Married With MANTAN
.......
Rini yang sudah biasa datang pagi langsung masuk ke dalam kamar yang ada di ruangan Meysa. Karena Meysa memberikan akses untuk Rini masuk ke dalam ruangan tersebut di sebabkan Rini adalah sekertaris nya yang ia percayai.
Tanpa mengetuk Rini masuk ke dalam kamar dan terkejut melihat kedua insan yang tengah berbaring dengan nyenyak di atas ranjang empuk tersebut.
"Astaga tuhan.... Mata ku ternodai." Ucap Rini dengan pelan sambil berusaha menutup kembali pintu kamarnya. Rini buru-buru keluar dari sana dan berusaha melakukan apa yang baru saja ia lihat.
"Tidak Rin anggap saja yang tadi itu ketidaksengajaan." Rini sambil memukul pelan kepalanya supaya bisa melupakan apa yang ia lihat tadi.
Tentu saja Rini terkejut karena dia melihat Saga pria itu sudah bangun namun ia sedang berbuat suatu hal dengan istri nya namun istrinya masih tertidur pulas. Untung saja Saga tidak sempat melihat dirinya tadi.
Sedangkan di da
Married with MANTAN.......Saga dan Meysa pulang ke rumah orang tua Meysa karena hari ini niat Saga adalah membawa Meysa untuk melihat rumah baru mereka namun sepertinya Meysa masih kelelahan jadi mungkin nanti malam Saga akan membawa Meysa untuk pergi ke sana."Kenapa pulangnya lebih awal nak?" Tanya Gita kepada anaknya namun Meysa mengabaikan pertanyaan ibunya dia terlalu lelah dan juga untuk sekarang dia malas berbicara. Saga yang melihat sikap Meysa hanya bisa menggelengkan kepalanya dan melihat ke arah mertua nya."Maaf ya mah atas sikap Meysa, hari ini kami pulang lebih awal karena Saga ingin menunjukkan sesuatu untuk Meysa." Gita tersenyum melihat menantunya itu tidak salah Saga menjadi suami dari anaknya."Tidak apa-apa sayang, gimana sama hubungan kalian, Mamah berharap kamu bisa menghadapi Meysa yang selalu berubah itu.""Hubungan kami membaik Mah, sepertinya Saga dan Meysa akan berbulan madu ke beberapa negara." Mendengar itu Git
Married With MANTAN......."Terima kasih atas kesempatan yang sudah di berikan untuk saya dan juga partner saya Meysa Bramasta. Pertama-tama Saya ucapkan kepada tuhan yang maha esa karena berkatnya proyek yang kami garap bersama ini bisa terlaksana juga malam ini dan juga saya pun berterima kasih kepada Meysa karena sudah memberikan ide dan juga waktunya untuk proyek ini saya sangat bangga kepada seluruh tim yang bekerja keras malam ini." Ucap Arga lalu Ia mempersilahkan Meysa untuk nyampaikan apa yang ingin dia sampaikan."Terima kasih Arga." Ucap Meysa lalu ia kembali menyampaikan beberapa patah kalimat."Saya tidak banyak berkata ya, saya berucap terima kasih kepada kepada semuannya karena sudah meluangkan waktunya untuk malam ini." Saga Menatap Meysa dengan tatapan penuh cinta sedangkan Irina yang ada di sebelahnya menatap benci kearah Meysa dia pikir Saga hanya menganggap Meysa hanyalah wanita simpanan namun ketika melihat tatapa
Married With MANTAN.......Saga melepas jasnya lalu dia menyimpannya kedalam keranjang pakaian kotor yang ada di dalam toilet apartemennya. Pria sexy nan tampan tersebut hanya menggunakan boxer saja, perut yang memiliki beberapa 'roti sobek' membuat siapa saja yang melihatnya akan tergoda dan ingin merasakannya.Kembali lagi, kini Saga berada di samping istrinya, ia mengganti dres yang Meysa gunakan agar istrinya tersebut bisa dengan leluasa dan nyaman saat tidur. Perlahan Saga melepaskan retsleting gaun itu, Meysa bergerak dengan tidak nyaman namun dengan cepat Saga mengelus punggungnya dirasa Meysa kembali terlelap Saga langsung menurunkan gaun itu dari lengan istrinya terlebih dahulu, setelah melewati beberapa menit akhirnya Saga berhasil melepaskan gaun itu dan menyisakan Meysa dengan bra dan juga celana dalamnya saja.Dengan sekuat tenaga Saga menahan nafsu nya yang tiba-tiba meningkat saat melihat tubuh Meysa. Saga menyelimuti i
Married with MANTAN........Irina keluar dari gedung kantor milik Saga dengan wajah penuh amarah, bagaimana bisa resepsionis sialan itu membandingkan dirinya dengan istri Saga yang penampilannya lebih buruk dari pada dirinya."Awas saja kau jalang aku akan membuat mu di pecat dari pekerjaan mu itu!" Kata Irina dengan jengkel tidak beberapa lama sebuah mobil berhenti tepat di depan Irina, Irina sangat mengenal mobil ini dengan semangat Irina menunggu seseorang keluar dari dalam mobil."Saga!" Panggil Irina dengan semangat namun Saga mengabaikan nya dia lebih memilih untuk membuka pintu mobil untuk sang istri. Meysa yang melihat Irina hanya bisa terdiam entah apa yang membuat wanita itu sudah ada di depan kantor Saga jam segini."Kenapa pake high heels sayang, aku memiliki sendal di dalam mobil." Kata Saga, Meysa menggeleng kepala ini cocok dengan dress yang Saga berikan. Beberapa karyawan melihat ke arah luar mereka pikir Saga tidak akan ke kantor
Married with MANTAN.......Keduanya tiba di restoran berbintang, Tadinya Meysa mengajak Saga untuk makan di warung pinggir jalan namun pria itu mengatakan jika makanan seperti itu tidak higienis karena Saga ingin Meysa sehat agar mereka cepat memiliki anak.Saga juga memesan ruang private untuk mereka dia tidak ingin Meysa merasa tidak nyaman lagi ketika berada di sekitar nya. Tidak lama setelah selesai makan keduanya keluar dari dalam ruang private tersebut dan tidak sengaja berpas-pasan dengan orang tua Irina.Ibu Irina yang bernama Selly menatap keduanya tidak hanya menatap Saga dengan pandangan yang menjijikan."Jadi gara-gara jalang ini kamu meninggalkan Irina seorang diri?" Saga tidak suka dengan perkataan ibu dari mantan kekasihnya tersebut."Nyonya maaf siapa yang anda maksud jalang? Saya istri nya bukan jalang nya." Ucap Meysa sebelum Saga mengangkat suaranya. Selly tersenyum mengejek, dia menatap Meysa dari atas hingga ke ujung ka
Married with MANTAN.......Irina dengan gusar menatap pria yang ada di hadapannya, ini bukan rencana nya. Dia sangat marah sekarang bagaimana bisa pria ini membuat keputusan sendiri yang bisa membahayakan dirinya juga."Aku akan benar-benar membunuh mu jika namaku di sebut nanti kau dengar!" Pria itu menatap Irina sekilas sebelum menyalakan rokok yang ada di sela jarinya."Tenang saja, tidak mungkin mereka bisa menemukan penjahat nya karena aku sudah menyuruh pria itu pergi jauh dari kota ini!" Ucapnya tenang tanpa ekspresi sama sekali."Ini adalah cara balas dendam kepada pria itu huh apa kau tidak senang? Sekarang kamu bisa mendekati nya selagi wanita itu melawan kematian hahah!" Tawa jahat itu menggelegar di dalam ruangan bar tersebut."Aku senang tapi apa ini tidak terlalu berlebihan?""Hahaha....berlebihan? Dimana Irina yang kejam, Irina yang ingin mengambil miliknya kembali apa kau saat datang kesini kerasukan setan?" Tanyanya
Married With MANTAN......Irina merasa seluruh tubuhnya dingin, wajahnya puat untung saja dia sempat keluar dari dalam ruangan itu jika tidak maka suster yang menunggu disana akan melihatnya."Nona kita kemana sekarang?" Tanya sopirnya wajah irina memperlihatkan keterkejutannya karena dia baru sadar jika di dalam mobil tidak hanya dirinya sendiri."Ehh...anu kita pulang saja." Jawab Irina dengan nada gugup kemudian mobil tersebut melaju meninggalkan area rumah sakit. Sedangkan di tempat lain Saga menatap suster yang menjaga Meysa dengan tatapan tajam."Apa kau ingin aku membunuh mu hemm?!" Tanya Saga dengan murka, suster itu menggeleng kepala ketakutan."Saya sudah mengatakan ini sebelum saya pergi kenapa masih lalai hah?!" Kembali Saga bertanya."Maaf tuan sa---saya sakit perut setelah memakan makanan itu." Tunjuknya ke arah sebuah mangkok yang berisi spageti, Saga menatapnya."Apa kau ingin saya mempercayainya? Jangan
Married With MANTAN......Mata Irina memerah saat dia sadar jika dirinya telah tertangkap entah dari mana Saga mengetahuinya namun untuk saat ini Irina sangat takut terlebih ketika menatap secara langsung ke arah manik pria itu, pria yang pernah ia cintai di masa lalu. Tidak terasa air matanya mengalir ketika mengingat kenangan saat dirinya masih bersama Saga, saat dimana dia sering makan siang bersama atau bahkan liburan bersama hal itu membuat hati Irina sakit terlebih saat ini Saga seperti bukan Saga yang ia kenal dulu.Sedangkan Saga pria itu hanya memperlihatkan amarahnya, tidak ada setitikpun rasa kasihan untuk Irina walapun dulu wanita itu pernah menjadi bagian dari kisah hidupnya.“Bagaimana agar kau tahu apayang telah kau sakiti itu adalah milik ku Irina?!” Tanya Saga, dia duduk di sofa yang ada di hadapan Irina, di sela jarinya terselip sebatang rokok yang baru saja ia isap.“Saga apa kamu sadar dengan ini semua h