Share

Pengakuan

Penulis: Muryani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-25 17:44:15

"Kamu menuduhku ular, tapi justeru sebaliknya kamu sendiri yang ular Ratna!" ucap Mira, saat mengetahui perempuan itu tengah di gandeng seorang laki laki botak di sebuah pusat perbelanjaan.

Perempuan yang dipanggil Ratna menoleh, namun tak terkejut dengan siapa berhadapan kini.

"Mira, lalu apa bedanya aku sama kamu!? Kamu juga sering bertemu dengan laki laki itu bukan!?" sahut Ratna.

"Kita berbeda Ratna! Kamu sengaja meninggalkan suamimu yang lumpuh demi kepuasan, sedang aku ditinggalkan suamiku demi sebuah keturunan. Jadi jangan samakan aku denganmu!" dengan kesal Mira menunjuk wajah Ratna.

"Siapa perempuan ini sayang?" tanya laki laki disamping Ratna.

"Oh dia, hanya perempuan yang menjadi gila karena ditinggal suaminya menikah lagi!" sahut Ratna sambil tersenyum mencibir.

"Pergi kau, jangan ganggu istriku!" hardik laki laki itu pada Mira.

Mira yang mendengarnya tentu saja terkejut, tak menyangka dengan jawaban laki laki itu.

"Istri anda bilang!? Dengarkan ya, Ratna ini kakak iparku. Suaminya lumpuh dan sering ditinggalkannya bersama laki laki lain demi sebuah kepuasan, dan sekarang anda mengakuinya sebagai istri? Istri darimana?" tanya Mira heran.

"Aku berani mengakuinya sebagai istri karena kami menikah siri satu bulan yang lalu!" 

Mira terkejut mendengar pengakuan laki laki itu, apa iya? Tapi mana mungkin?

"Anda kira aku anak kecil yang bisa dibohongi begitu saja? Memangnya anda punya buktinya?" sahut Mira tak percaya.

Laki laki disamping Mira membuka ponselnya, lalu menunjukkan sebuah gambar, Mira mengamatinya dan tersenyum.

"Sekarang kamu percaya bukan jika kami menikah siri?" kembali laki laki itu berahta pad Mira.

"Gambar bisa saja di edit menyerupai siapapun, dan aku meragukan gambar itu!"

Ratna yang ada didepan Mira wajahnya terlihat pucat, entah apa yang ada dalam benaknya.

"Kamu terlihat takut? Jadi benar dugaanku jika foto itu hanya editan bukan?" imbuh Mira tersenyum mencibir.

"Jangan asal bicara kamu Mira! Aku bisa saja mengadukanmu pada laki laki lumpuh itu! Ingat, laki laki itu tak ubahnya diri dalam hidupku!"

"Oya!? Apa kamu lupa!? Berapa banyak harta Mas Ramlan yang kamu habiskan dengan laki laki lain termasuk dia! Tak terhitung! Ingat Ratna, karena itu ada dan sebentar lagi kamu akan menuai hasilnya. Ingat itu!"

"Berani sekali kamu menyumpahiku? Memangnya kamu siapa? Tuhan?"

"Dan kamu tuan, kamu bukan satu satunya laki laki yang pernah tidur sama dia! Jadi jika kamu menikah siri sebabnya, sungguh memalukan menikahi perempuan bekas banyak laki laki ha... ha...." imbuh Mira sambil berlalu dari tempat itu.

"Apa yang dikatakannya benar!? Jadi selama ini kamu berbohong sama aku!?" 

"Dengarkan aku Mas, dia berbohong! Percaya sama aku! Aku tak pernah melakukan seperti yang dia tuduhkan padaku!" 

"Awas saja jika terbukti kamu bohong! Aku akan minta kembalikan semua yang telah aku berikan sama kamu!" 

Mira yang sempat mendengar perdebatan mereka tersenyum puas, penuh kemenangan! 

"Tahu rasa kamu Ratna, memangnya enak!" sahut Mira sambil berlalu dari tempat itu.

Di lahan parkir, tanpa sengaja mereka bertemu lagi. Namun Mira hanya bertemu laki laki botak tersebut, entah kemana Ratna.

"Heh kamu, tunggu!" seru laki laki itu pada Mira, dan wanita itupun berhenti karena merasa dipanggil.

"Ya, ada apa!? Kemana perempuan ular itu!?"

"Aku mau tanya satu hal sama kamu, apa benar semua yang kamu katakan tadi!?" 

"Yang mana!? Soal suaminya, atau sial Ratna yang sering berkencan dengan banyak kak laki?" tanya Mira penuh selidik, karena dia tak mau terjebak.

"Soal suaminya aku sudah tahu, tapi tentang dta tidur dengan banyak kaki laki aku tak tahu. Sepertinya kamu tahu banyak tentang dia?"

"Tentu saja! Aku bertahun tahun mengenalnya sebagai kakak ipar, hanya saja tak menyangka sejak suaminya lumpuh dia banyak berubah!"

"Dia bercerita banyak tentang suaminya saja aku, dan aku iba. Katanya dia butuh banyak biaya untuk berobat suaminya, makanya dia mau menikah siri denganku."

"Dan ternyata semua untuk kesenangannya sendiri bukan? Dan suaminya terlantar, dan seorang pembantu yang mengurusnya setiap hari," ucap Mira meyakinkan laki laki itu.

"Benar benar kurang ajar! Tak bisa dikasih hati wanita itu, sungguh aku menyesal menikahinya!" sahut laki laki itu sambil mengepalkan tangannya tanda marah!

"Kamu belum tahu saja siapa Ratna, dia wanita ular! Suaminya aja dibohongi, apalagi kamu yang hanya suami siri! Sekarang menyesal bukan setelah tahu siapa Ratna?" ucap Mira sambil menatap laki laki di depannya tajam.

"Aku kira dua perempuan baik baik, makanya aku percaya. Tapi ternyata...."

"Sudahlah, aku harus pulang! Aku tak mau Ratna melihatku ngobrol denganmu, nanti yang ada malah aku difitnahnya!" ucap Mira sambil berlaku bersama motor kesayangannya. Mira sempat melihat dari spio motornya, laki laki itu masih berdiri disana menatap kepergiannya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mantan Terindah   Tempat yang sangat kurindukan

    "Subhanallah!" pekik Mira saat pandangan matanya lurus ke depan.Sebuah view yang luar biasa! Pantai dengan pohon kelapanya yang melambai, dan ombak yang memutih di kejauhan. Terlihat anak anak bermain pasir pantai, dan beberapa wisatawan asing yang sedang berjemur."Indah bukan?""Sangat indah! Aku suka sekali! Sudah lama sekali aku tak mencium bau pantai," candaku pada Damar."Masa sih!? Suamimu tak pernah mengajakmu healing?" sahut Damar tak percaya, matanya menatap Mira tak berkedip."Masa aku bohong?" jawab Mira meyakinkan Damar."Aku sering ke pantai, istriku paling suka. Dan sekarang aku mengajakmu kemari, berharap kamu bisa melupakan sejenak semua bebanmu," kata Damar namun pandangannya jauh ke depan.Mira tak menyahut, hanya diam saja. Mungkin yang dikatakan Damar ada benarnya juga, membahagiakan diri sendiri itu nomor satu."Kita ke sana yuk! Aku melihat ada penjual souvenir, aku ingin membelikanmu sesuatu!" kata Damar sambil melangkah mendekati seorang bocah penjual sovenir

  • Mantan Terindah   Surprise dari Damar

    "Ada waktu gak hari ini?" tanya Damar saat aku mengangkat teleponnya pagi ini."Sebentar, aku ingat ingat dulu," jawab Mira sambil berpikir sejenak."Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat jika kamu ada waktu," kembali terdengar suara Damar."Sepertinya aku longgar hari ini. Mau mengajakku kemana sih?" sahut Mira penasaran."Pokoknya itu aja, pasti kamu akan suka," imbuh Damar dan semakin membuat Mira penasaran."Oke deh, kita ketemu dimana?" "Aku jemput di rumah ya? Boleh?" pinta Damar."Jangan, biar aku tunggu kamu di taman saja ya? Bagaimana?""Boleh. Bersiaplah, jam sepuluh nanti aku menjemputmu!""Siap!" ucap Mira, dan Damar menutup panggilannya.Mira gegas ke kamar mandi, selesai dengan aktivitas mandinya wanita itu bersolek. Tak berani mencolok, natural saja takut jadi bahan omongan orang nanti.Jam dinding menunjuk angka sembilan pagi, Mira bersiap menuju taman setelah order mobil online.Sepuluh menit perjalanan menuju taman, akhirnya sampailah Mira di tempat yang sudah disepa

  • Mantan Terindah   Angel sakit gigi

    POV Bagas"Mas, ada acara tidak hari ini?" tanya dia saat aku bermain dengan Angel."Ada apa?" jawabku ingin tahu."Bisa tidak mengantarkan Angel periksa gigi? Beberapa hari ini Angel makannya sedikit sekali, itupun langsung di telan tanpa dikunyah," kata Dina sambil menyuapi Angel.Menang kulihat beberapa hari ini Angel makan bubur nasi, mungkin untuk memudahkannya mengunyah."Nanti aku antar, kamu buat janji dulu dengan dokter gigi jadi nanti kita tinggal berangkat saja," sahutku sambil menggendong Angel."Baik Mas, makasih," ucap Dina dan kembali menyuapi Angel.Bocah tiga tahun itu menelan bubur dalam mulutnya, mungkin benar yang dikatakan Dina ada masalah dengan gigi bocah itu.Aku masih menemani Angel makan saat ponselku berdering, kulirik sekilas ternyata dari Mira."Tak seperti biasanya Mira menelepon? Ada apa ya?" kataku dalam hati."Hallo Mira, ada apa?" tanyaku saat panggilan videonya aku angkat."Coba kamu lihat Mas, mungkin kamu mengenalnya," sahut Mira sambil memutar kam

  • Mantan Terindah   Pengakuan

    "Kamu menuduhku ular, tapi justeru sebaliknya kamu sendiri yang ular Ratna!" ucap Mira, saat mengetahui perempuan itu tengah di gandeng seorang laki laki botak di sebuah pusat perbelanjaan.Perempuan yang dipanggil Ratna menoleh, namun tak terkejut dengan siapa berhadapan kini."Mira, lalu apa bedanya aku sama kamu!? Kamu juga sering bertemu dengan laki laki itu bukan!?" sahut Ratna."Kita berbeda Ratna! Kamu sengaja meninggalkan suamimu yang lumpuh demi kepuasan, sedang aku ditinggalkan suamiku demi sebuah keturunan. Jadi jangan samakan aku denganmu!" dengan kesal Mira menunjuk wajah Ratna."Siapa perempuan ini sayang?" tanya laki laki disamping Ratna."Oh dia, hanya perempuan yang menjadi gila karena ditinggal suaminya menikah lagi!" sahut Ratna sambil tersenyum mencibir."Pergi kau, jangan ganggu istriku!" hardik laki laki itu pada Mira.Mira yang mendengarnya tentu saja terkejut, tak menyangka dengan jawaban laki laki itu."Istri anda bilang!? Dengarkan ya, Ratna ini kakak iparku.

  • Mantan Terindah   Bertemu Damar

    "Sudah lama nunggunya?" sapa Mira pada Damar yang sedang duduk di sebuah cafe, seperti kesepakatan mereka kemarin."Gak juga, baru aja aku datang. Biasanya kamu yang lebih awal, tapi ternyata aku yang datang lebih dulu. Oya, mau minum apa buat aku panggil pelayan?" tanya Damar pada Mira."Apa saja boleh, orange jus aja deh! Sepertinya lebih segar, maklum cuacanya panas dan ingin minum yang segar segar," jawab Mira, dan tak lupa senyum manis menghiasi bibir wanita cantik itu.Damar setuju, lalu memanggil pelayan dan memesan apa yang Mira inginkan. Tak lama minuman yang dipesan Mirapun datang, wanita itu menyeruput sedikit jus orange dalam gelas besar itu."Segar sekali," gumam Mira lirih."Oya, tak seperti biasanya kamu terlambat. Ada kendala di jalan?" tanya Damar khawatir."Gak kok, hanya saja ban motorku sedikit kempes jadi berhenti dulu untuk menambah angin. Takut bocor," jawab Mira sambil kembali menyeruput jus orangenya."Oh, aku kira kenapa. Bagaimana kabar suamimu juga istrinya

  • Mantan Terindah   Bertemu Mas Ramlan

    Mira menepati janji untuk bertemu Mas Ramlan hari ini, dari pagi aku sudah bersiap untuk ke rumahnya.Mira melajukan motornya perlahan, menuju rumah kakak iparnya yang berjarak empat puluh lima menit dari rumahnya itu.Namun tak disangka, saat di traffic light Mira bertemu dengan Damar. "Hei mau kemana?" tanya Damar pada Mira.Sontak Mira menoleh, dan senyum menghiasi bibirnya saat tahu siapa yang menyapanya."Damar!? Mau kemana!?" sapa Mira pada teman sekolahnya itu."Mau survey job baru, kamu sendiri mau kemana sepagi ini?" sahut Damar sambil menepi ke trotoar agar tak mengganggu pengendara yang lain.Mira mengikuti apa yang Damar lakukan, lalu mereka berdiri sejenak di bawah pohon pinggir jalan."Kakak iparmu? Apa istrinya yang kita temui di mall itu?" sahut Damar mengerutkan dahi."Yap betul! Tapi ini suaminya, lebih tepatnya kakak suamiku Bagas," ucap Mira dengan suara sedikit keras karena bisingnya lalu lintas pagi itu."Oh begitu, aku kira mau kemana. Ada kepentingan pergi kes

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status