Masuk Ke Novel: Mengubah Takdir Sang Suami

Masuk Ke Novel: Mengubah Takdir Sang Suami

last updateLast Updated : 2025-05-27
By:  Carat Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
13views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Seorang penulis novel romantis, Aurelia, tiba-tiba terbangun dalam tubuh Mira, karakter sampingan di novelnya sendiri, "Kisah Sang Istri Patuh". Mira adalah istri sah dari pengusaha dingin Leonard Arsenio, yang dalam cerita asli seharusnya menceraikan Mira demi wanita lain. Dengan ingatan dari dunia nyata dan bantuan Sistem Penulis Takdir, Aurelia bertekad untuk mengubah nasibnya, memenangkan hati Leonard, dan menulis ulang akhir ceritanya sendiri.

View More

Chapter 1

Bab 1: Bangun di Dunia Fiksi

Sakit kepala hebat menghantam pelipis Aurelia, berdenyut-denyut seolah ada palu godam di dalam tempurung kepalanya. Matanya mengerjap perlahan, berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya redup yang masuk melalui celah gorden tebal.

Ia mendapati dirinya terbaring di ranjang super besar yang anehnya terasa begitu empuk, jauh lebih empuk dari kasur springbed kesayangan nya di apartemen Jakarta.

Dinding kamar didekorasi dengan wallpaper klasik berwarna krem dengan aksen emas, furnitur kayu ukiran bergaya Eropa klasik mengisi setiap sudut ruangan, dan aroma lavender samar menguar di udara. Gorden sutra tebal berwarna burgundy menutupi jendela tinggi, menghalangi sebagian besar cahaya matahari pagi. Tangannya terulur, menyentuh seprai sutra dingin yang terasa sangat mewah di kulitnya.

"Apa aku bermimpi?" gumamnya, suaranya terdengar serak dan asing di telinganya sendiri. Ini bukan kamarnya. Bukan apartemennya. Bukan bahkan kamarnya di rumah orang tuanya. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Ia ingat begadang, menyelesaikan bab terakhir dari novel terbarunya, 'Kisah Sang Istri Patuh'.

Ia ingat rasa puas saat mengetik 'THE END', lalu meregangkan tubuh, dan kemudian... gelap.

Ia merasakan kehangatan yang aneh di pergelangan tangannya. Saat ia menoleh, ia melihat sebuah jam tangan digital tipis melingkar di sana.

Layarnya kosong, tidak menunjukkan waktu. Namun, saat pikirannya terfokus pada pertanyaan "Mengapa aku ada di sini?", tiba-tiba, layar jam itu menyala dan memancarkan pop-up semi-transparan yang hanya bisa ia lihat.

[Selamat datang, Aurelia! Anda telah berhasil masuk ke dalam dunia fiksi 'Kisah Sang Istri Patuh'.]

Aurelia membelalakkan mata. Jantungnya berdebar kencang. Ia mengusap matanya berkali-kali, mengira ia masih berhalusinasi akibat kurang tidur. Tapi pop-up itu tetap di sana, melayang di udara, lengkap dengan tulisan yang terasa dingin namun lugas.

"A-apa ini?" Ia beringsut mundur hingga punggungnya menyentuh headboard ranjang. Otaknya mencoba memproses informasi absurd ini. Masuk ke dunia novel? Sistem? Ini… ini persis seperti cerita-cerita transmigrasi yang sering ia baca dan terkadang ia tulis sebagai inspirasi. Tapi ini terjadi padanya!

[Saya adalah Sistem Penulis Takdir. Tugas saya adalah membantu Anda mengubah jalan cerita yang telah Anda tulis. Anda kini berada dalam tubuh Mira, istri sah dari Leonard Arsenio.]

Deg! Seolah ada hantaman kuat di dada Aurelia. Mira. Istri sah Leonard Arsenio. Karakter yang ia tulis sendiri sebagai tokoh sampingan yang menyedihkan, yang akan ditinggalkan, dikhianati, dan akhirnya menghilang begitu saja dari plot utama.

"Tidak mungkin! Ini pasti mimpi buruk!" Aurelia mencubit lengannya sendiri keras-keras. Sakit. Rasa sakit itu nyata. Ini bukan mimpi. Keringat dingin mulai membasahi dahinya. Ia terjebak. Terjebak dalam novelnya sendiri, sebagai karakter figuran yang bernasib tragis pula!

Sebuah pop-up lain muncul di samping yang pertama.

[Misi Pertama: Kenali Suami Anda. Afinitas Romantis Leonard Arsenio: 0%.]

"Afinitas romantis? Apa ini game?!" Aurelia frustrasi. Ia seorang penulis, bukan pemain game. Ia tahu betul siapa Leonard Arsenio. Pria dingin, kaku, dan hanya mencintai Clara, tokoh utama wanita yang ia ciptakan sebagai belahan jiwa Leonard. Ini adalah neraka pribadinya.

Saat Aurelia masih bergelut dengan kenyataan mengerikan ini, pintu kamar terbuka. Suara engsel yang lembut namun pasti memecah keheningan. Aurelia mengangkat pandangan nya. Seorang pria tinggi, dengan aura yang dingin dan wajah yang datar seperti ukiran marmer, berdiri di ambang pintu.

Jas hitam mahal membalut tubuh atletisnya dengan sempurna, rambut hitam pekatnya tersisir rapi.Itu dia. Leonard Arsenio. Sosok yang selama ini hanya ada di dalam imajinasinya, kini berdiri nyata di hadapannya.

Jantung Aurelia berdegup makin kencang, kali ini bukan karena takut, tapi karena perpaduan keterkejutan dan—tak bisa dipungkiri—sedikit kagum pada bagaimana karakternya menjadi begitu nyata dan sempurna.

“Bangunlah. Kita akan menghadiri makan malam keluarga malam ini,” ucapnya datar, suaranya rendah dan tanpa emosi, persis seperti yang Aurelia tulis dalam novelnya. Nada itu, sorot mata itu, bahkan cara dia berdiri di sana—semuanya sangat Leonard Arsenio.Aurelia terpaku. Peringatan dari Sistem muncul lagi.

[Peringatan: Leonard Arsenio akan bertemu Clara di acara makan malam keluarga malam ini, memicu awal dari hubungan mereka. Ini adalah plot point krusial dalam alur cerita asli.]

"Apa yang terjadi? Mengapa aku ada di sini?" Aurelia bertanya, meskipun ia tahu jawabannya. Ia hanya perlu mengulur waktu, mencoba menenangkan diri. Suaranya terdengar sedikit gemetar.

Leonard menatapnya sejenak, tatapannya menyapu Aurelia dari kepala hingga kaki, seolah menimbang sesuatu.

"Kau memang aneh sejak tadi pagi," komentarnya, nada suaranya sedikit jengkel.

"Jangan membuatku malu malam ini."

Kata-kata itu,

"jangan membuatku malu," membuat Aurelia menggertakkan gigi. Mira yang asli mungkin akan menunduk patuh, merasa sedih dan tertekan.

Tapi Aurelia? Tidak. Ia tidak akan menjadi Mira yang lemah dan terabaikan. Ia telah menulis takdir itu, dan sekarang, ia akan menulis ulang takdirnya sendiri.Pikirannya berputar cepat. Jika ia berada di dunia ini, dan sistem itu nyata, itu berarti ia punya kesempatan. Kesempatan untuk mengubah alur yang ia ciptakan.

Ia tidak akan membiarkan Mira (dirinya sekarang) menderita. Leonard Arsenio, pria dingin yang kaku ini, akan menjadi target pertamanya.Ia menatap Leonard tajam, mengangkat dagunya sedikit, menantang.

"Kalau kau tidak ingin malu," Aurelia memulai, suaranya kini mantap dan penuh percaya diri,

"kau juga harus belajar bersikap sebagai suami yang lebih hangat. Aku bukan boneka yang bisa kau perintah."Dunia seolah berhenti.

Leonard Arsenio, pria yang tidak pernah menunjukkan emosi, membeku di tempat. Ekspresi dinginnya sedikit retak, tergantikan oleh sedikit keterkejutan. Mata gelapnya sedikit melebar, seolah baru pertama kali melihat istrinya—Mira—melawan. Sebuah kerutan kecil muncul di antara alisnya yang rapi.

Aurelia merasakan sensasi aneh. Ini adalah kekuatannya. Pengetahuannya tentang karakter ini. Ia tahu Leonard tidak akan bereaksi dengan marah atau kekerasan. Ia hanya akan terkejut dan mungkin sedikit bingung. Itu adalah permulaan.

"Dan lagi," Aurelia melanjutkan, memutuskan untuk memanfaatkan momen kejutan Leonard,

"gaun apa yang harus kupakai malam ini? Kuharap kau sudah menyiapkannya dengan baik, karena kau tahu, aku tidak ingin mempermalukanmu." Ia menambahkan sedikit sindiran di akhir kalimat, membalikkan kata-kata Leonard padanya.

Leonard tetap diam untuk beberapa saat, mencerna kata-kata Mira yang baru dan sangat berbeda. Ia tampak seperti patung yang baru saja diberi nyawa. Kemudian, tanpa mengatakan sepatah kata pun, ia berbalik dan melangkah keluar dari kamar. Pintu tertutup dengan suara pelan.

Aurelia mengembuskan napas panjang yang bahkan tidak ia sadari sedang ia tahan. Tangannya sedikit gemetar, tapi ia tahu ia sudah membuat langkah pertama yang tepat. Ia telah membuat Leonard terkejut. Itu sudah lebih dari cukup.

[Misi: Berhasil menarik perhatian Leonard Arsenio. Hadiah: 2 Poin Takdir. Afinitas Romantis Leonard Arsenio: +0.5%]

Pop-up sistem muncul lagi, menunjukkan kemajuan kecil. Aurelia tersenyum tipis.

"Baiklah, Leonard Arsenio," gumamnya,

"Bersiaplah. Mira yang ini tidak akan semudah yang kau kira." Ia melirik ke arah gaun merah marun yang tergeletak di sofa, gaun yang dalam novel aslinya tidak pernah Mira pilih.

"Permainan dimulai."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status