Hari-hari bahagia setelah pernikahan mereka pun mereka lewati seolah-olah hanya mereka berdua saja yang berada di dunia ini. Elena maupun Joshua pun memutuskan untuk pergi berbulan madu, seminggu setelah mereka menikah. Bali merupakan tempat yang mereka pilih untuk berbulan madu.
Bali merupakan tempat yang begitu pas bagi mereka untuk menghabiskan masa-masa bulan madu mereka. Pantai yang cantik, karang pantai yang bagus suasana yang menyenangkan sekaligus keramah tamahan penduduk lokal asli Bali, merupakan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang mengunjunginya.
Joshua maupun Elena mereka begitu menyukai pantai, sehingga jika mereka pergi ke manapun untuk berlibur mereka pasti memutuskan untuk memilih tempat penginapan yang pemandangannya selalu menunjukkan ke arah pantai.
" Joshua, coba lihat kemari. Topi ini sepertinya pantas untukmu " Ujar Elena sembari memaka
Elena kemudian tersadar lalu segera melepaskan pandangan matanya terhadap Joshua. Elena kemudian berlalu pergi meninggalkan Joshua yang masih terdiam bingung karena Elena yang hanya menatapnya dan seolah meninggalkannya tanpa berucap satu patah katapun. Sementara itu Luna yang melihat mamanya tergesa-gesa meninggalkan acara syukuran toko bunga itu pun merasa heran. Karena Luna Tidak enak hati kepada pemilik toko bunga, Luna segera berpamitan untuk bergegas menyusul sang Mama yang terburu-buru pulang. Sesampainya di rumah, Luna pun kemudian menanyai ibunya itu. " Mama sakit atau apa? kok tiba-tiba saja Mama buru-buru pergi, kan Luna jadi tidak enak sama pemilik toko bunga " Ucap Luna kepada Mamanya itu sambil terengah-engah mengatur helaan nafasnya. " Mama enggak sakit kok Luna, mama baik-baik aja. Mama lagi sedikit kurang enak badan aja sih makanya m
Mr Black yang baru saja selesai makan, kemudian dia berniat membantu Joshua untuk merapikan tanaman-tanaman yang berada di toko bunga itu." Kemarikan pot bunga disebelah kirimu itu, Joshua. Biar aku susun ke tempat dimana banyak pot-pot bunga yang belum berisi tanaman berada " Ujar Mr Black kepada Joshua untuk memindahkan posisi pot bunga yang berada di sebelah kirinya itu." Hah, oh iya. Ini ambillah Mr Black. Iya simpankan pot-pot bunga yang belum terpakai ini !" Balas Joshua kepada Mr Black sembari sedikit melamun." Sudahlah Joshua jangan terlalu kau pikirkan hal-hal yang tadi kau alami. Yang ada, uban dikepalamu serta keriput di wajahmu itu semakin bertambah banyak saja. Nanti yang ada istrimu itu tidak bisa mengenali dirimu lagi. Ah, sudahlah, yuk kita bereskan pot-pot bunga ini lalu kita segera pulang " Ucap Mr Black kepada Joshua sembari mengajakn
Entah kenapa aku mulai menyukai tanaman bunga tulip ini. Mungkin aku baru menyadari bahwa dunia ini begitu penuh dengan warna tidak hanya satu warna saja. Mungkin juga aku terlalu sibuk akan duniaku sendiri saat itu, yang hanya mementingkan untuk mencari uang dan mencari uang saja. Padahal uang itu tidak bisa membeli semuanya, termasuk dengan kebahagiaan. Bila saja sejak dahulu kala aku bisa selalu membahagiakan Elena maupun juga Luna.
" Oh iya terima kasih atas makan siang yang sudah kau berikan untukku. Aku sekarang ini ingin meminta maaf kepadamu atas sikapku yang baru saja aku perbuat. Aku sedikit kesal saja sih, kepadamu. Karena kau pasti setiap hari membuatku merasa kesal entah perkara apa. Memang ada-ada saja hal yang yang membuatku begitu jengkel kepadamu setiap harinya. " Balas Joshua sembari mulai menyantap menu makan siangnya itu." Saat ini kan aku sudah berbuat baik kepadamu masa kau tidak menghargai usaha dariku. Janganlah kau marah-marah, yang ada nanti aku tidak bisa memberikan jaminan kepadamu seberapa lama kau akan berada di dunia ini untuk kedua kalinya lagi. " Canda Mr Black kepada Joshua saat itu." Aku mohon kepadamu Mr Black, tolong jangan berkata seperti itu. Aku tidak sungguh-sungguh mengucapkan hal itu kepadamu. " Ucap Joshua sembari menghentikan kunyahan makanan d
" Jangan khawatir, Luna. Mama masih di sini kan, bersamamu. Lantas kenapa kamu menangis?. Sudahlah hapus air matamu itu. Yang jelas sekarang kan Mamamu Ini tidak apa-apa. " Ucap Elena kepada putrinya itu dengan maksud agar dia berhenti menangisi keadaannya." Jika saja Mama pergi menyusul Papa, maka siapa yang bisa menjadi penyemangat Luna saat ini, Mama?. Luna tidak siap untuk hidup sebatangkara di dunia ini " Sembari mengusap air mata yang terus menetes di pipinya, Luna membalas pertanyaan dari Mamanya itu." Iya, Luna. Mama meminta maaf kepada mu atas ucapan Mama yang baru saja Mama ucapkan. Mama tidak ada maksud untuk membuatmu bersedih hati. Sudahlah Mama tidak apa-apa, kok. Tolong bilang kepada perawat di luar ruangan ini jika saja Mama bisa segera pulang, Mama tidak ingin berada lama-lama di rumah sakit ini. " Elena menyuruh Luna untuk menanyakan kepada perawat jika saja dia bisa seger
Ternyata saat Mr Black menghampiri rumah Elena, dia tidak melihat Elena di area luar rumahnya ataupun di seputaran teras, jadi dia dengan saksama melihat melalui arah yang agak jauh yang menuju ke jendela kamar tidur Elena. Mr Black melihat Elena sedang terbaring lemah di atas di ranjang nya. Mr Black pun merasa khawatir akan keadaan Elena saat itu. Akan tetapi dia tidak ingin membuat Joshua lebih khawatir lagi. Jadi dia segera bergegas pergi menuju ke restoran lain yang berada tidak jauh dari toko bunga milik boss mereka dan segera kembali menghampiri Joshua. " Joshua, ini makanlah aku baru saja membelikanmu makan siang dari restoran yang tidak jauh dari sini. Karena Elena tidak membuka warung makannya, jadi aku memutuskan untuk pergi ke restoran itu saja. Aku tadi melihat istrimu sedang beristirahat dirumahnya. Mungkin dia sedang lelah, kau jangan begitu khawatir kepadanya. Tenanglah makanlah makanan untuk makan siangmu ini, oke. Aku ta
Mr Black yang telah mengamati mereka dari kejauhan di hari itu, tidak bisa merasa tenang. Entah kenapa dia pada hari itu memikirkan Elena maupun juga Luna. Dia tidak tahu perasaan apa yang dirasakannya dalam benaknya, dirinya hanya begitu khawatir terhadap istri maupun anak Joshua itu. Sehingga dia memutuskan setelah selesai mengerjakan pekerjaan di toko bunga milik bosnya hari itu, dia ingin pergi sekali lagi memastikan keadaan kedua orang yang disayangi oleh Joshua itu. Akan tetapi dia tidak ingin Joshua melihatnya pergi. Mr Black diam-diam pergi melihat keadaan Elena maupun juga Luna, sesaat setelah Joshua telah beranjak tidur. Saat Mr Black melihat dari arah kejauhan, arah yang tepat berada di posisi seberang jalan dari rumah Elena, dia melihat Luna yang sedang sibuk menyiapkan makan malam untuk ibunya dan juga untuknya. Sementara itu, sang Ibu yaitu Elena, hanya terduduk lemas di atas meja makan. Sebetulnya dia juga melihat bahwa Luna saat itu juga tidak sedang baik-
"Mr Black, segeralah bangun. Ini ada sarapan untukmu. Kenapa hari ini kau susah bangun?. Tidak seperti biasanya. Biasanya kan kau yang selalu membangunkanku" Ucap Joshua kepada Mr Black didepan pintu kamarnya."Ya, tunggu. Ini aku sedang berusaha untuk membuka mataku. Aku semalam sedang sedikit susah untuk memejamkan kedua mataku. Makanya aku hari ini tidak bisa untuk bangun lebih awal." Balas Mr Black dari dalam kamarnya.Mr Black yang masih mengantuk itupun segera bergegas menuju ke kamar mandi untuk membasuh badannya, sehingga rasa kantuk yang dirasakannya itu bisa setidaknya sedikit berkurang. Setelah selesai mandi, dia pun segera sarapan pagi, dia memakan sarapan yang sudah dibuatkan oleh Joshua. Dan mereka kemudian segera pergi menuju ke toko bunga tempat mereka berdua bekerja. Hari itu Joshua nampak begitu tenang. Mungkin dia tidak begitu memikirkan Elena maupun Luna.