Share

17. Cemburu?

Menjelang sore, Hanna berpamitan untuk pulang. Dia tidak pulang sendirian, melainkan bersama Alin pula. Karena hari ini jadwalnya anak ingusan itu untuk tidur di rumah neneknya. Kini aku dan Mas Arsan tengah mengantar Hanna dan Alin ke dalam mobil.

"Jangan nakal, nanti minggu sore Ayah jemput." ujar Mas Arsan pada Alin, sebelum akhirnya masuk ke mobil Hanna.

"Nggak usah, Mas. Biar nanti Hanna antar pulang Alin." si Hanna menimpali.

Kepalaku sontak menoleh padanya. Dia tersenyum tulus ketika selesai mengatakan itu. Seolah dia adalah manusia terbaik di dunia ini. Bukan senyumnya yang membuatku naik darah, melainkan matanya! Matanya menatap Mas Arsan dengan penuh rasa ingin. Ingin memiliki. Dia lakik gue, oy!

"Memangnya kamu nggaka sibuk, Hann?" tanya Mas Arsan.

"Sore aku luang kok. Yaudah kita berangkat sekarang, ya. Wasalamualaikum."

Ketika mobil Hanna sudah mulai menghilang dari pek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status