Share

Membawanya ke Keluarga Rajjata

“Dari mana kakak memungut gadis gembel ini?”

Seorang gadis muda cantik duduk di sofa mewah bersama dengan seorang wanita paruh baya, mengerutkan hidung mungilnya memandang gadis berpakaian lusuh yang berdiri di sebelah kakak laki-lakinya.

Raelina menundukkan kepalanya sambil meremas rok berwarna cokelat yang hampir pudar. Dia melirik kemeja kotak-kotak berwarna merah tua yang sudah kusut tidak peduli berapa kali dia menyetrika bajunya.

Pakaian dikenakannya merupakan pakaian terbaik yang dimilikinya, tetapi disebut gembel oleh gadis cantik di depannya.

Matanya berkaca-kaca dengan pandangan menunduk ke lantai. Dia sudah bersusah payah mempersiap pakaian terbaik yang dimilikinya dan menyetrikanya berulang kali untuk bisa tampil rapi di depan keluarga pria yang mengatakan akan ‘menjaganya’.

Pria itu mengatakan dia adalah kenalan ayahnya dan membawanya untuk tinggal bersamanya. Raelina setuju mengikutinya karena tidak ada yang bisa dia harapkan dari kerabat-kerabatnya.

Jika melihat perbedaan penampilannya dengan orang-orang di ruang tamu mewah, Raelina merasa seperti gembel seperti yang dikatakan gadis itu.

Gadis cantik di depannya memiliki kulit putih dan wajah putih bersih yang terawat. Rambut hitamnya berkilau seperti iklan sampo yang pernah dilihat Raelina di TV. Berbanding terbalik dengannya.

 Kulitnya kecokelatan dan kering karena tidak pernah memakai perawatan kulit. Wajahnya pun sama kusam dan kecokelatan karena sengatan matahari.

“Arina, jaga ucapanmu!” Yosua menegur tajam adiknya yang sudah menghina gadis yang dibawanya.

Raelina mengintip malu-malu dari balik rambutnya memandang pria yang sudah membelanya, bahkan menegur adiknya demi dia. Perasaan hangat masuk dalam dadanya. Dia sudah terbiasa dengan bermacam-macam penghinaan oleh orang-orang di sekitarnya. Tetapi tidak ada orang yang membelanya seperti pria itu.

Gadis cantik dipanggil Arina mengerucutkan bibirnya dan merajuk pada ibunya yang duduk di sofa mewah. Tampak kesal karena ditegur kakaknya demi gadis gembel itu.

“Ibu coba lihat kakak. Aku tidak salah, kan? Cewek itu terlihat gembel. Mengapa kakak membawanya ke rumah kita?”

Wina, Ibu Yosua dan Arina mengelus rambut putrinya penuh kasih sayang dan menatap Yosua tidak setuju.

“Apa yang dikatakan Arina tidak salah. Apa yang kau lakukan dengan membawa gadis tidak jelas itu ke rumah kita. Apa yang dipikirkan tetangga nanti jika melihatmu membawa gadis gembel itu.”

“Ehm!”

Seorang pria paruh baya berseragam dinas tentara berdeham dan memberi tatapan peringatan pada istri dan putrinya. Meskipun status keluarga mereka sangat berpengaruh, tidak seharusnya mereka menunjukkan diskriminasi terang-terangan terhadap gadis yatim. Apalagi mereka berasal dari keluarga militer.

Akan terlihat buruk jika orang lain melihat perilaku diskriminasi istri dan putrinya.

Yosua tidak akan repot-repot berbicara dengan ibu dan adiknya. Dia memandang ayahnya yang sedari tadi diam duduk di sofa single tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

“Ayah, mulai sekarang aku akan menjaga gadis ini dan membiarkannya tinggal di sini,” ujar Yosua dengan wajah tanpa emosi.

“Menjaganya? Apa kau sedang mengasuh anak?” Wina mencemooh geli, sama sekali tidak menganggap serius ucapan anak laki-lakinya.

Hendry Rajjata, ayah Yosua menatap anaknya dengan tatapan tegas.

“Status apa yang kau yang kau berikan pada gadis itu untuk tinggal di rumah kita. Kau tidak bisa sembarang membawa orang yang tidak ada hubungannya dalam keluarga kita tanpa penjelasan apa pun.”

“Aku ....” Yosua mengepalkan tangannya dengan napas tertahan.

Beban di pundaknya teramat berat. Penyesalan dan rasa bersalah memenuhi dadanya. Tetapi dia tidak bisa mundur lagi setelah mengambil keputusannya.

Dia mengangkat kepalanya dan memandang ayahnya dengan mata gelapnya yang tegas.

“Aku akan menikahinya!” ucapnya tanpa ragu-ragu.

“Apa!”

Wina dan Arina sontak berdiri menatap Yosua dengan tatapan tidak percaya. Sementara Raelina memandang Yosua terkejut. Tetapi Yosua tidak menatapnya dan hanya memandang ayahnya yang sama sekali tidak bereaksi.

Wina menghampiri Yosua dan berdiri di depannya dengan marah mengomelinya.

“Menikah dengan gadis itu? Yosua jangan bercanda. Apa maksudmu menikahi gadis tidak jelas ini. Jika kau ingin menikah ibu bisa memilihkan kamu gadis dari keluarga baik, bukan gadis gembel ini!”

Saking marah Wina sampai mengabaikan peringatan suaminya.

Raelina mundur dengan takut dan bersembunyi di belakang Yosua mendengar suara membentak wanita paruh baya dan sakit hati mendengar penghinaan dalam ucapan wanita yang merupakan ibu Yosua.

Yosua menatap ibunya dengan kening berkerut dan menegurnya dengan suara lembut. “Ibu tolong jangan menghinanya. Dia orang yang akan menjadi istriku.”

Wina menatapnya Yosua dengan tatapan tidak percaya. Seumur hidupnya baru kali ini anak laki-laki yang selalu berbakti dan patuh padanya membantah kata-katanya.

“Apa yang sebenarnya terjadi? Kau tidak mungkin menghamili gadis itu, kan?” Wina memelototi gadis udik yang bersembunyi di belakang Yosua.

Menurutnya gadis udik itu yang sudah merusak anak laki-laki yang berharga. Dia tidak cantik, lusuh dan tidak terawat. Apa yang Yosua lihat dari gadis jelek ini?

Telinga Raelina memerah mendengar tuduhan Wina. Kepalanya menunduk ke bawah untuk menghindari tatapan menghina ibu Yosua.

Yosua mengerutkan keningnya dan menjelaskannya dengan sabar kepada ibunya. “Itu tidak terjadi. Aku hanya bertanggung jawab atas perbuatanku pada Raelina.”

“Tanggung jawab apa! Jelaskan pada ibu?” sembur Wina galak.

Yosua terdiam, tidak langsung menjawab pertanyaan ibunya. Dia melirik Raelina yang bersembunyi di belakangnya dengan perasaan bersalah.

“Kakak gila, ya! Jika bukan karena gadis itu hamil, lalu apa? Apa kakak lupa kalau sudah punya tunangan!” Arina maju dan memprotes pada kakaknya.

Dia akan malu kalau kakaknya sampai menikahi gadis udik jelek ini.

Jantung Raelina berdenyut mendengar bahwa Yosua sudah memiliki tunangan dan penghinaan Arina terhadapnya semakin menyakitinya.

 Dia tidak tahu apa pun dengan keputusan Yosua yang akan menikahinya. Dia hanya mengikuti orang yang mengatakan akan ‘menjaganya’ dan merupakan kenalan baik ayahnya. Awalnya dia pikir laki-laki itu adalah kerabatnya yang mengajaknya untuk tinggal bersama.

Dia merasa senang ketika mendengar Yosua berkata akan menikahinya. Dia lelaki yang tampan dan baik yang pertama kali mengulurkan tangan padanya di saat terpuruknya. 

Tetapi reaksi keluarganya membuatnya tidak percaya diri. Dia tahu tidak layak baginya untuk tinggal di keluarga ini sejak melihat rumah mewah keluarga Rajjata ketika Yosua membawanya masuk.

“Bisa-bisanya kakak menikahi gadis gembel ini. Aku tidak terima! Aku lebih setuju jika kakak menikah dengan Kak Natasha!” seru Arina dan memelototi Raelina yang bersembunyi di belakang Yosua.

Apalagi gadis itu seumuran dengannya.

Satu-satunya orang yang tidak bereaksi dengan keputusan Yosua adalah ayahnya.

Ekspresi Yosua dingin kala menatap adiknya. “Keputusanku bukan sesuatu yang bisa kau putuskan.”

Arina menatap kakaknya tidak percaya. Meskipun sehari-hari kakak adalah orang yang dingin, dia tidak pernah memperlakukannya dengan dingin.

“Ibu, lihat kakak.” Arina mengeluh pada ibunya.

Kakaknya tidak pernah memperlakukannya dengan dingin. Karena gadis gembel itu kakaknya untuk pertama kalinya menatapnya dingin.

Wina menatap Yosua geram dan memarahinya.

Yosua tidak ingin mendengar omelan ibunya dan mengalihkan pandangannya pada seorang pembantu yang sedari tadi diam menyaksikan perdebatan.

“Bibi, tolong bawa Raelina ke kamarnya.”

Bibi itu mengangguk dan menghampiri Raelina. “Ayo ikuti saya.”

Raelina menggelengkan kepalanya panik dan tidak melepaskan cengkeramannya dari seragam tentara yang dikenakan Yosua. Dia takut dengan tempat asing yang baru dikenalnya. Dia tidak bisa mengikuti orang yang baru dikenalnya sembarangan. Dia hanya bisa mempercayai Yosua, orang yang sudah membawanya ke tempat ini.

“Tidak apa-apa, Raelina.” Yosua tersenyum menenangkan sembari melepaskan cengkeraman gadis itu di seragam tentaranya.

“Kamu butuh istirahat. Pergilah bersama Bibi Rani, aku akan menemuimu nanti.”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Putri
Pulang dan pergi selamanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status