Share

Kegigihan Arini

Perlahan, kelopak mata yang mukanya terpejam kini perlahan terbuka. Isna berkedip beberapa kali menyesuaikan cahaya yang ada di ruangannya. Isna mengingat kejadian beberapa waktu lalu, saat Vidia dan dua temannya yang mengatainya. Ia menoleh saat menyadari ada pergerakan di sebelahnya. Indra, suaminya itu tengah tertidur dengan terus memegang tangannya.

"Mas?"

Merasa namanya dipanggil, Indra mendongak menatap Isna. "Sayang, kamu sudah sadar. Apa ada yang sakit? Kamu ingin apa?"

Melihat perlakuan Indra yang lembut seperti ini membuat hatinya seketika menghangat.

"A-ku ha-us."

Dengan sigap Indra memberikan segelas air minum, menyangga kepala Isna supaya Isna tak tersedak. "Pelan-pelan."

Usai minum, Indra membenarkan kembali posisi Isna supaya lebih nyaman lagi. Indra menggenggam erat jemari Isna, "Kau tau betapa paniknya diriku saat melihatmu pingsan dan pendarahan? Jantungku seolah berhenti berdetak saat itu juga. Isna, tak akan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status