Share

Sahabat Hidup Saya

"Ayo, Fa," ajak Pak Kevin sedikit memaksa. Aku mengerlingkan mata mendengar ajakannya. Aku menyambar tas kecilku lalu berpamitan pada bunda.

"Bunda, Ifa pergi dulu ya," ucapku mencium lagi tangan Bunda dan Ayah.

Aku berjalan mendekati mobil yang Pak Kevin bukakan pintu mobil untukku lalu aku masuk ke dalam mobil dan Pak Kevin menutup pintu mobil. 

Pak Kevin berjalan masuk ke dalam mobil yang sudah di hidupkannya dari tadi.

"Kami duluan Bunda, Ayah," pamit Pak Kevin sambil masuk ke dalam mobil.

"Hati-hati," ujar bunda melambaikan tangannya dan aku membalas lambaian tangan Bunda. 

Mobil Pak Kevin berjalan meninggalkan rumahku seiring air mataku kembali menetes dan dengan cepat kuhapus agar Pak Kevin tak melihat diriku yang menangis.

'Jangan sampai Pak Kevin liat,' batinku seraya menghapus air mata yang ada di pipiku. Aku tidak mau jika nanti aku akan diejek olehnya karena cengeng. Nanti malah teman-temanku yang menghinaku di s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status