Share

Bab 8 - Permintaan maaf.

Lydia mengunggah foto Olivia dan Dylan tidur bersama secara mesra.

Apa yang dulunya merupakan pisau tajam yang digunakan untuk melukai Lydia, kini menjadi tameng bagi dirinya sendiri.

"Kepada pak Dylan Tansen, kami sangat menyesal atas hilangnya Kalung Mystic Dream. Malam sebelumnya, kami telah mengontrak detektif swasta terkemuka untuk menyelidiki keberadaan kalung tersebut. Hasilnya, kami menemukan bahwa kalung tersebut saat ini berada di tangan Monika Tansen, yang tampaknya telah menghabiskan uangnya dengan bermain judi di negara Jade. Kami berharap informasi ini akan membantu mengungkap keberadaan kalung tersebut."

Lampiran berisi laporan resmi dari detektif pribadi yang terkenal dan misterius, serta foto Kalung Mystic Dream yang ditemukan di atas meja judi, di tangan Monika.

Dalam sekejap, skandal yang sudah memanas tiba-tiba mencapai puncaknya. Berita ini tidak hanya menarik perhatian di dunia maya, tetapi juga memperoleh perhatian besar berkat bantuan detektif pribadi terkemuka!

Posisi Lydia yang sudah dihujat dari segala arah tiba-tiba berbalik sepenuhnya. Dia telah memberikan sanggahan yang kuat dan berdasar fakta, tanpa berbelit-belit.

Dan foto Dylan dan Olivia memberi tahu semua orang tentang akhir dari pernikahan mereka ... perselingkuhan!

Siapa yang sebenarnya tidak memiliki moral di sini?

Suara netizen dengan cepat berubah arah, dan tak perlu dikatakan, kebenaran di balik cerita Lydia telah terungkap dengan jelas. Ditambah lagi dengan dukungan dari akun buzzer yang menyebarkan ceritanya, keluarga Tansen menjadi sasaran selanjutnya dalam skandal besar ini.

Tidak ada upaya pemulihan citra atau nama yang bisa membatalkan kerusakan yang telah terjadi.

Dylan sebenarnya telah mengatur pertemuan santai dengan beberapa temannya untuk minum dan bersantai. Namun, pria itu tak pernah membayangkan seberapa buruk situasi akan menjadi dalam satu malam. Bahkan, harga saham perusahaannya juga turun secara signifikan.

Dylan duduk di kantornya, wajahnya penuh dengan ketidakpuasan dan kelelahan. Dalam suasana yang begitu tegang, asistennya, Tony, berdiri di sana gemetar dan tidak berani berbicara.

"Siapa yang memberi izin untuk menggunakan akun perusahaan untuk mengirim pesan semacam ini!" Gigi Dylan bergemeretak, matanya memancarkan kemarahan yang membutakan.

"Ny ... Nyonya yang memerintahkan semalam, dia bilang bahwa ... dia sudah memberi tahu Anda."

"Bruak!" Benda-benda di atas meja terlempar ke lantai dalam kemarahan.

Kening Dylan berkerut tajam, pandangannya memancarkan tekanan dan intimidasi, "Sejak kapan perusahaan ini dikelola oleh Nyonya? Pecat semua orang di departemen PR!"

Hati Tony gemetar, "Baik, Pak."

"Segera cabut berita itu dari internet!" Badai besar terlihat berputar dalam mata pria itu, sebuah badai yang mampu menghancurkan seluruh kota.

Tony menundukkan kepala dan dengan berani mengatakan, "CEO HY Entertainment, Damian, sudah memberi perintah bahwa berita ini akan tetap beredar selama dua puluh empat jam penuh, tidak bisa dicabut oleh siapapun."

Perusahaan hiburan terkemuka di dunia, siapa yang bisa melawannya?

Ekspresi wajah Dylan menjadi lebih suram. Dia tidak menyadari bahwa Lydia memiliki pengaruh yang begitu besar!

"Kepada pak Dylan?"

Apakah Lydia mengira ini semua atas perintah Dylan? Apakah ini semua salahnya?

Dylan memiliki ekspresi tegang saat ini, matanya memancarkan aura dingin yang membekukan! Tiba-tiba ponsel di sebelahnya berdering, dan setelah melihat panggilan masuk dari Erika, tanpa ragu pria itu menutup panggilan tersebut.

Dylan tidak ingin Erika menelepon polisi, karena tahu bahwa tindakan wanita tua itu akan menyebabkan kekacauan besar seperti ini!

Jika Lydia tidak berhasil menemukan Kalung Mystic Dream, apakah wanita itu yang akan bertanggung jawab atas kehilangan barang tersebut?

Sampai titik ini, ekspresi Dylan semakin suram. Nada dering terus berdering di telinganya, dan ketika pria itu melihat nama pemanggil lagi, alisnya berkerut, "Ayah."

"Cepat suruh Lydia menghapus semua postingan dari internet, apa dia sama sekali tidak merasa malu?" Suara Lukito Tansen terdengar, dia sedang berusaha menahan kemarahannya.

"Dylan, bawa wanita itu kembali, dia harus mendapatkan pelajaran yang pantas atas tindakannya ini!" Erika merampas ponsel dan berkata dengan amarah.

Dylan memejamkan mata dan berkata dengan suara dingin, "Apakah dia melakukan kesalahan? Nyatanya, Monika yang mengambil Kalung Mystic Dream. Kenapa kamu menyalahkan Lydia?"

Dylan merasa marah melihat Lydia dihujat di internet, marah bahwa Lydia membalasnya seperti begitu, seolah-olah tidak ada lagi perasaan di antara mereka. Apakah Lydia berpikir bahwa Dylan akan membiarkannya dituduh tanpa bukti?

Apakah Lydia sudah tidak mempercayai Dylan lagi?

Namun, yang lebih membuat Dylan emosi adalah Erika yang seenaknya menyalahkan Lydia begitu saja, seolah-olah itu hal yang wajar!

Erika merasa kesal dan dengan licik berpendapat, "Bagaimana aku bisa tahu bahwa Monika yang mengambilnya? Bukankah kalung itu selalu berada di brankasmu? Siapa lagi yang mungkin mengambilnya selain dia?"

"Masih ada kesempatan untuk meminta maaf!" ucap Dylan.

"Apa? Aku yang harus meminta maaf? Yang harus meminta maaf adalah wanita itu! Serigala berbulu domba yang tak punya uang dan kekuasaan, berani menyebabkan keluarga Tansen terjatuh dalam masalah ini! Bawa dia kembali ke sini, kita lihat bagaimana aku akan menangani wanita itu."

"Kita sudah bercerai ...."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status