Share

18. Broken Heart

      Tubuhku bergidik kegirangan ketika sekelebat bayangan perbuatan Mas Arsan semalam mampir pada pikiranku. Tidak bisa kupungkiri bahwa ciumannya memang memabukkan. Bukan lagi, bokk. Dia duda, jelas sekali dalam caranya menciumku, sangat lihai dan teratur. Tidak sepertiku yang ketika di ciumnya hanya terdiam membeku macam Patung.

Semalam aku dan Mas Arsan akhirnya tidur satu ranjang, itupun dia memaksaku. Dan, kalian tahu? Selama malam itu aku sama sekai tidak bisa tidur bahkan memejamkan mata dalam waktu lebih dari 30 menit saja tidak bisa. Semua itu karena ulahnya yang tiba-tiba menciumku. Aku yang baru kali pertama berciuman bibir, jelas syok.

Tapi tidak apa-apa. Aku suka ciumannya. Yah, walaupun tidak bisa kubalas dan kuimbangi. Karena memang aku tidak bisa berciuman bibir. Tidak tahu caranya, lebih tepatnya.

Selain bodoh dalam mengendarai, aku juga bodoh dalam hal-hal romantis. Apa si

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status