Share

Delapan

Mata Arindha mulai silau walaupun kedua matanya belum terbuka. Cahaya itu lama kelamaan membuatnya kesal. Tangannya mulai mengucek mata kanannya, diamatinya cahaya yang mulai meninggi itu dengan malas.

"Mama pergi."

Bukannya beranjak dari kasurnya, dia malah menenggelamkan wajahnya di selimut tebal yang sejak tadi menempel.

**

"Woi jambrett!" Teriak seorang gadis yang menggunakan seragam sekolah yang masih rapi karne efek setrika, yap. Dia Hilda. Tapi, pagi ini dia tidak diantar oleh Xianzu, entah ada masalah apa mereka berdua.

Di kejauhan, Alex mengendarai motornya dengan santai melewati Hilda yang tengah mengerjar jambret itu.

"Sialan lo!"

Alex tetap mejajukan motrnya, berusaha menyamai kecepatan jambret utu yang sudah hampir tak terlihat.

Brukk

"Minggir, gak usah ikut campur lo!"

"Kerja yang bener, jangan jadi pengecut!"

"Anj**ng"

Alex dan jamret itu akhirnya berkelahi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Teguh Budi Santosa
abis ya? cuman segitu. banyakan komentar gue
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status