Home / Romansa / Married to My Childhood Friend / 142. Cahaya Kembali Datang, Aku Pasti Akan Menemukanmu

Share

142. Cahaya Kembali Datang, Aku Pasti Akan Menemukanmu

Author: Aloegreen
last update Last Updated: 2025-09-18 17:44:55

"Kumohon, kumohon terbukalah. Aku mohon." tangan ku terus menggali lubang kecil dengan kunci yang tidak muat.

Lalu, Nayla menutup matanya rapat-rapat sebelum menghembuskan napas panjang agar dirinya kembali tenang. Kegugupan hanya akan membawa petaka lain.

"Tenang, Nayla, tenang. Pikirkan cara lain. Pasti ada kunci lain di tubuh Enna."

Baru saja hendak menggeledah Enna lagi, dia teringat bentuk kunci yang aneh satunya. Meskipun dia juga sudah mencobanya tetapi tidak bisa.

Nayla menatap kedua kunci itu. Yang satu cukup tebal dan satunya lagi sangat tipis. Nayla mengamatinya lagi dan lagi kemudian tanpa sengaja menggabungkan kedua kunci itu sehingga mereka menempel seperti magnet.

Nayla terkejut dan menyamakan tinggi kedua kunci itu. Ukurannya terlihat menjadi mungkin untuk dapat memasuki lubang penjerat yang menahannya.

Tidka menunggu waktu lama lagi Nayla segera memasukkan gabungan kunci itu ke dalam pengikat dan akhirnya suara ceklikan terbuka.

Nayla tersenyum lebar dan memuka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Married to My Childhood Friend   162. Mencari Pekerjaan Selalu Sulit

    "Oh, kamu masih ingat di mana lokasi Enna menculik Nayla di hutan?" tanya Shaka menghebohkan Gilang lagi. "Sampai mati pun nggak akan aku lupa. Hutan itu dalam kawasan perlindungan polisi sekarang. Mendingan nggak usah ke sana atau bakal kena masalah," kata Gilang. "Gimana kamu bisa tau aku mau ke sana?" Shaka mengernyit. "Ck, tercetak jelas di dahimu, Mas, kalau kamu mau balas dendam dengan caramu sendiri. Aku masih ingat kalau Mbak Nayla pernah bilang kamu psiko." dengan entengnya Gilang membongkar isi pikiran Shaka sambil makan kue. Kemudian, Shaka tergelak puas membuat Gilang dan Nayla bingung, "Sungguh pria yang luar biasa. Beruntung banget Nayla punya teman kayak kamu sedangkan selama hidupnya dia nggak punya teman, hahaha." Gilang meringis lagi dengan kue yang menyumbat mulutnya sambil beringsut ke sisi Nayla dan berbisik, "Suamimu ... gila?" Nayla mengangguk dan menggeleng, "Nggak tau. Aku juga nggak tau." Namun, Nayla juga tidak menduga jika kehadirannya pertama kali d

  • Married to My Childhood Friend   161. Kehebohan di Rumah Gilang

    Mulutnya berbuih, mangap seperti ikan kesetrum listrik. "Gilang! Gilang, aduh, kenapa kamu pingsan? Shaka, cepat bantuin dia." Nayla panik membantu Gilang berdiri, tapi Gilang terlalu berat. Shaka berdecak sembari melipat tangan di dada, "Dia cuma pura-pura." Nayla menoleh kaget, "Ha? Pura-pura?" Lalu, kembali menatap Gilang, "Kamu pura-pura, ya? Bangun, nggak!" menampar pipi Gilang dan akhirnya Gilang sadar mengaduh kesakitan. "Aduh, sakit tau, Mbak! Jahat banget, sih." Gilang cemberut mengusap pipinya. Kemudian, menatap Nayla dan Shaka bergantian lagi membuatnya pura-pura pingsan kembali, "Astaga, aku pasti salah lihat. Kenapa kalian berdua ada di rumahku?" "Aaaa! Gilang pingsan lagi!" Nayla menampar pipi Gilang lagi dan kini laki-laki itu tidak mau sadar. Terpaksa cara terakhir adalah menyeret kakinya masuk dan membiarkannya tergeletak di depan kursi ruang tamu. "Hahh, merepotkan. Baru kali ini aku lihat tuan rumah pingsan lihat tamunya. Emang ya aku selangkah itu apa? Hah?

  • Married to My Childhood Friend   160. Gilang Pingsan

    Sibuk menggaruk tengkuknya, Nayla menyuruh Vira agar jangan tertawa terlalu keras. Entah mengapa dia yang malu. "Ssttt, udah, dong, jangan ketawa. Eee, ngomong-ngomong makasih banyak sekali lagi, ya, udah selalu bantuin aku pas terpuruk padahal aku keras kepala. Hehe, kamu pasti kualahan banget kemarin-kemarin." "Jelas, lah, ngebunuk kamu itu kayak ngebujuk pohon tau. Tanya aja Gilang kalau nggak percaya. Dia itu bahkan paniknya bukan kaleng-kaleng. Dia mau balas si Enna pas kamu baru keluar dari hutan." Vira mengesampingkan hadiah Nayla. Nayla membekap mulutnya, "Ya Tuhan, kenapa aku lupa bagian itu? Sekarang dia ada di rumah nggak, ya?" Vira menimang sebentar, "Kayaknya iya. Palingan masih tidur." "Kamu tau banget soal, tuh, anak." Nayla sesekali menggoda anaknya Vira. "Habisnya pas kamu gila dia dekatnya sama aku. Kamu tau? Kita sampai menyabotase toko roti Verlin pakai kamera tau supaya tau di mana lokasi kamu sama Shaka. Kita bahkan lebih niat dari polisi, tapi dengan dukun

  • Married to My Childhood Friend   159. Kunjungan Spesial Perdana Shaka dan Nayla

    Nayla mungkin telah menjadi wanita paling bahagia di dunia. Itu yang dikatakan senyumnya setiap hari. "Ahh, perutku tidak muat lagi. Aku kenyang." dia menepuk perutnya yang membuncit. Shaka juga tidak jauh berbeda. Mereka tertawa, duduk di lantai bersandar sofa. Piring, gelas, dan mangkuk berantakan di meja. Ada beberapa dari mereka yang tidak habis, ada juga yang masih utuh. Kelakuan yang tidak patut ditiru. Suara berita di televisi berbunyi begitu keras, tapi tawa keduanya jauh lebih lantang. "Lain kali kita nggak boleh mubazir. Aku udah kalok makan sebanyak ini. Aku udah kenyang sama masakanmu, Shaka." Nayla menggeleng tak larat. Shaka bersendawa kecil dan langsung menutup mulutnya, "Ini pertama kalinya aku makan sebanyak ini." "Astaga, kenapa kita jadi kayak gini. Ah, aku nggak muat berdiri, haha, tolong aku." Nayla kesulitan berdiri dan harus dibantu Shaka meskipun Shaka tengah duduk. "Kamu mau ke mana? Duduk aja dulu sini," kata Shaka kualahan dengan napasnya sendiri. "M

  • Married to My Childhood Friend   158. Dapur Hidup Penuh dengan Nyawa

    Berspekulasi tentang cara membuat kerajinan tangan di dapur memang Shaka ahlinya, tapi naas dokter melarang mereka untuk memakan itu semua. Mereka harus mengikuti standar makanan rumah sakit sesuai resep dokter agar mereka segera sembuh. Alhasil Nayla dan Shaka harus berpuasa menahan makanan enak demi dapat menikmatinya di lain hari. Sedangkan hari-hari terus berlanjut, polisi pun berhasil meringkus Verlin dan membawanya ke penjara dengan jerih payah yang luar biasa sulit. Namun, Nayla dan Shaka tidak mau melihatnya. Bahkan ketika wanita itu dimasukkan ke jeruji besi. Selanjutnya adalah hari yang paling bahagia, yaitu di mana mereka terlepas dari diet ketat di bawah pengawasan dokter. Makanan enak menanti. Namun, ada satu kondisi yang harus dilepas setelah semua yang terjadi. Nayla kehilangan pekerjaannya dan Shaka juga mengundurkan diri dari perusahaan. Keduanya pengangguran sekarang, tetapi cinta kian tumbuh di hati mereka detik demi detik, hari demi hari, dan tidak akan pernah t

  • Married to My Childhood Friend   157. Bernapaslah, Aku Ada di Sini

    Bulan bersinar terang hari ini. Langit begitu cerah. Bintang-bintang berkerlap-kerlip pada porosnya. Dunia berputar, namun terasa damai di rumah yang sudah lama tidak dihuni. Kini pemiliknya telah kembali. Dokter datang memeriksa dan memberikan perawatan pada keduanya. Shaka telah menceritakan setiap detail yang terjadi, yang dia alami sejak penculikan hingga di titik ini kepada polisi dan mereka segera bergerak untuk menangani kasus ini. Tentu saja Nayla dan semua orang terkejut akan kenyataan jika selama ini Shaka berada di Belanda. Pantas saja dicari kemana-mana tidak ada. Sampai tubuh Nayla hampir tinggal tulang. Setelah semua orang mengatakan betapa terharu dan bersyukurnya mereka karena Shaka telah kembali, mereka pergi. Bahkan kedua orang tua Shaka dan Nayla juga pergi. Mereka ingin meninggalkan pasangan itu berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang mengganggu. Kecuali selang infus di lengan keduanya yang ditinggalkan dokter. Rumah begitu tenang. Jarum jam pun tidak bera

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status