Share

Undangan tak Terduga

“Rahmi, kamu tahu di mana alamat Amora yang sekarang?” tanyanya langsung begitu panggilan terjawab.

“Kamu menelepon pakai ponselnya Rehan?”

Olivia mendesak dengan pertanyaan alih-alih menjawab.

“Di mana alamatnya? Ini lagi genting. Tolong kasih tahu aku.”

Rahmi dengan malas menyebutkan sederet alamat Amora.

“Rahmi, dengar, jangan beritahu hal ini ke Rehan, ya. Aku mohon sama kamu.” Melihat Rehan yang keluar dari kamar mandi, Olivia segera memutus panggilan itu.

***

Keesokan paginya, Olivia meminta sopir untuk mengantarnya ke alamat yang sudah diberikan Rahmi.

Tentu saja itu tanpa sepengetahuan baik kedua orangtuanya maupun Rehan. Mereka tengah sibuk dengan persiapan menuju hari pernikahannya.

Di tangannya sudah ada undangan. Mungkin ini ide gila dan jahat. Namun, dia hanya ingin mengikuti kata hatinya.

Amora berhak tahu karena dia juga sahabat dekatnya. Olivia juga merasa dirinya pantas dihujat, bersembunyi seolah-olah orang suci hanya akan menjadi beban baginya.

Setelah perjalanan ku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status