Home / Romansa / Masuk Ke Novel: Mengubah Takdir Sang Suami / Bab 5: Pertanyaan Tak Terduga dan Misi Satu Jam

Share

Bab 5: Pertanyaan Tak Terduga dan Misi Satu Jam

Author: Carat
last update Last Updated: 2025-05-17 08:42:18

******

Perjalanan pulang dari makan malam keluarga terasa lebih sunyi dari sebelum nya. Leonard duduk kaku di samping Mira, pandanga nnya lurus ke depan, namun sesekali Mira bisa merasakan mata nya melirik sekilas ke arah nya.

Hening nya limosin terasa berat, penuh dengan pertanyaan tak terucap yang memenuhi benak Leonard. Mira, di sisi lain, sibuk merayakan kemenangan nya. Ia berhasil menggagalkan plot krusial dalam novel nya, membuat Leonard tidak menari dengan Clara, dan bahkan menarik perhatian nya.

Ketika mereka tiba di mansion Arsenio, Leonard tidak langsung menuju kamar nya seperti biasa. Ia berhenti di ruang keluarga, sebuah ruangan luas dengan perapian besar dan deretan rak buku klasik. Ia berbalik, menatap Mira.

"Ada apa denganmu malam ini?" Leonard bertanya, suara nya rendah dan tanpa emosi, namun ada desakan yang tak biasa di dalam nya. Ia bukan orang yang basa-basi.Mira melepas clutch-nya dan meletak kan nya di meja. Ia menatap Leonard dengan tenang.

"Menurutmu ada apa?"Leonard mengernyitkan alis nya.

"Kau... berbeda. Perkataan mu, tingkah lakumu. Kau tidak pernah seperti itu sebelum nya."

Mira tersenyum tipis.

"Apa kau lebih suka Mira yang dulu, Leonard? Yang pendiam, penurut, dan tidak pernah menyuarakan pendapatnya?" Ia mengangkat satu alis nya, menantang.

Leonard terdiam sejenak. Mata nya memancarkan sesuatu yang mirip dengan refleksi.

"Bukan itu maksudku."

"Lalu apa?" Mira mendekat, hanya beberapa langkah dari Leonard. Ia ingin melihat reaksi nya dari dekat.

"Apakah kau tidak menyukai istri yang bisa berpikir? Yang punya wawasan? Atau kau lebih suka istri yang bisa kau perintah seperti boneka?"

Leonard menghela napas, sebuah tindakan yang jarang ia lakukan. "Bukan itu. Hanya saja... ini mengejutkan. Kau tidak pernah menunjukkan sisi ini."

"Semua orang berubah, Leonard," kata Mira lembut, namun tetap penuh tekad.

"Atau mungkin, kau hanya belum melihat nya." Ia sengaja memberikan jawaban yang ambigu, tidak sepenuhnya jujur tapi juga tidak sepenuhnya berbohong. Ini akan membuat Leonard terus berpikir.

Leonard menatapnya lekat-lekat, mencoba membaca ekspresi Mira, namun mata Aurelia terlalu pandai menyembunyikan rahasia.

"Dan mengapa kau berdansa denganku? Kau tahu aku tidak suka hal semacam itu. Dan kau juga."Mira memalingkan pandangan nya sebentar, mengingat peringatan sistem tentang tarian Clara.

"Aku ingin menjaga citra kita," kata nya, kembali ke alasan yang ia berikan di pesta.

"Kita adalah suami istri. Penting untuk menunjukkan bahwa kita adalah pasangan yang serasi, bukan hanya di mata publik, tapi juga di mata keluarga."

"Citra?" Leonard terdengar skeptis

. "Kau tidak pernah peduli dengan citra seperti ini sebelumnya."

"Aku baru menyadari nya, Leonard," jawab Mira, kembali menatapnya.

"Aku menyadari bahwa jika aku ingin dihormati sebagai Nyonya Arsenio, aku tidak bisa lagi bersikap seperti bayangan. Aku harus menunjuk kan bahwa aku juga punya nilai, bahwa aku bisa berdiri di samping mu."

Mira menyiratkan sebuah pesan yang lebih dalam dari sekadar 'citra'. Ia ingin dihargai sebagai individu.Leonard terdiam. Ia tampak mencerna setiap kata Mira. Kerutan di dahi nya semakin dalam, bukan karena marah, melainkan karena berpikir keras. Ada sesuatu dalam diri Mira yang baru ini yang menarik perhatian nya, meskipun ia tidak bisa mengatakan nya dengan jelas.

"Mulai sekarang, aku tidak akan lagi menjadi Mira yang kau kenal," kata Mira, suaranya tegas.

"Aku akan menjadi Nyonya Arsenio yang layak berdiri di sampingmu. Aku harap kau bisa menyesuaikan diri." Ia membalik kan keadaan, membuat Leonard yang harus beradaptasi dengannya, bukan sebalik nya.Leonard tidak merespons.

Ia hanya menatap Mira dengan tatapan tak terbaca yang sama, namun kali ini ada sedikit kejutan yang tersisa di dalam nya.Mira tahu ia telah menanamkan benih perubahan. Ia tidak bisa memaksakan cinta, tapi ia bisa menuntut rasa hormat dan perhatian. Itu adalah langkah pertama yang kuat.

[Misi: Berhasil membuat Leonard merenungkan perubahan Anda. Hadiah: 5 Poin Takdir. Afinitas Romantis Leonard Arsenio: +2%. Total Poin Takdir: 32.]

Sistem muncul, menampilkan hasil misinya. Afinitas Romantis Leonard perlahan naik. Ini adalah proses yang lambat, tapi konsisten.

"Aku akan ke kamar," kata Mira, memutuskan untuk mengakhiri percakapan. Ia berbalik dan melangkah pergi, meninggal kan Leonard sendirian di ruang keluarga, masih berdiri membeku dengan tatapan yang sama.

Setiba nya di kamar, Mira segera mengunci pintu. Ia menjatuhkan diri di ranjang, menghela napas lega. Hari ini adalah hari yang panjang dan penuh ketegangan. Ia berhasil bertahan, dan bahkan melakukan lebih dari sekadar bertahan.

Saat ia berbaring, sebuah pop-up baru muncul.

[Misi Berikut nya: Habiskan waktu pribadi 1 jam dengan Leonard dalam 24 jam ke depan. Misi ini harus di lakukan tanpa tujuan bisnis yang jelas. Hadiah: 15 Poin Takdir. Peringatan: Kegagalan akan menurunkan Afinitas Romantis secara drastis.]

Mira mengerang. "Satu jam? Dengan Leonard? Tanpa tujuan bisnis?" Ini adalah tantangan yang jauh lebih sulit daripada sekadar menggagalkan Clara atau berbicara tentang real estate. Leonard adalah pria yang sangat berorientasi pada pekerjaan.

Bagaimana ia bisa menghabiskan satu jam dengan nya tanpa alasan formal?Ia memikirkan jadwal Leonard yang kaku. Pagi hari dia akan sarapan dan langsung pergi bekerja. Malam hari dia akan kembali larut atau langsung ke ruang kerjanya. Tidak ada waktu luang yang bisa ia 'curi'.

"Sistem," Mira bergumam,

"apakah ada petunjuk bagaimana aku bisa melakukan ini?"

[Petunjuk: Amati kebiasaan non-bisnis Leonard Arsenio. Poin Takdir dapat di gunakan untuk membeli informasi spesifik tentang rutinitas pribadinya.]

Mira melihat total Poin Takdir nya: 32. Cukup untuk membeli informasi. Ia menggesek kan jari nya di udara, dan sebuah pop-up lain muncul: Toko Sistem.

Ia menjelajahi daftar. Ada beberapa pilihan:

* Informasi Rutinitas Pagi Leonard: 5 Poin Takdir

* Informasi Rutinitas Malam Leonard: 5 Poin Takdir

* Hobi Tersembunyi Leonard: 10 Poin Takdir

* Panduan Memulai Percakapan (Level Dasar): 3 Poin Takdir

Mira berpikir keras. Ia butuh waktu satu jam non-bisnis. Rutinitas pagi dan malam mungkin memberi nya celah. Hobi tersembunyi akan sangat berguna jika Leonard punya, itu bisa menjadi jembatan personal.

"Aku akan beli 'Informasi Rutinitas Malam Leonard' dan 'Hobi Tersembunyi Leonard'," putus nya. Ini akan memberinya gambaran paling lengkap untuk mencari celah.

[Pembelian berhasil! Poin Takdir tersisa: 17.]

Begitu ia melakukan pembelian, dua pop-up baru muncul.

[Informasi Rutinitas Malam Leonard Arsenio: Setelah pulang kerja, Leonard biasa nya langsung ke ruang kerja nya. Pukul 22.00, ia akan turun ke perpustakaan pribadi untuk membaca selama 30-45 menit sebelum tidur.]

[Informasi Hobi Tersembunyi Leonard Arsenio: Leonard diam-diam mengoleksi koin kuno dan memiliki minat pada sejarah kuno, terutama peradaban Yunani dan Romawi.]

Mira membaca informasi itu. Perpustakaan pribadi pukul 22.00. Itu adalah celah yang sangat kecil, hanya 30-45 menit.

Ia perlu memperpanjang nya menjadi satu jam. Dan koin kuno, sejarah kuno. Itu adalah kuncinya! Leonard yang dingin punya minat yang sangat spesifik dan personal. Itu bisa menjadi jembatan yang tak terduga.

Ia sudah punya ide. Ini akan menjadi risiko, tapi ia harus melakukan nya jika ingin mengubah takdirnya. Mira tersenyum di kegelapan kamar. Ia akan memanfaatkan informasi ini dengan sebaik-baik nya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Masuk Ke Novel: Mengubah Takdir Sang Suami    Bab 10: Pesta Dansa Harrington dan Pertarungan Tak Terucap

    ******* Perjalanan dari kediaman Arsenio di Belgravia menuju perkebunan Harrington terasa singkat, dipenuhi keheningan yang nyaman antara Mira dan Leonard. Di dalam limosin, Mira melirik Leonard yang duduk kaku di samping nya, tatapannya lurus ke depan. Pria itu tampak sangat tenang, namun Mira tahu, di balik ketenangannya ada perhitungan dan persiapan yang matang untuk setiap acara yang ia hadiri. Mira sendiri merasa gugup sekaligus bersemangat. Ini adalah panggung yang besar. Ketika limosin melaju di jalan masuk berkerikil yang diapit pepohonan lebat, lampu-lampu taman yang mewah mulai terlihat, menerangi jalan menuju rumah megah yang dipenuhi cahaya. Perkebunan Harrington benar-benar sesuai dengan deskripsi dalam novel: luas, elegan, dan penuh sejarah. Musik orkestra yang merdu mulai terdengar samar, mengundang mereka masuk ke dalam malam yang penuh kemewahan. Penjaga gerbang membuka pintu, dan limosin berhenti tepat di depan tangga utama. Mira melangkah keluar, gaun emerald gr

  • Masuk Ke Novel: Mengubah Takdir Sang Suami    Bab 9: Persiapan ke London dan Gaun Impian

    ***** Dua minggu sebelum keberangkatan ke London terasa begitu cepat sekaligus begitu lambat bagi Mira. Setiap detik terasa berharga, baik untuk persiapan teknis maupun untuk terus membangun jembatan emosional dengan Leonard. Misi dari Sistem Penulis Takdir untuk menciptakan interaksi positif di pesta Viscount Harrington menjadi fokus utama nya. Mira tahu, ini bukan hanya tentang menghadiri acara sosial, tapi juga tentang menunjuk kan kepada Leonard dan lingkaran sosialnya bahwa ia adalah pasangan yang layak, bukan lagi "Mira yang lama" yang kaku dan canggung. Mira memulai persiapannya dengan matang. Pertama, ia fokus pada penampilan nya. Gaun untuk pesta dansa di perkebunan bangsawan Inggris tentu saja harus luar biasa. Ia tidak ingin mengulangi kesalahan gaun pengantin yang dipilihkan orang lain untuk Mira yang asli. Kali ini, ia ingin gaun yang mencerminkan siapa diri nya yang baru: elegan, percaya diri, dan menarik. Ia memanggil seorang desainer ternama yang sering bekerja unt

  • Masuk Ke Novel: Mengubah Takdir Sang Suami    Bab 8: Strategi Baru dan Undangan Tak Terduga

    ***** Setelah percakapan yang lebih terbuka di perpustakaan, Mira merasa ada celah kecil yang mulai terbentuk dalam tembok dingin yang mengelilingi Leonard. Undangan samar untuk pergi ke London, meskipun hanya berupa kemungkinan, terus berputar di benak nya. Itu adalah langkah maju yang signifikan, dan Mira tahu ia harus memanfaatkan nya. Namun, Mira juga sadar bahwa hubungan yang rapuh ini bisa hancur jika ia terlalu terburu-buru atau melakukan kesalahan. Leonard masih merupakan sosok yang sulit ditebak, dan Clara tetap menjadi ancaman yang laten. Mira memutuskan untuk mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dan strategis. Ia mulai mengamati rutinitas Leonard dengan lebih seksama. Ia mencatat jam kerjanya, preferensi kecil nya (seperti jenis teh yang ia minum di pagi hari atau koran yang selalu ia baca), dan bahkan ekspresi wajah nya yang nyaris tak terlihat dalam situasi tertentu. Mira menggunakan informasi ini untuk melakukan hal-hal kecil yang mungkin tidak di sadari Leo

  • Masuk Ke Novel: Mengubah Takdir Sang Suami    Bab 7: Jejak Kehangatan dan Tatapan Mengawasi

    ***** Beberapa hari setelah percakapan mereka di perpustakaan, Mira merasakan ada nya perubahan halus dalam interaksi nya dengan Leonard. Pria itu masih dingin dan kaku dalam banyak hal, terutama di depan umum atau saat berurusan dengan bisnis. Namun, di balik tatapan datar nya, Mira mulai menangkap kilatan-kilatan kecil yang berbeda. Terkadang, saat Mira berbicara tentang sesuatu yang menarik baginya, Leonard akan menatapnya lebih lama dari biasa nya, seolah benar-benar mendengarkan. Atau, saat mereka makan malam berdua (sesuatu yang jarang terjadi), ia akan mengajukan pertanyaan spontan tentang hari nya, bukan hanya basa-basi formal. Yang paling mengejutkan, suatu pagi saat Mira sedang membaca di ruang sarapan, Leonard turun lebih awal dari biasa nya. Ia mengambil koran dan duduk di meja yang sama. Keheningan tidak lagi terasa canggung seperti dulu. Bahkan, Mira merasakan sedikit ketenangan dalam kebersamaan tanpa kata itu. Saat Mira selesai membaca dan hendak beranjak, Leon

  • Masuk Ke Novel: Mengubah Takdir Sang Suami    Bab 6: Jejak Koin Kuno di Perpustakaan

    ***** Keesokan hari nya, Mira menghabiskan sebagian besar waktu nya di perpustakaan besar mansion Arsenio. Ruangan itu dipenuhi rak-rak buku tinggi yang menjulang hingga langit-langit, aroma kertas tua dan debu bercampur dengan wangi kayu cendana yang samar. Cahaya matahari pagi yang masuk melalui jendela-jendela besar menerangi partikel-partikel debu yang menari di udara. Mira tidak pernah terlalu tertarik pada perpustakaan di novel nya, karena Mira yang asli lebih suka menghabiskan waktu di taman atau melakukan pekerjaan rumah tangga. Namun, Aurelia selalu mencintai buku dan sejarah. Ia menyusuri rak demi rak, mencari buku tentang sejarah kuno, terutama Yunani dan Romawi. Ia meminjam beberapa judul yang tampak menarik dan duduk di meja besar di tengah ruangan, mulai membaca dan membuat catatan kecil. Ia perlu terlihat tertarik dan berpengetahuan agar percakapan nya dengan Leonard nanti malam tidak terasa dibuat-buat. Sambil membaca tentang dinasti-dinasti kuno dan artefak

  • Masuk Ke Novel: Mengubah Takdir Sang Suami    Bab 5: Pertanyaan Tak Terduga dan Misi Satu Jam

    ****** Perjalanan pulang dari makan malam keluarga terasa lebih sunyi dari sebelum nya. Leonard duduk kaku di samping Mira, pandanga nnya lurus ke depan, namun sesekali Mira bisa merasakan mata nya melirik sekilas ke arah nya. Hening nya limosin terasa berat, penuh dengan pertanyaan tak terucap yang memenuhi benak Leonard. Mira, di sisi lain, sibuk merayakan kemenangan nya. Ia berhasil menggagalkan plot krusial dalam novel nya, membuat Leonard tidak menari dengan Clara, dan bahkan menarik perhatian nya. Ketika mereka tiba di mansion Arsenio, Leonard tidak langsung menuju kamar nya seperti biasa. Ia berhenti di ruang keluarga, sebuah ruangan luas dengan perapian besar dan deretan rak buku klasik. Ia berbalik, menatap Mira. "Ada apa denganmu malam ini?" Leonard bertanya, suara nya rendah dan tanpa emosi, namun ada desakan yang tak biasa di dalam nya. Ia bukan orang yang basa-basi.Mira melepas clutch-nya dan meletak kan nya di meja. Ia menatap Leonard dengan tenang. "Menurutmu ad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status