****** Malam setelah pesta ulang tahun Leonard yang berakhir canggung itu, Mira merasa gelisah. Perasaan hangat yang mulai tumbuh antara diri nya dan Leonard kini terasa tertutupi oleh kabut dingin masa lalu yang di bawa oleh foto -foto Clara. Afinitas Leonard yang menurun adalah bukti nyata betapa insiden itu mempengaruhi nya. Mira tahu ia harus bergerak cepat. [Misi: Perbaiki kerusakan emosional yang di timbulkan oleh Clara. Cari tahu kebenaran di balik foto-foto Clara, terutama foto di Italia. Batas waktu: 48 jam. Hadiah: 40 Poin Takdir. Kegagalan: Penurunan Afinitas Romantis lebih lanjut, hubungan akan stagnan.] Mira menghabiskan sisa malam itu memikirkan cara untuk mengungkap kebenaran. Pagi berikutnya, Leonard tetap diam dan dingin, seperti dirinya yang dulu. Ia menghindari kontak mata dan hanya berbicara seperlu nya saat sarapan. Ini membuat Mira semakin bertekad. Ia harus memecahkan misteri ini. Mira memulai penyelidikan nya dengan berbicara pada Sistem Penulis Takdir. "Si
***** Ketenangan setelah serangan media Clara tidak berlangsung lama. Mira tahu bahwa Clara tidak akan menyerah, dan naluri penulisnya mengatakan bahwa serangan berikut nya akan jauh lebih pribadi dan canggih. Tidak lama setelah misi manajemen rumah tangga selesai, Sistem Penulis Takdir memberikan peringatan baru yang membuat Mira merinding. [Peringatan: Clara sedang merencanakan serangan yang lebih pribadi dan licik, menargetkan kelemahan emosional Leonard dan ikatan keluarga. Waspadalah terhadap manipulasi halus di sekitar Anda.] Ini berarti Clara tidak lagi hanya mengandalkan gosip atau media murahan. Ia akan mencoba menusuk lebih dalam, mungkin melalui orang- orang yang dekat dengan Leonard, atau dengan memanipulasi situasi yang sensitif. Mira harus sangat hati-hati. Beberapa hari kemudian, Nyonya Caroline menghubungi Mira dan Leonard. "Leonard, Mira, kalian tahu ulang tahun Leonard yang ke-35 akan datang," kata Nyonya Caroline melalui telepon. "Aku tahu Leonard tidak pernah
****** Kemenangan Mira atas Arthur Finch dan penggagalan skandal yang direncanakan Clara memberikan perasaan lega sekaligus dorongan kepercayaan diri. Ia tahu ini hanya lah salah satu babak dalam pertarungan panjang melawan Clara, tapi ia berhasil membalik kan keadaan. Kini, ia menunggu Finch untuk mulai menerbitkan cerita tandingan tentang Clara. Mira kembali pada rutinitas hariannya, namun dengan kewaspadaan yang lebih tinggi. Ia terus memantau kabar dari sistem tentang pergerakan Clara. Beberapa hari berlalu, dan belum ada tanda - tanda artikel Finch muncul. Mira mulai sedikit khawatir, bertanya - tanya apakah Finch akan menepati janjinya. Namun, di hari keempat setelah pertemuan Mira dengan Finch, sebuah berita mengejutkan muncul di tabloid terkemuka. Bukan skandal, melainkan sebuah artikel yang disajikan sebagai "investigasi mendalam" tentang intrik di kalangan sosialita kelas atas, yang menyoroti bagaimana beberapa individu menggunakan media untuk keuntungan pribadi atau u
****** Firasat Mira tidak salah. Clara dan Arthur Finch adalah kombinasi berbahaya. Clara memiliki motif pribadi dan koneksi sosial, sementara Finch adalah jurnalis tabloid tanpa etika yang haus skandal. Begitu mereka tiba di rumah setelah kunjungan galeri, pikiran Mira langsung berputar mencari strategi untuk menghadapi ancaman ini. Ia tahu ini bukan lagi sekadar gosip salon, melainkan serangan yang terorganisir untuk menjatuhkan reputasinya dan, secara tidak langsung, reputasi Leonard. Mira memutuskan untuk tidak langsung memberitahu Leonard. Pria itu sudah memiliki banyak tekanan bisnis, dan ia tidak ingin Leonard berpikir dirinya cemas atau terlalu terlibat dalam intrik sosial rendahan. Leonard mungkin juga akan menganggap ini sebagai masalah sepele yang bisa ia tangani sendiri dengan kekuasaan, padahal terkadang, intrik media membutuhkan kecerdikan, bukan hanya kekuatan. Mira harus mengurus ini dengan caranya sendiri, setidaknya pada awalnya. Ia membuka Sistem Penulis Takdi
****** Setelah beberapa hari yang penuh kenangan di London, Mira dan Leonard kembali ke kediaman Arsenio di Bengkulu. Perjalanan pulang terasa berbeda dari sebelum nya. Keheningan di antara mereka kini di selimuti oleh kehangatan yang baru tumbuh, bukan lagi kecanggungan yang dingin. Mira mengenakan kalung pemberian Leonard, liontin koin Romawi itu terasa sejuk di kulitnya, pengingat akan momen - momen intim yang mereka bagikan di London. Saat mereka tiba, suasana mansion terasa seperti kembali ke rutinitas. Para pelayan menyambut mereka dengan hormat, dan Leonard langsung kembali ke ruang kerjanya, tenggelam dalam tumpukan dokumen bisnis. Mira pun kembali pada kegiatan nya, namun dengan semangat yang berbeda. London telah memberi nya kepercayaan diri yang baru. [Misi: Jaga momentum positif dari perjalanan London. Ciptakan 3 interaksi non - bisnis yang signifikan dengan Leonard dalam 5 hari ke depan. Hadiah: 20 Poin Takdir. Kegagalan: Penurunan Afinitas Romantis.] Sistem membe
******* Keesokan pagi nya di kediaman Arsenio London, Mira bangun dengan perasaan yang berbeda. Keberhasilan di pesta dansa Harrington semalam, tatapan terkejut Clara, dan terutama senyum tulus Leonard di taman, semua nya terasa seperti mimpi indah yang kini menjadi kenyataan. Afinitas Leonard yang melonjak memberikan Mira semangat baru. Ini bukan hanya tentang bertahan hidup, tapi tentang membangun sesuatu yang nyata. Mira turun ke ruang sarapan, berharap menemukan Leonard. Pria itu sudah ada di sana, membaca koran bisnis sambil menyeruput kopi. Suasana pagi itu terasa lebih santai daripada biasanya di Bengkulu. Mungkin karena mereka jauh dari hiruk pikuk kantor pusat Leonard. "Selamat pagi, Leonard," sapa Mira ceria. "Pagi, Mira," jawab Leonard tanpa mengangkat korannya. Namun, Mira merasakan ada sedikit perubahan dalam nada nya, tidak sedingin dulu. Mira duduk di seberang nya, mengambil selembar roti panggang. "Pesta semalam sangat menyenangkan." Leonard akhir nya menurunkan