi sebentar.”“Iya.” Lyra menurut, menutup matanya dengan patuh.Kaisar memeluknya diam-diam untuk beberapa saat. Setelah memastikan dia benar-benar tertidur, lalu perlahan menarik lengannya, bangkit dari tempat tidur, mengenakan pakaiannya dan berjalan keluar.Di luar pintu, Toni sedang berjaga. Begitu melihat Kaisar keluar, dia segera membungkuk

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 385

    Para Delegasi Bangsa Hulu menunggang kuda-kuda yang tinggi dan perkasa. Mereka sebagian besar bertubuh tegap dan gagah, tetapi ada juga beberapa pemuda bertubuh tinggi, berkulit putih, dengan hidung mancung dan sorot mata yang dalam, sangat tampan hingga menarik perhatian para gadis.Mario mengundang Menteri Departemen Ritus Negara dan Kepala Dewan Diplomasi Kerajaan untuk maju dan memperkenalkan para Delegasi Bangsa Hulu satu per satu.Dewan Diplomasi Kerajaan memiliki penerjemah yang fasih berbahasa asing, dan siap menerjemahkan untuk kedua belah pihak.Bangsa Hulu yang telah lama berada di perbatasan barat laut juga bisa berbicara sedikit bahasa mereka, meskipun aksennya masih agak canggung, namun tetap tidak menghalangi komunikasi. Setelah memperkenalkan kedua belah pihak, Mario mengepalkan tinjunya ke arah Kepala Dewan Diplomasi Kerajaan dan berkata, "Karena Yang Mulia nggak ada di sini, urusan selanjutnya akan saya serahkan kepada Anda, Tuan. Saya sudah melakukan perjalanan jauh

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 384

    Di Istana Krisan Putih, setelah mendengar berita itu, Ibu Suri mondar-mandir tenggelam dalam pikirannya untuk waktu yang lama. Dia kemudian menginstruksikan Dayang Yuri."Sampaikan perintah ini, perintahkan semua pejabat untuk mengikuti instruksi Kaisar. Menteri Departemen Ritus Negara dan Kepala Dewan Diplomasi Kerajaan akan memimpin pasukan ke gerbang kota untuk menyambut rombongan.""Selain itu, sebarkan berita ini secara diam-diam agar rakyat tahu tentang obsesi Kaisar terhadap kecantikan dan sudah menjadi penguasa yang lemah dan bejat.""Dan, suruh orang untuk memberi tahu Mario bahwa Kaisar nggak bisa menyambutnya karena semalam habis bermesraan dengan Selir Lyra."Dayang Yuri sempat ragu sejenak, ingin mengatakan sesuatu tetapi menahan diri. Dia menerima perintah lalu keluar untuk menyampaikan perintah Ibu Suri kepada para pejabat yang menunggu di gerbang istana.Karena Ibu Suri tidak dapat berbuat apa-apa terhadap Kaisar, para pejabat pun tidak punya pilihan lain. Mereka memben

  • Malam Terakhir di Singgasana   Bab 383

    "Menarik." Kaisar menyipitkan matanya dan berkata, "Aku memang suka menyiksa diri sendiri."Lyra tak bisa berkata apa-apa. Dia menarik tangannya dan berbaring menghadap dinding.Detik berikutnya, selimutnya tersingkap. Kaisar masuk begitu saja, memeluknya dari belakang, dan satu tangannya menyelip ke dalam baju tidurnya.Lyra membeku. "Yang Mulia, Anda sedang apa? Hamba masih sakit!"Kaisar meremas tubuhnya yang lembut dan berkata perlahan, "Aku nggak mau pergi menyambut mereka. Aku harus meminta Selir Lyra untuk menjadi selir penggoda sekali lagi. Besok, aku akan umumkan kalau sudah menghabiskan malam yang liar bersama Selir Lyra dan terlalu lelah untuk bisa bangun pagi-pagi."Lyra menolaknya, dia dengan kuat menahan tangannya yang mulai mengganggu. "Hamba masih sakit. Kalau Yang Mulia ingin bersenang-senang, para selir di istana pasti akan senang hati melayani. Nggak perlu memaksa hamba.""Itu nggak akan berhasil," kata Kaisar tanpa malu. "Hanya denganmu, orang-orang baru akan percay

Mais capítulos
Explore e leia bons romances gratuitamente
Acesso gratuito a um vasto número de bons romances no app GoodNovel. Baixe os livros que você gosta e leia em qualquer lugar e a qualquer hora.
Leia livros gratuitamente no app
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP
DMCA.com Protection Status