Share

Bab 47

Pagi ini Allisya datang ke sekolah dengan semangat, Aris mengantarkannya. 

Sebelum Allisya keluar dari mobil, Aris selalu memberikan bekal buatannya. 

"Gak pedes kok, daripada kamu jajan sembaran di kantin. Yang pinter dan kosentrasi ya?" pesan Aris seperti seorang bapak kepada anaknya. 

Allisya mengangguk. "Siap! Kak Aris semangat ya kuliahnya."

Aris tersenyum. Melihat Allisya se-ceria ini saja membuat hatinya berdesir tak karuan. 

"Makasih. Aku pergi dulu ya? Maaf nanti gak bisa jemput, langsung ke kantor ayah. Kamu bareng sama Gibran aja ya?"

Allisya merasa asing dengan nama itu. 

"Gibran siapa kak?" 

"Itu temenku, dia senior sya di geng."

Allisya mengangguk. "Iya kak. Aku ke kelas dulu ya? Bye," Allisya melambaikan tangannya. 

Aris melajukan mobilnya, awal pagi melihat Allisya membuat semangatnya nge-jreng. 

Di kelas, Allisya menatap horor Kaila dan Aqila. Tapi Al

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status