Share

Bab 22

Saat ini, Aris mengumpulkan semua anggota gengnya.

Apalagi Aris mengajak semuanya bolos, sangat aneh dan heran. Aris yang melarang untuk bolos, sekarang berubah.

Arif menghampiri Aris. Ia duduk di sebelah cowok itu.

"Ris, lo kan ketua OSIS. Masa ngajak kita bolos, gak salah?" tanya Arif sedikit hati-hati, tatapan Aris tajam siap menikam siapa saja.

Aris menoleh. "Gue mau menyampaikan hal penting ke kalian semua," nadanya terdengar serius.

"Apa? Jangan bilang lo mau balas perbuatan Gavin kemarin," celetuk Javas, biasanya Aris tak akan tinggal diam. Pasti keesokannya mengantur strategi untuk menyerang geng Cakrawala.

Aris menggeleng. Bukan itu. Yang jelas, ini akan menyakiti seluruh anggota geng-nya.

"Gue mau geng kita bubar," ucap Aris dengan sekali tarikan nafas.

"Apa? Ris, lo gila!" Arif tak terima.

"Ris, lo jangan ngaco deh!" Javas marah.

"Gue serius. Geng kita, bubar aja. Dan markas ini, gak guna lagi," Aris me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status