Share

44. Latihan Menjadi Abang Ipar

Sedari tadi Sean tidak bisa berhenti tersenyum karena satu nama yang membuat harinya berbunga-bunga. Banyak alasan yang membuat Sean tersenyum, tapi segalanya karena Heera. Pertama, Heera sudah memaafkannya, mereka sudah mengobrol seperti biasa melalui telepon tadi pagi. Kedua, Keenan bercerita padanya kalau tadi siang Heera datang ke sekolahnya untuk mengantarkan makan siang. Ketiga, Heera membantah kalau dia suka Arta.

Meskipun yang ketiga Sean hanya seperti sedang menghibur dirinya sendiri. Secara logika Sean tau Heera hanya menyangkal, karena Heera pernah mengatakan kalau ia sedang menyukai pria lain, dan Sean tidak bodoh untuk peka siapa pria yang Heera maksud. Sudah pasti Arta.

Meski begitu, biarkan saja Sean berpura-pura bodoh kali ini.

DRTTT

Ponsel Sean bergetar, panggilan masuk dari Adelio yang ia tunggu-tunggu. Tanpa berpikir panjang, Sean langsung mengangkatnya dan menempelkan ponselnya ke daun telinga.

"Heera udah pulang, bang." Tanpa b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status