Married With MANTAN
......
Mata Irina memerah saat dia sadar jika dirinya telah tertangkap entah dari mana Saga mengetahuinya namun untuk saat ini Irina sangat takut terlebih ketika menatap secara langsung ke arah manik pria itu, pria yang pernah ia cintai di masa lalu. Tidak terasa air matanya mengalir ketika mengingat kenangan saat dirinya masih bersama Saga, saat dimana dia sering makan siang bersama atau bahkan liburan bersama hal itu membuat hati Irina sakit terlebih saat ini Saga seperti bukan Saga yang ia kenal dulu.
Sedangkan Saga pria itu hanya memperlihatkan amarahnya, tidak ada setitikpun rasa kasihan untuk Irina walapun dulu wanita itu pernah menjadi bagian dari kisah hidupnya.
“Bagaimana agar kau tahu apayang telah kau sakiti itu adalah milik ku Irina?!” Tanya Saga, dia duduk di sofa yang ada di hadapan Irina, di sela jarinya terselip sebatang rokok yang baru saja ia isap.
“Saga apa kamu sadar dengan ini semua h
Married With MANTAN......Pagi-pagi sekali Saga sudah pergi dari rumah sakit, sejak tadi sebenarnya Meysa sudah bangun karena dia ingin mengecek sesuatu di ponsel miliknya. Hal-hal yang Saga tutupi sudah Meysa ketahui. Meysa pikir Saga sudah jujur kepadanya maupun keluarga namun ternyata sampai sekarang pria itu tidak pernah jujur, Meysa tesenyum hambar beginikah rasanya kembali di bodohi? Apa dulu Saga masih belum puas membodohinya jika sekarang ia ingin melibat kan keluarnya Meysa tidak akan membiarkan itu terjadi.“Gilang saya minta tolong terus awasi kemapun dia pergi, beberapa hari lagi saya akan keluar dari rumah sakit.” Gilang yang ada di seberang sana hanya menjawab iya dia tidak tahu kenapa Meysa menyuruhnya terus membuntuti Saga setelah acara pernikahan bosnya itu selesai.Gilang pun tidak ingin mengecewakan Meysa yang selama ini sudah membantu dirinya dan selama dia mengikuti Saga banyak yang Gilang dapatkan dan hal ini membuatnya
Married With MANTANMohon maaf jika ada typo, terima kasih..........Meysa bangun lebih awal dari pada Saga, dia menatap wajah pria itu jika saja Saga tidak membohonginya maka Meysa tidak akan kembali membenci pria ini. Pria tampan, yang membuat Meysa merasa jika dia bodoh sebagai seorang wanita yang tidak bisa melupakan Saga.Meysa mandi terlebih dahulu, Luka jahit di bagian perutnya sudah mulai kering dia menatap luka itu dan teringat dengan pesan yang dikirim oleh Gilang tadi malam. Betapa pentingya wanita itu untuk Saga di bandingkan dirinya, tentu saja Meysa hanya istrinya sedangkan wanita itu adalah orang yang sudah sangat lama menemani Saga. Memikirkannya saja membuat Meysa semakin menbenci dirinya sendiri karena dia benar-benar mencintai Saga jika saja waktu dulu dia menerima cinta David maka dia tidak akan berada di situasi seperti ini.Memang penyesalah selalu datang terlambat dan Meysa hanya bisa berdoa agar dirinya
Married With MANTAN.......Ketika di dalam taxi Meysa menangis yang membuat sopir taxi heran. Namun dia tidak ingin bertanya lebih lanjut mungkin penumpangnya memiliki masalah cukup besar yang tidak bisa ia lewati.“Nona kita sudah sampai di tujuan.” Meysa langsung menghapus air matanya, dia kemudian membayar tarif taxi yang mengantarnya sampai ke depan gedung kantor Brawijaya Goup. Meysa turun dari taxi di lobby sudah ada Rini yang menunggunya, Rini menghampiri Meysa.“Bu ini berkasnya, kita sudah di tunggu di ruang rapat.” Ucap Rini, Meysa mengangguk sambil mengambil berkas dari tangan sekretarisnya kemudian mereka berdua masuk ke dalam lif yang akan mengantar mereka sampai ruang rapat.Rini hanya diam saja, dia heran kenapa mati bosnya sebam?Sampai di lantai 7 tempat ruang rapat, Meysa langsung masuk disana sudah ada Arga dan beberapa orang yang menunggunya.“Maaf sudah me
Married With MANTANWarning 18+……Saga berpamitan dengan ibunya untuk pulang ke apartemen dengan alasan bahwa Meysa sudah menunggunya di sana.“Yaudah hati-hati, Mamah harap hubungan kalian baik-baik saja dan ingin besok kita harus ke rumah orang tua istrimu.” Tamara kadang-kadang merasa kasihan dengan anaknya ini namun kali ini memang salah Saga karena bisa-bisanya dia jalan dengan wanita lain padahal sudah memiliki istri.Di tempat lain Meysa, Arga dan juga David masih menyesap wine mereka di restoran rekomendasi dari David. Setelah makan tadi Meysa hendak langsung pulang namun Arga mencegahnya dan mengatakan mereka bertiga harus merayakan kerja sama yang baru saja terjadi di antara mereka.“Kamu sudah cukup mabuk Arga, kita harus pulang sekarang!” Kata Meysa dengan jengkel sambil menarik tangan Arga yang masih berusaha meminum segelas wine lagi sedangkan David yang melihat interaksi keduanya sangat m
Married With MANTAN……“Aku pikir kamu sudah mati di tangan pria itu, termyata kamu dengan mudahnya selamat!” Pagi ini di kediaman Dewa, Irina sudah ada disana. Niat jahatnya masih ada untuk memisahkan Saga namun dia kesulitan seperti nya pria itu sudah disihir oleh wanita jalang yang ia tahu namanya adalah Meysa.“Diam lah! Cepat bantu aku cari cara bagaimana memisahkan mereka kau tahu titik lemah pria itu adalah Meysa.” Dewa terdiam dia tahu tapi otak nya sedang berpikir keras cara apa lagi yang harus ia gunakan.“Dewa jangan berbuat macam-macam kau tahu apa yang sedang aku usahakan sekarang!” Tiba-tiba Clark datang dari arah kamarnya sudah lengkap dengan setelah jas mahal miliknya.“Ya ya ya aku tahu… sudah sana jangan menguping terus.” Usir Dewa kepada sang kakak. Clark tanpa waktu lama langsung pergi begitu saja karena pagi ini dia akan rapat untuk hasil siapa pemimpin Aldita
Married With MANTAN…..Malam ini keluarga Saga datang ke rumah Meysa, Saga sudah ada disana sejak siang tadi dia tak bertemu dengan Meysayang membuat Saga pusing sendiri karena Meysa masih bekerja padahal sudah menikah.Ayah Meysa seakaan kehilangan minat dengan kedatangan keluarga besannya dia memanggil Gita untuk berhadapan dengan mereka sedangkan dia kembali ke ruang kerja. Keluarga Alditama sadar bahwa apa yang telah anak mereka lakukan memang sangat fatal karena ini memang menyangkut reputasi keluarga mereka.“Silahkan, silahkan duduk aku akan ke dapur sebentar ya.” Ucap Gita dengan antusias dia tidak seperti suaminya, dia tetap menyambut besannya seperti biasa.Tamara, Saga dan Satya duduk di sofa mewah milik keluarga Bramasta. Rumah ini memang terasa sepi karena memang hanya ada Endy dan juga Gita saja mereka hanya memiliki Meysa sebagai putri mere
Married With MANTAN……“Sebaiknya mulai sekarang kita tidak perlu bertemu ataupun saling meenyapa, aku ingin waktu ku sendiri dan kamu intropeksi diri agar di masa depan tidak menyakit ku lagi!” Lalu Meysa berjalan masuk ke dalam ruamah kemudian dia berlari ke kamarnya keluarga mereka mendengar perdebatan itu mereka syok mengetahui jika anak-anak mereka pernah menjalin hubungan di masa lalu.Saga pergi begitu saja dari rumah keluarga Meysa, dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh tak dapat di tahan akhirnya pria yang arrogant di luar namun di dalam hatinya sebenarnya dia lemah dan butuh dukungan. Air mata Saga keluar matanya memerah dia menyesal karena hal gegabah yang ia lakukan membuatnya dan Meysa berpisah seperti ini.Saga meninju setir mobilnya dengan keras dia akan memyelesaikan masalahnya di kantor lalu setelah itu dia akan membawa Meysa kembali ke pelukannya. Tidak akan ia biarkan
Married With MANTAN…..Pagi ini di perusahaan Alditama group memiliki atmosfir yang tak biasa karena sang Ceo sudah ada di kantor pukul delapan pagi dan hal yang membuat mereka ketakutan adalah Ceo tersebut langsung memecat 3 karyawan yang menangani proyek yang pada saat ini tengah menjadi baha penyelidikan karena korupsi yang terjadi.“Dimana Clark, apa pria itu selalu datang terlambat?!” Tanya Saga dengan marah, keringat mengalir dari dahinya padahal jam masih menunjukkan pukul delapan tapi keringat pria itu tak bisa berhenti menetes yang membuat nya terlihat beberapa kali tampan dari biasanya.“Maaf Tuan, Pak Clark sedang dalam perjalanan ke kantor!” Ucap sekretaris Clark, dia gemetar tak tahu apa hal buruk yang akan menimpa bosnya.Mata tajam Saga menatap kea rah 3 orang karyawan yang ia pecat begitu saja, emosinya tak stabil yang membuat Saga tak bisa mengontrolnya. Clark masuk ke dalam kantor dan tanpa sepatah