Share

Bab 38. Kesepakatan Sekaligus Ujian

"Kamu sudah mulai nakal, ya," bisiknya dengan mengecup keningku. Sorot mata meredup dan dengus napas masih memburu.

"Habisnya. Kak Mahe apa-apa marah. Bisakah ini dikendalikan? " tanyaku dengan menepuk dadanya yang keras.

"Semua yang berhubungan denganmu selalu membuatku gila. Jangan diulangi lagi yang tadi. Kamu harus memberitahuku dulu saat berurusan dengan laki-laki siapapun. Kecuali, kamu sengaja membuatku marah," ucapnya dengan menangkup pipi ini dan menunjukkan selarik senyuman.

Akhirnya amarahnya reda, walaupun aku harus melalukan sesuatu yang ekstrim. "Ya. Mulai sekarang, ponsel ini akan selalu menghubungi Kak Mahe. Aku bertemu siapa, akan kemana dan untuk apa, pasti akan info," ucapku tersenyum lega

"Tetapi tidak apa-apa, sih, kalau cara menenangkanmu seperti barusan. Marah seribu kali pun, aku rela," ucapnya dengan mengedipkan mata.

"Kak! Jangan genit, tadi aku terpaksa," ucapku dengan mencembik.

"Yang aku rasa, tidak tuh. Eits, jangan begitu bibirnya. Aku cium lagi, mau?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bundy Mutia
othor td ad yg keseleo yg masa Mahendra jdi mas Suma.......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status