Share

Bab 10. Cukup Sampai Di Sini

“Kenapa?” tanyaku berusaha santai.

Adiba mendongak menatapku dengan kedua mata yang mulai berkaca-kaca. Namun, sepertinya ia sudah berada di ambang batas kesabaran. “Jangan tanyakan kenapa, Mas? Kamu juga tahu alasannya. Rumah tangga kita memang tidak baik-baik saja. Sudah tak bisa terselamatkan,” sahutnya menatapku dengan sendu.

Aku mendesis, merasa ingin memaki dalam hati. Agar kemarahan ini bisa terurai.

“Empat tahun bukankah waktu cukup lama untuk kita bisa saling memahami. Tetapi, semua seperti berjalan dengan sia-sia. Rumah tangga yang kita jalani, hanya sebuah kepalsuan. Dan kini... Kenapa aku tidak menemukan kenyamanan apapun dalam dirimu. Aku justru menemukan kenyamanan itu pada orang lain,” sambung Adiba membuatku ingin kembali memaki dalam hati. Saat bayangan canda dan tawa Adiba pada seorang dokter muda di rumah sakit, serta cafe itu terlintas dalam otaknya.

Seketika aku paham, jika istriku itu tengah membandingkan ku dengan dengan lelaki itu.

“Aku terlalu bodoh selama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Amalia
Kadang tak selamanya pilihan orang tua itu baik. Adiba memang baik tapi perasaan itu tidak bisa dipaksa, karena keegoisan orang tua anaknya menderita, dan akhirnya cucunya jadi korban perceraian ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status