Share

Doni

Maya menaiki lift ia sedikit kesulitan, lift yang ia naiki berbeda dari yang di tivi tivi,Maya takut salah pencet saat hendak keluar lift dan ingin menaiki tangga langkah Maya berhenti didepanya sudah ada lelaki tinggi tampan menghampirinya dan berdiri disampingnya lalu memencet tombol angka beserta tombol lainya, Maya diam memaku  ia terjebak dilift bersama sang pria namun ia beruntung setidaknya nanti saat sudah sampai ditujuan pria itu maya sudah tak capek capek lagi menaiki tangga ia hanya tinggal menaiki beberapa tangga dan sampai diatas gedung tempat dimana reno bekerja, yah memang Reno yg memiliki gedung ini dan industrinya.

Pintu lift terbuka, Maya sempat terkejut karna lift yang ditumpanginya mengarah ke atas gedung, Maya berseru senang lalu melangkah keluar lift dan menuju ruangan Reno, Maya sedikit heran juga lelaki yang tadi bersamanya dilift juga sama hendak menuju ruangan Reno,

"palingan juga karyawanya"Gumam Maya pelan lalu masuk ke ruangan yang bisa dibilang besar, tak lupa ada lelaki tadi yang sudah masuk duluan bahkan sudah bertemu reno.

Mata Maya menangkap manik mata Reno,lalu Reno menautkan alisnya,maya berjalan mendekati Reno dan tepat berada disamping lelaki tadi,

"ah,bang ini Maya"

"abang? "

Maya berseru heran akan ucapan reno, kakak?

"saya Doni, kakak Reno"

Maya membulatkan matanya menatap tak percaya, wajar saja mereka terlihat kembar ternyata adik kakak.Maya menerima uluran tangan Doni canggung lalu menyebut namnya 

"jadi apa yg kau lakukan disini?"

"ada yang ingin kusampaikan"

"sama aku jg ingin memeritahumu"

Reno mengganguk,lalu menyuruh Maya duduk sedangkan doni duduk disofa ruangan reno.

"aku ingin pernikahan kita tidak dipublish, tapi tenang aku akan selalu mendukung mu dan mempromosikan mu dipublik."

"itu saja?."

"iya, aku juga ingin,kamu mencampuri urusan kuliahku toh sebentar lagi aku akan lulus."

Reno mengganguk menyetujui

"pernikahnya akan digelar dua hari lagi.dan nanti malam keluarga besar akan menyambutmu persiapkan dirimu malam nanti Jeo akan menjemputmu."

"kakek dan nenek ikut? "

Reno mengganguk ,keduanya sudah menyetujui

krucuk krucuk

Bunyi perut maya bersuara menggelegar Maya hanya mampu menunduk sambil memegangi perutnya wajar saja ini sudah sore dan dari siang tadi ia belum makan, perutnya demo ingin segera dikasih jatah.

Reno dan doni yg mendengarnya menahan tawa, Doni lalu beranjak dari duduknya dan mengajak Maya makan, awalnya Maya menolak halus namun karna rewno menatapnya dengan wajah menyuruh Maya hanya pasrah.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin, banyak mata menatap mereka heran, pasalnya disini Doni sangat jarang berbaur dengan wanita kecuali mamanya.

"eh pak Doni tumben kekantin atas?."Ucap pelayan sambil meletakan buku menu, Doni yang ditanya hanya melempar gurauan ternyata Doni dan renwo sifatnya sangat berbalik adiknya sangat dingin sedangkan kakaknya mudah berbaur dengan siapa saja.maya mengambil buku menu lalu menatap lelaki berusia tiga luluh lima tahunan itu, saat Doni berganti menatap Maya, Maya malah mengalihkan pandang menatap buku menu.

"mahal amat masa soda segar aja tiga puluh rebu"

Maya emosi melihat daftar harga yang dipampang dibuku menu,sedangkan doni tertawa akan ulah Maya. 

"spageti carbonara 2 sama lemon tea."

Pelayan tadi menunduk lalu mencatat pesanan dan lekas pergi, Maya yangmendengarnya melotot lalu melihat buku menu

Spageti carbonara 150rp

"Anda,mau makan 2spageti sekaligus?."Ucap Maya polos,dan lagi lagi Doni tertawa akan ucapan Maya. 

"Ternyata daridulu kamu tak pernah berubah."

"Saya?, kapan anda kenal saya persaan baru tadi kenalnya?."

Doni hanya senyum tipis membiarkan Maya tenggelam dengan kebingunganya, disela sela Maya berpikir Doni malah tersenyum kecil melihat kelakuan Maya, namun setelah beberapa saat Maya tak peduli omongan doni, ia lalu mengambil buku yang dipinjamnya tadi dari perpus kampus butuh seminggu lebih Maya menunggu buku itu selesai dikembalikan karna memang bukunya hanya satu covernya pun tak meyakinkan,cover bergambar kakek tua dengan tulisan covernya"tentang bisnis dan keuntungan ".

Maya membacanya tanpa memedulikan Doni didepanya ia benar benar tak sadar jika sudah bergelut dengan buku ,Doni yg melihat sampul tersebut merasa jagal seperti nya ia kenal dgn orang itu,tiba tiba ia teringat siapa yg ada disampul itu,doni menahan tawa dan bertanya pada Maya. 

"antonio brawi?"

Maya yg awalnya menatap buku sekarang mendongak berganti menatap Doni, ia memandang Doni serius, dua detik setelahnya ia tersenyum girang. 

"anda kenal antonio? "

Maya berseru senang akhirnya ia mendapatkan teman yg sama sama pecinta buku tua ini ,barangkali Doni tau lebih banyak kan Maya hanya tinggal tanya apalagi mereka kakak adik ipar bisa lebih akrab kan tambah bagus.

"iya pernah bertemu,ngeteh bareng dan-"

"apa yg pak Antonio katakan? "

Doni kaget ucapanya dipotong begitu saja baru kali ini ia mendapat perlakuan begitu diluar keluarganya namun doni berusaha membiarkanya dan mrnjawab omongan Maya, doni seperti tak bisa marah pada gadis didepanya.

"Jika tak mencoba segala materimu akan gagal"

Maya menatap doni berbinar, ia senang sekaligus termotivasi jiwa semangatnya tumbuh kembali dikala tadi sedang capek capeknya kuliah.mendengar nama pak Antonia saja ia sudah senang apalgi sampai bertemu langsung mungkin Maya akan berteriak histeris.

"pak Antonio orang yg bagaimna? "

"berkarisma dan galak"

Maya mengernyit "galak? ",ia masih bingung ucapan Doni,dari ucapan Doni Maya menyimpulkan bahwa Doni sangat dekat dengan sosok pak Antonio buktinya sekarang Doni bicara blak balakan soal pak Antonio, Maya mengulum senyum sedangkan Doni heran akan tingkah Maya.

"Rupanya anda sangat dekat dengan pak Antonio, kapan kapan jika anda berkenan ajak saya bertemu dengannya, nanti saya akan traktir nasi padang."

Doni menahan tawa, jangankan nasi padang tokohnya pun sanggup ia beli. namun karna Doni sangat menghargai tawaran calon adik iparnya Doni mengganguk, ia geleng geleng kepala baru kali ini ia Menemukan gadis selugu Maya,jika orang lain mengidolakan aktor film atau lelaki tampan lainya maya malah berbeda, ia mengidolakan kakek kakek yg sudah bau tanah.

Setelah pembicaraan tersebut pelayan datang dengan membawa 2spageti carbonara dan 2lemon tea yg terlihat sangat menggoda, melihat itu perut Maya demo ia ingin perutnya langsung ingin diisi namun ia teringat akan dompet,yang tadi pandangan menuju makanan sekarang ia beralih menatap isi dompetnya yang hanya berisi 3lembar seratus ribu 1lembar lima puluh ribu dan sisianya goceng dan recehan,setelah itu Maya menatap Doni sungkan 

"Anu itu."

"udah saya yg bayar."

Maya menatap Doni sekali lagi dengan mata membulat, Doni mengganguk Maya yg awalnya sungkan tak bisa menolak toh cacing diperutnya jg sudah tak mampu menahan rasa lapar lagi.

Maya menatap makanan didepanya "aneh"makanan yg disebut spageti carbonara tersebut berwana putih dengan banyak seafood didalamnya satu yg tak asing adalah mienya meski beda bentuk dan ukuran namun Maya meyakini mie tersebut 11 12 dengan mie instan yg biasanya ia makan, Maya  menatap Doni yg lahap menghabiskan spagetinya, asing namun lagi lagi perutnya bergejolak maya hanya pasrah dan menyuapi mulutnya dengan spageti tersebut

"enak."

Ucap Maya kagum,rasanya enak tak seperti yg dibayangkanya tanpa sungkan Maya lalu memakan spageti dengan sungguh sungguh saking khusyuknya makan, mulut maya belopotan.

"Tata krama dalam makan itu dijaga."

Mulut Maya diusap Reno dengan tisu, reno baru saja datang dan melihat pemandagan dimana kakaknya ingin mengusap mulut Maya namun didului renwo,maya mendongak menatap wajah tiga puluh tahunan Reno ,meski termakan umur Reno masih sangat tampan bahkan lebih gagah daripada pemuda17 tahun, Maya sempat terkesima akan ketampanan Reno lalu ia sadar dan mengambil tisu dari tangan Reno lalu mengusap mulutnya sendiri

"bang anterin Maya pulang."

"kenapa ga kamu saja?. "

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sitiwaniza Siti Sitiwaniza Siti
baru juga kenal suda manja2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status