Ketika dirinya menatap tajam Aileen, istrinya itu tertunduk malu. Samuel menghela napas dalam-dalam. Dia berusaha menguasai dirinya.Bagaimanapun juga Aileen tidak bisa disalahkan. Sejak awal pernikahan kami hanya sandiwara belaka, keluh pria itu dalam hati. Akulah yang mengatakan bahwa dia bebas berbuat apa saja di belakangku!Kemudian pandangannya beralih pada dokter yang sejak tadi memperhatikan mereka berdua. “Dokter,” kata pria itu datar. “Saya setuju istri saya dirujuk ke dokter spesialis kandungan saat ini juga. Tolong direkomendasikan dokter yang sabar dan telaten, ya.”Dokter di hadapanya terkekeh. Dia berkata, “Saya senang Bapak sangat perhatian terhadap istri dan anak. Calon ayah siaga yang hebat rupanya. Hehehe….”Samuel tersenyum tulus. “Ini kehamilan istri saya yang pertama, Dok,” jelasnya kemudian. “Apalagi kami berdua belum lama menikah. Baru sekitar tiga bulan. Masih awam tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan.”“Jangan kuatir, Pak Samuel,” ujar si dokter me
Wajah Aileen memerah. Dia merasa begitu naif. Dikiranya dulu setelah menghabiskan malam pengantin dengan James, pemuda itu akan merasa puas dan tak lagi memintanya melakukan hubungan badan. Ternyata setiap kali sang kekasih datang ke rumah, itulah hal yang tak pernah absen dimintanya dari Aileen!Maafkan aku, Sam, sesal wanita itu dalam hati. Karena janin yang kukandung ini adalah buah cintaku dengan James, aku harus meminta pendapatnya tentang masa depan anak kami nanti. Jadi tidak bisa seenaknya kuserahkan padamu kelak setelah kita bercerai. Semoga kamu mengerti….Dan malam itu pasangan suami-istri sandiwara tersebut berbaring di kamar tidur masing-masing dengan perasaan berkecamuk dalam dada. Berita kehamilan Aileen membuat rencana mereka berubah. Entah itu akan membawa kebaikan atau justru keruwetan dalam perkawinan yang tak diharapkan tersebut.***Keesokan harinya Aileen bangun kesiangan. Semalam dia menangis terus karena tak berhasil menghubungi James. Pesan WA yang dikirimnya
Selanjutnya suasana ruang makan tersebut menjadi hening. Pasangan suami-istri itu asyik menikmati bubur masing-masing. Selesai makan, Samuel memandangi istrinya yang masih menghabiskan makanannya. Ekspresi wajahnya tampak serius. Dia ingin membicarakan suatu hal yang sangat penting.Setelah bubur Aileen habis, pria itu memberanikan diri untuk berkata, “Aku sudah berpikir masak-masak semalam. Tentang kehamilanmu, Aileen….”Jantung sang istri berdegup kencang. Apa yang akan dibicarakan Sam, ya? pikirnya cemas. Aku takut….“Aku setuju dengan pendapatmu kemarin bahwa…ehm…James perlu tahu tentang janin yang ada dalam rahimmu. Bagaimanapun juga dia adalah ayah kandungnya. Tentang nasib anak itu ke depannya, kita nanti bisa membicarakannya bertiga.”Hati Aileen bagaikan disiram air dingin mendengar ucapan suaminya barusan. Dia bahagia sekali. Rasanya beban di pundaknya berkurang separuh. Terima kasih, Tuhan, batin perempuan itu penuh rasa syukur. Engkau sungguh maha pengasih. Kini aku bisa m
Kesabaran perempuan itu menuai hasil. Orang yang ditunggu-tunggunya muncul. Hatinya girang sekali. James keluar dari pusat kebugaran dengan tas olahraga tersampir di bahunya. Pemuda itu sendirian.Tapi kegembiraan hati Aileen tak bertahan lama. Tiba-tiba seorang perempuan berambut ikal panjang kecoklatan muncul. Ia memanggil James. Pemuda itu menoleh. Ia tertawa lepas pada perempuan yang memakai tank top putih dan celana jeans super pendek itu.Aileen menggigit bibirnya. Firasatnya mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Dan benar saja. Perempuan seksi itu berjalan mendekati James dan…menggandeng tangannya.Hati Aileen terasa hancur berkeping-keping tatkala James menggenggam erat tangan wanita itu! Mereka lalu berjalan bersama meninggalkan pusat kebugaran dengan wajah berseri-seri.“Ayo, Sam. Kita temui mereka,” kata Aileen cepat.Tanpa ba-bi-bu lagi perempuan itu bergegas melangkah mendekati James dan pasangannya. . Samuel dengan sigap menyusul istrinya. Dia menguatirkan keadaan
Aileen tak sanggup berkata-kata. Dia merasa pria ini sungguh baik hati. Lalu kenapa dia menurut saja dijodohkan denganku? Pasti tak susah baginya mendapatkan gadis lain yang jauh lebih segalanya dibanding diriku!“Aileen,” ucap Samuel pelan. “Kamu nggak menjawab pertanyaanku. Apakah…apakah kamu keberatan dengan usulku tadi?”“Hah?!” cetus istrinya kaget. “Usul…usul yang mana, Sam?”“Yang tentang anakmu menjadi penerus keluarga Manasye.”“Oh, itu.”Perempuan itu mendesah pelan. Dia lalu berkata pasrah, “Aku nggak punya pilihan lain, bukan? Secara hukum janin dalam kandunganku ini adalah anakmu, Sam. Kalau kita bercerai kelak, hak asuh pasti bisa kau menangkan dengan mudah karena kekayaanmu. Jika aku bersikeras bahwa anak ini bukan darah dagingmu, hal itu justru akan menjatuhkan nama baik keluargaku. Papa dan mamaku pasti sedih sekali mengetahui anak mereka satu-satunya hamil dengan pria lain yang bukan suaminya….”Giliran Samuel yang mendesah. Ditatapnya mata sang istri lekat-lekat. “P
Hari-hari berikutnya Samuel semakin memperhatikan istrinya. Dia bangun lebih pagi daripada biasanya. Tujuannya agar dapat melakukan semua pekerjaan rumah tangga sebelum berangkat ke kantor. Pun sarapan dia juga yang menyiapkannya. Aileen tinggal mencuci piring kotornya sendiri setelah makan.“Aku jadi merepotkanmu, Sam,” ujar istrinya itu merasa tidak enak.Belum pernah seumur hidupnya dia dilayani sedemikian rupa oleh seorang laki-laki. Apalagi orang itu adalah anak seorang pengusaha sukses di kota ini!Samuel tersenyum tulus. “Sudahlah. Nggak usah sungkan begitu, Leen. Semua ini kulakukan kan juga demi calon anakku. Bukankah kita ingin dia lahir sehat walafiat tanpa cela? Kalau ibunya kecapekan gara-gara melakukan semua tugas rumah tangga, kan bisa berpengaruh terhadap kesehatan janin?”Aileen mendesah. Dia sebenarnya tengah mempertimbangkan sesuatu. Namun merasa sungkan untuk mengatakannya pada Samuel.Tapi kalau begini terus, kasihan juga Sam bangun pagi-pagi setiap hari demi memb
Sepanjang siang itu Samuel merasa tidak tenang. Beberapa kali diteleponnya Aileen untuk menanyakan keadaannya. Apakah perutnya mulas lagi? Masihkah kandungannya mengalami flek?Istrinya itu menjawab iya. Terjadi flek dua kali lagi. Tapi hanya sedikit. Itupun tidak membuat perutnya terasa mulas.Samuel semakin merasa kuatir. Dia meminta Aileen untuk bedrest saja. Tidak usah menerjemahkan novel online dulu. Istrinya itu menurut. Dia berkata bahwa sudah mendaftarkan diri ke dokter spesialis kandungan yang tempo hari memeriksanya. Samuel agak lega. Dia berkata akan pulang lebih cepat dari kantor supaya tidak kena macet. Pria itu ingin segera membawa sang istri periksa ke dokter.Rupanya firasat Samuel benar. Petang harinya ketika mereka sudah berada di ruang praktik dokter spesialis kandungan, Aileen diperiksa dengan seksama. Ekspresi wajah pria setengah baya tersebut tampak prihatin. Dengan hati-hati diberitahukannya bahwa janin dalam kandungan pasiennya ternyata adalah blighted ovum.“
Selama beberapa detik kedua bibir pasangan suami-istri tersebut saling bertautan. Aileen bahkan sampai mengalungkan tangannya pada leher Samuel. Namun tiba-tiba dia tersentak. Samuel menghentikan ciumannya. Dilepaskannya wajah istrinya. Pria itu bahkan bergerak menjauh.“So…sori, Leen. Aku nggak sengaja. Sori…sori banget,” cetus Samuel terbata-bata.Dengan terburu-buru pria itu bangkit berdiri lalu berjalan cepat menuju tangga. Dinaikinya anak tangga dengan cepat. Aileen terpana melihatnya. Dia merasa seperti sedang bermimpi. Disentuhnya bibirnya. Seolah-olah ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia dan Samuel tadi memang berciuman!“Ya Tuhan,” ucap perempuan itu lirih. “Sam tadi mencium bibirku. Dan aku…aku membalasnya. Ternyata aku sangat menikmatinya….”Aileen memejamkan mata. Mencoba mengingat kembali kejadian yang tak terduga tadi. Tak lama kemudian matanya terbuka. Raut wajahnya memerah bagaikan kepiting rebus.Ya ampun! seru perempuan itu dalam hati. Aku menyukai Sam!***Sep