Dengan keinginan Claudia untuk pernikahannya dirahasiakan saja sudah membuat Aaron tersinggung. Apalagi ditambah dengan tidak ingin memiliki keturunan selama dua tahun. Apa Claudia benar-benar tidak bisa menghargai keberadaan Aaron dan Caitlin? Apa Claudia tidak memikirkan bagaimana perasaan Aaron dan Caitlin?
“Dad, bukan begitu maksud Claudia. Claudia sudah terikat kontrak dengan brand Amerika, di dalam kontrak itu tertulis jika selama kontrak Claudia tidak diizinkan untuk terikat pernikahan. Jika pernikahan kami diketahui publik, pasti beritanya akan didengar sampai ke brand itu, dan Claudia akan terkena pinalti, Dad. Selain itu juga akan berdampak pada citra Claudia sebagai model yang tidak patuh pada kontrak,” ucap Mark menjelaskan agar Aaron mengerti dan tidak berburuk sangka pada kekasihnya.
“Tetap saja Daddy tidak bisa menerima rencana
“Baiklah, Papa merestui kalian,” ucap Harry yang benar-benar membuat Mark merasa lega dan bahagia. Entahlah, Mark tidak mencintai Alicia, namun Ia bahagia saat orang tua Alicia memberikan restu kepadanya untuk menikahi Alicia. Alicia pun juga bahagia, walaupun Ia juga tahu jika ini hanya sandiwara.“Terima kasih, Pak, Bu,” ucap Mark tersenyum bahagia“Tapi ingat Mark, jangan pernah sekalipun membuat Alicia meneteskan air matanya. Jangan pernah melukainya baik hati maupun fisiknya. Jika kau sudah tidak menginginkan Alicia lagi, kembalikan dia ke rumah ini. Jangan pernah menyakitinya,” ucap Harry dengan tegas, dan membuat Mark yang semula lega, menjadi kembali gugup.“Iya Pak, pasti Mark tidak akan menyakiti Alicia. Mark janji,” ucap Mark“Jaga Alicia, lindungi dia, jangan sampai ada orang lain yang menyakitinya,” ucap Athena“Iya Bu, saya pasti akan menjaga Alicia,” jawab Mark“Karena sudah mendapatkan restu, saya besok akan datang lagi bersama kedua orang tua saya, Pak, Bu,” ucap Mark
“Al, tadi Daddy bilang soal perjodohan. Maksudnya apa?” tanya Mark, saat Ia dan Alicia sedang berada di mobil untuk pergi ke rumah Alicia. Setelah memberitahu orang tua Mark, kini mereka akan memberitahu orang tua Alicia.Mendengar pertanyaan Mark, membuat Alicia menjadi gugup dan entah kenapa ada sedikit rasa malu. Ia juga ragu untuk menjawab, namun Ia tahu bagaimana Mark. Mark akan terus mengejar jawaban dari pertanyaannya.“Al? kamu mendengarku?” tanya Mark lagi, karena Alicia tak kunjung menjawab“Iya, itu dulu, sudah lama,” jawab Alicia“Kita.. dijodohkan?” tanya Mark sedikit ragu, karena entah kenapa Ia menjadi merasa canggung membahas perjodohan dengan Alicia.&ldqu
“Terima kasih–,”“Mark,” Mark memotong kalimat Alicia, karena Ia tahu jika Alicia pasti akan memanggilnya Pak lagi“Terima kasih, Mark,” ucap Alicia dengan ragu, dan Mark tersenyumMark menggandeng tangan Alicia memasuki restoran tersebut, dan Mark memesan ruang VIP untuk makan bersama Alicia. Sebenarnya Mark juga ingin berbicara dengan Alicia mengenai pernikahan kontrak ini, sehingga Mark memesan ruang VIP agar tidak ada yang mendengar.“Al, aku akan lebih tegas kali ini. Maafkan aku saat di mobil tadi, aku tidak bermaksud membuatmu takut, aku hanya ingin kamu ingat rencana awal kita. Kita sudah sepakat untuk melakukan pernikahan kontrak ini, kan? apa kamu berubah pikiran, sekarang?” tanya Mark, yang membuat Alicia m
“Kalian itu sebenarnya serius tidak sih, dengan sandiwara ini?” tanya Sam pada Mark dan Alicia, saat mereka sedang berada di ruangan Mark“Tentu saja serius, aku sudah mengatakan pada Daddy dan Mommy jika hubunganku dengan Claudia sudah berakhir,” jawab Mark“Itu bagus,” ucap Sam sambil memberikan jempolnya ke arah Mark“Tapiiii, kalian itu masih kaku untuk disebut pasangan. Ayolah yang lebih santai lagi,” lanjut Sam“Apa tidak terlalu terburu-buru jika aku dan Pak Mark sudah bertindak seperti pasangan?” tanya Alicia“Rencana ini sudah berjalan hampir satu bulan, Al,” jawab Sam“Tapi setidaknya biarkan k
Mark dan Sam sudah kembali ke ruangan mereka masing-masing. Namun di ruangannya, Sam terlihat sedang memikirkan sesuatu dengan serius. Sam berpikir bagaimana cara membuat Mark dan Alicia semakin dekat di depan orang lain dan juga kedua orang tua Mark. Lalu setelah berpikir untuk beberapa saat, Sam pun akhirnya mendapat ide, Ia pun langsung menelpon Mark.“Mark, aku punya ide,” ucap Sam“Apa?” tanya Mark“Kau ajak Alicia ke rumah sakit, untuk menjenguk om Aaron. Tunjukkan kedekatan kalian, karena om Aaron dan tante Caitlin adalah orang pertama yang harus kau yakinkan,” ucap Sam dan Mark sejenak berpikir. Benar juga apa yang dikatakan Sam, semua sandiwara ini tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada kedua orang tuanya. Tentu saja Ia dan Alicia harus lebih banyak menunjukkan kedekat
“Selamat pagi, Pak. Maaf, tapi apakah ada pekerjaan yang mendesak, sampai bapak harus datang ke rumah saya?” tanya Alicia dengan wajah seriusnya, namun Mark justru tersenyum.“Tidak ada pekerjaan yang mendesak, Al. Saya hanya akan menjemputmu untuk berangkat ke kantor bersama,” jawab Mark yang sungguh, membuat hati Alicia berdegup kencang. Alicia ingin sekali tersenyum lebar karena bahagia yang Ia rasa, namun Ia harus menjaga wajahnya untuk terlihat biasa saja. Ingat, ini pasti bagian dari rencana itu. Namun, apakah harus sejauh ini?“Oh, seharusnya bapak tidak perlu repot-repot menjemput saya, Pak,” ucap Alicia“Tidak repot, kau sudah siap?” tanya Mark dan Alicia mengangguk, walaupun sebenarnya Ia ingin sekali sarapan dulu. Namun tidak mungkin kan jika Ia meminta bosnya ini untuk menunggu dirinya sarapan? atau seharusnya dia ajak saja bosnya ini untuk sarapan bersama keluarganya? Huft, lebih baik Alicia menahan lapar ini sampai tiba waktu makan siang.“Baik, saya ingin berpamitan dul