Share

Obat Pencuci Perut

“Adez … indah sekali,” cetus Sally. Takjub dengan apa yang dilihatnya. “Sejak kapan kamu punya alat ini?” sambungnya bertanya.

Adez tersenyum. “Sudah lama. Aku sangat suka mengamati langit dengan teropong, rasanya semua lelah dan stres hilang, setelah melihat betapa indahnya langit malam,” jawabnya.

“Kalau seperti ini, aku tidak rugi menemanimu di atap,” celetuk Sally. Terus mengamati rembulan dengan teropong milik Adez.

“Haha … akukan sudah bilang. Kamu pasti akan menyukainya, aku saja candu. Candu dengan keindahan kuasa Tuhan,” ucap Adez.

Sally dan Adez menghabiskan malam di atas atap. Sesuai dengan janji Sally yang akan menemani anak tirinya menghabiskan malam bersama. “Sally,” panggil Adez.

“Ya?” Jawab Sally, sembari memperhatikan bintang-bintang menggunakan teropong.

“Apa kamu masih mencintaiku?” tanya Adez. Seketika membuat Sally terdiam.

“Kenapa kamu menanyakan hal itu?” tanya Sally.

Adez tersenyum. “Tidak, aku ingin tahu saja,” jawabnya.

“Tidak,” kata Sally. “Aku sedan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status